Sebagai kiblat pertama kaum Muslimin, Masjidul Aqsha termasuk salah satu peninggalan sejarah Islam yang sangat penting.
Akan tetapi, para sejarawan berbeda pandangan tentang siapakah orang yang telah membangun masjid bersejarah ini.
Masjidul Aqsha terletak di kota al-Quds, ibukota Palestina. Nama masjid ini telah diabadikan dalam al-Quran, tepatnya surah al-Isra’.
Al-Aqsha berarti “jauh”. Hal ini lantaran Masjidul Aqsha terletak di sebuah tempat yang sangat jauh.
Sebelum peristiwa isra’ dan mikraj, Masjidul Aqsha biasa disebut dengan nama Baitul Maqdis dan Baitul Muthahhar.
Memang tidak ada informasi yang detail tentang orang yang telah membangun Masjidul Aqsha. Akan tetapi, berlandaskan pada penjelasan hadis-hadis Rasulullah saw, masjid ini telah dibangun 40 tahun setelah Ka’bah dibangun.
Para sejarawan berbeda pandangan sehubungan penetapan tempat Masjidul Aqsha. Sebagian sejarawan meyakini malaikat yang telah menetapkan tempat tersebut. Akan tetapi, menurut pandangan yang lain, tempat pembangunan masjid ini ditetapkan oleh Nabi Adam as.
Ada pandangan yang menegaskan bahwa orang yang telah membangun Masjidul Aqsha adalah Syits bin Adam, Sam bin Nuh, dan Nabi Ibrahim as. Akan tetapi, menurut Abdullah Ma’ruf, seorang peneliti masalah al-Quds dan Masjidul Aqsha, orang yang telah membangun masjid ini adalah Nabi Adam as.
Menurut pandangan yang lebih kongkrit, Nabi Adam as adalah orang yang telah menetapkan batasan-batasan Masjidul Aqsha. Orang yang membangun masjid ini adalah kabilah Yebus.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email