Pesan Rahbar

Home » » Turki dan AS Saling Tuduh Jadi Sponsor Teroris di Suriah

Turki dan AS Saling Tuduh Jadi Sponsor Teroris di Suriah

Written By Unknown on Wednesday 2 August 2017 | 01:20:00

ISIL dan Turki.

Turki dan Amerika Serikat telah saling menuduh mendukung berbagai kelompok teroris di Suriah.
Brett H. McGurk, utusan khusus AS untuk koalisi internasional melawan kelompok teroris Daesh, telah menyatakan bahwa Turki memfasilitasi teroris al-Qaeda di Provinsi Idlib di Suriah.

Dia mengatakan dalam sebuah pidato yang disampaikan di sebuah think tank yang berbasis di Washington pada 29 Juli bahwa Idlib telah berubah menjadi "zona aman bagi teroris al-Qaeda di perbatasan Turki," menanyakan "mengapa dan bagaimana" seorang wakil pemimpin al-Qaeda telah diduga berhasil melakukan perjalanan ke provinsi Syria.

Dia mengatakan bahwa ini mungkin bukan pendekatan terbaik bagi beberapa mitra AS "untuk mengirim puluhan ribu senjata dan memandang ke sisi lain saat pejuang asing memasuki daerah ini," menurut laporan.

AS, McGurk dilaporkan mengatakan, bermaksud bekerja sama dengan Turki untuk menutup perbatasan untuk gerilyawan yang direkrut.

Ankara telah mengecam keras ucapan "provokatif" McGurk, menuduh Washington mensponsori teroris di Suriah dengan mendukung Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang dipandang Ankara sebagai cabang Partai Pekerja Kurdistan Suriah (PKK), sebuah kelompok militan yang telah memerangi pemerintah pusat Turki sejak 1984.

"Reaksi kami terhadap pernyataan Brett McGurk, di mana dia menghubungkan Turki dengan kehadiran organisasi teroris di Idlib, membawa perhatian Mr. McGurk ke tingkat tinggi démarche, dan pernyataannya, yang dapat dicirikan sebagai provokatif, patut diprotes, " media Turki pada hari Senin (31/7) mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Huseyin Muftuoglu mengatakan.

Muftuoglu juga mengatakan bahwa AS harus mengakhiri dukungannya terhadap Partai Demokrat Kurdi, alias PYD.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Turki, yang meminta tidak disebutkan namanya, juga mengatakan kepada Hurriyet Daily News bahwa Deputi Menteri Luar Negeri Sedat Onal telah mendesak utusan AS untuk "memperbaiki" pernyataannya.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa Onal memperingatkan bahwa ucapan semacam itu dapat membahayakan kerja sama antara Turki dan AS, yang berusaha untuk melakukan kerja sama dengan Ankara untuk periode pasca Daesh di Suriah.

Suriah telah dicengkeram teroris sejak Maret 2011, ketika sebagian oposisi di negara tersebut mengangkat senjata melawan Presiden Bashar al-Assad. Campuran sebagaian besar teroris asing segera kumpulan oposisi bersenjata, bergabung dalam perang melawan pemerintah Suriah.

(Hurriyet/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: