Pesan Rahbar

Home » » Bupati Intoleran Ini Sebut Syiah Bukan Islam

Bupati Intoleran Ini Sebut Syiah Bukan Islam

Written By Unknown on Thursday, 21 September 2017 | 13:41:00


Pejabat politik di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia harusnya tidak memposisikan sebagai diri sebagai pemegang fatwa keagamaan untuk memberikan pandangan bahwa sesuatu itu bagian dari agama ataupun bukan, apalagi memfungsikan dirinya sebagai penentu dalam hal yang terkait dengan persoalan abstrak, karena Indonesia bukan negara agama dan bukan negara berdasarkan satu mazhab.

Namun bagi Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba, ia telah mengambil posisi sebagai agamawan dengan menyatakan aliran Syiah bukan dari Islam. Pernyataan Bupati intoleran itu ia sampaikan hadapan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada saat mengikuti apel gabungan di Halaman Kantor Bupati Halsel, pada Senin 18 September 2017.

Pernyataan itu terkait dengan penyebaran aliran Syiah di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel) maupun masyarakat umum hingga terjadi insiden beberapa pekan lalu. Menurutnya aliran syiah tidak pantas berada di tengah-tengah Pemda Halsel, maupun ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Halsel, karena Syiah ini bukan Islam.

“Islam harus dengan tata cara yang benar tidak seperti Syiah, dan di Goro-goro itu hanya kesalahpahaman masyarakat terhadap aliran tersebut,” tegas Bupati.

Orang nomor satu di Halsel itu juga berharap agar semua pegawai dan masyarakat Halsel, sebagai orang yang beragama, untuk tidak ikut terlibat dengan aliran yang membuat mayarakat tersesat. Ia mengatakan bahwa aliran itu tidak diakui oleh agama manapun di Indonesia.

Terkait masalah ini, dirinya juga meminta kepada pihak-pihak yang tidak memahami tentang Syiah dan mengikuti aliran tersebut, agar segera meninggalkannya.

Menurut Kasuba bersyiah akan merusak ikrar yang telah diucapkan, yaitu bertakwa kepada Allah SWT meninggalkan Syiah sesuai tata cara yang sudah diatur dalam aturan negara.


Din Syamsuddin Tentang Syiah
Sementara itu terkait apakah aliran Syiah merupakan bagian dari Islam ataupun bukan, Din Syamsuddin sewaktu masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan bahwa Syiah masih bagian dari Islam.

Pernyataan Din itu menanggapi fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur yang menyatakan bahwa Syiah merupakan aliran sesat. “Atas dasar apa MUI Jatim mengeluarkan fatwa itu? Baik Sunni maupun Syiah adalah sama-sama Muslim karena masih berada di lingkaran syahadat. Menurut kami, yang mempercayai syahadat itu otomatis Islam, apa pun mazhabnya,” ujar Din, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis 6 September 2012 malam.

Menurutnya, baik Syiah maupun Sunni pasti mempunyai keunggulan dan kekurangan. Kedua hal itu, lanjutnya, harus disikapi dengan mengedepankan rasa saling menghargai dan toleransi satu sama lain. Kemunculan dua mazhab itu, kata Din, setelah Nabi Muhammad SAW sehingga dapat dipandang sebagai pandangan kritis dalam memaknai Islam. Oleh karena itu, menurutnya, hal itu tidak perlu dipertentangkan.

“Hal yang perlu diingat adalah bagimu pendapatmu dan bagiku pendapatku, mari kita bertoleransi,” kata Din.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: