Pesan Rahbar

Home » » Genosida Muslim Masih Terus Berlanjut; Maraknya Demo-demo Dunia Atas Pembunuhan Anak-anak Kecil Rohingya

Genosida Muslim Masih Terus Berlanjut; Maraknya Demo-demo Dunia Atas Pembunuhan Anak-anak Kecil Rohingya

Written By Unknown on Monday, 4 September 2017 | 13:14:00


Pasukan militer dan polisi Myanmar di propinsi Rakhine bagian negara ini sama sekali tidak berbelas kasih terhadap anak-anak kecil muslim Rohingya. Mereka menyembelihnya dan membakar hidup-hidup, dimana hal ini mendapat reaksi keras dari sebagian majelis dan kelompok.

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian The Independent, banyak sekali umat muslim Rohingya kabur ke Bangladesh dikarenakan sejumlah kekerasan dan pembunuhan yang meningkat pada hari-hari terakhir, meski mereka tahu bahwa akhir dari perjalanan ini juga tidak jelas.

Menurut para saksi mata, dalam penindasan terbaru, pasukan militer dan militan Buddha menyembelih anak-anak kecil dan membakar hidup-hidup warga sipil dan genosida minoritas muslim Rohingya di negara ini masih terus berlanjut.

Dikatakan, hanya dalam waktu seminggu pekan lalu pasca meningkatnya sejumlah kekerasan terhadap umat muslim Rohingya, sekitar 60 ribu orang berlindung ke Bangladesh di luar perbatasan barat Myanmar.


Demo di Berlin

Sementara itu ratusan masyarakat Berlin melakukan unjuk rasa guna menentang genosida muslim Rohingya di Myanmar di depan kedutaan negara ini di Berlin, Sabtu (2/9).

Para demonstran menuntut agar dihentikan genosida di Myanmar dan dengan membacakan statemen juga menyebutkan sejumlah kejahatan terhadap hak muslim Rohingya dan mereka mengecamnya.

Tidak memiliki hak kewarganegaraan, menggunakan umat muslim sebagai pekerja paksa, penjara dan penganiayaan jika melakukan protes, pelarangan membangun rumah dengan beton dan hanya berhak memiliki rumah dari kayu dan itupun juga milik pemerintah, tidak bisa beraktivitas ekonomi secara independen dengan tanpa kemitraan Buddhis, dapat belajar sampai akhir jenjang SD, larangan kerja negara, larangan kepemilikan telepon, komputer atau mobil, membayar kompensasi ke pemerintah jika berniat untuk menikah dan mengambil izin untuk keluar dari kota termasuk sejumlah problem umat muslim Rohingya.

Dalam statemen ini, demikian juga ditegaskan bahwa umat muslim Rohingya hanya memiliki beberapa pilihan: pertama tinggal di desanya dan menunggu takdir atau kabur ke Bangladesh, dimana jika dikarenakan tingginya para imigran dan tidak menerimanya negara Bangladesh atau mereka terpaksa kembali ke kotanya dan menghadapi eksekusi, atau tenggelam di sungai Naf di perbatasan Bangladesh atau kabur ke sejumlah hutan Bangladesh dengan harapan dapat bertahan hidup.


Demo di Indoensia
Masyarakat Indonesia juga, Sabtu (2/9) melakukan unjuk rasa guna menentang genosida dan pembunuhan umat muslim di Myanmar. Para demonstran dengan berkumpul di depan kedutaan Myanmar di Jakarta, juga melontarkan yel-yel dalam mendukung umat muslim Rohingya.

Di negara lain juga sejumlah demo terhadap kejahatan pasukan Myanmar terhadap minoritas muslim masih terus berlanjut.

(The-Independent/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: