Pesan Rahbar

Home » » Guntur Romli: Asma Dewi Hanya Operator, Tangkap Bosnya Terkait Pilkada DKI

Guntur Romli: Asma Dewi Hanya Operator, Tangkap Bosnya Terkait Pilkada DKI

Written By Unknown on Saturday 16 September 2017 | 17:40:00


Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyebut, tersangkat ujaran kebencian yang terkait sindikat Saracen, Asma Dewi, hanyalah seorang operator. Karenanya dia meminta aparat kepolisian mengungkap dan menangkap siapa bos dari Asma Dewi.

“Patut diduga Asma Dewi ini hanya seorang operator, disebutkan ia hanya seorang ibu rumah tangga, tidak mungkin uang Rp 75 juta yang ditransfer ke Saracen uangnya sendiri, maka polisi perlu ungkap siapa bosnya dan menangkapnya,” kata Guntur dalam siaran persnya, Kamis (14/9/2017).

Selain itu, peran Asma Dewi di Pilkada DKI 2017 lalu, menurut Guntur, juga harus diungkap. Pasalnya, dari foto-foto dokumentasi di Facebook Asma Dewi, terlihat di Pilkada DKI 2017 lalu, ia aktif di tim Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang kini terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Apalagi, lanjut tim sukses Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 ini, pengakuan sejumlah tokoh menunjukan jika Asma Dewi aktif dalam berbagai Aksi Bela Islam beberapa waktu lalu yang menuntut penegakan hukum atas Ahok di kasus penistaan agama.

“Foto-foto Asma Dewi dengan tokoh-tokoh Pemenangan Anies Sandi bisa menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap peran Asma Dewi, apalagi sudah ada pengakuan dari Novel Bamukmin, FPI kalau Asma Dewi adalah Bendahara Presidium Alumni 212, dan dari Fahira Idris kalau Asma Dewi aktif di Demo 411, 212 dan demo-demo selanjutnya,” ujar Guntur.

Lebih jauh ia menjelaskan, meskipun hasil Pilkada DKI tidak bisa dianulir, walaupun Asma Dewi bisa dibuktikan terlibat misalnya, tapi tujuannya cara-cara yang dilakukannya yang menggunakan isu-isu SARA agar tidak dilakukan oleh tim politik dalam kontestasi politik dan membuat efek jera.

“Bos dan jaringan Asma Dewi di Pilkada DKI harus diungkap, bukan untuk menganulir hasil Pilkada DKI, tapi agar menjadi pelajaran bagi Tim Sukses yang lain dalam Pilkada di wilayah lain dan membuat efek jera,” tegas aktivis Nahdlatul Ulama itu.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Jumat (8/9/2017), menangkap Asma Dewi, karena diduga mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu di akun media sosialnya.

Asma Dewi juga dikaitkan dengan sindikat Saracen, kelompok yang diduga menyebar isu SARA dan berita hoax lewat media sosial untuk kepentingan politik. Kabarnya ia mentransfer uang sebesar Rp75 juta ke pengurus inti Saracen.

Selain itu, nama Asma Dewi juga disebut-sebut pernah menjabat sebagai wakil ketua bendahara Presidium Alumni 212 dan bendahara Tamasya Al-Maidah.

(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: