Kedatangan Presiden Jokowi untuk menghadiri Festival Keraton Nusantara XI di Cirebon, ditandai dengan tertangkapnya seorang laki-laki yang diketahui bernama Imam Mulyana asal Desa Burujul Wetan, Jatiwangi, Majalengka. Tertangkapnya oleh Densus 88 karena yang bersangkutan diduga merupakan anggota jaringan teroris Majalengka. Imam Mulyana ditangkap di belakang Bandara Penggung sekitar pukul 114.30 WIB, Senin (18/09).
Dari tangan IM, Densus 88 menyita sebuah sangkur dan senjata berupa air soft gun. Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto saat ditemui di Cirebon mengatakan, "Terduga teroris dengan inisial IM ini berasal dari Majalengka, dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan, ditemui ada air soft gun dan sangkur, kemudian ada tulisan-tulisan ajakan jihad dan beberapa dokumen lainnya serta gas untuk mengisi airsoft gunnya", jelas Agung.
Lebih jauh Irjen Agung menjelaskan bahwa tertangkapnya IM atas informasi masyarakat sekitar yang merasa curiga dengan gerak gerik pelaku."Informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang tidak mereka kenal dan memakai ransel, tim segera datang kesana dan melakukan penangkapan, hasil pemeriksaan sementara memang masih terduga", tambahnya.
Sementara ini pelaku ditangkap dan diamankan Kepolisian Resort Kota Cirebon dan masih dilakukan pemeriksaan dan pendalaman. Masih belum diketahui apakah pelaku memang hendak menyerang Presiden Jokowi ataukah ada motif lainnya.
Terduga Teroris di Cirebon Adalah Anggota JAT
IM ditangkap karena diduga menempatkan lima bom molotov di area bandara penggung Cirebon, sesaat sebelum mendaratnya Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi datang untuk menghadiri Festival Keraton Nusantara XI di Cirebon.
"Yang bersangkutan diduga merupakan anggota jaringan teroris Majalengka. Imam Mulyana ditangkap di belakang Bandara Penggung sekitar pukul 14.30 WIB," kata Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto kepada wartawan.
Dari tangan IM, Densus 88 menyita sebuah sangkur dan senjata berupa air soft gun. Selain itu, densus 88 juga menemukan tulisan-tulisan ajakan jihad dan beberapa dokumen lainnya serta gas untuk mengisi airsoft gun.
Lebih jauh Irjen Agung menjelaskan bahwa tertangkapnya IM atas informasi masyarakat sekitar yang merasa curiga dengan gerak gerik pelaku.
"Informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang tidak mereka kenal dan memakai ransel, tim segera datang kesana dan melakukan penangkapan, hasil pemeriksaan sementara memang masih terduga," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, Imam Mulyana bin Momon lahir pada 22 Januari 1986 dengan menyandang status menikah dengan saudari Ende, warga Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Keduanya dikaruniai satu anak.
Terduga merupakan karyawan PT Gratia Husada Farma (HUFA), Penggung Selatan, Harjamukti, Kota Cirebon. Terduga merupakan lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tahun 1998.
Terduga aktif di Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) sejak Abu Bakar Ba'asyir sebelum dipenjara. Kemudian terbaru terduga sempat menjadi fokus perhatian jaring karena Imam merupakan satu-satunya ihkwan yang aktif di Tim Hisbah Jama'ah Ansarusy Syariah (JAS) yang susah diatur dan sering berbeda pendapat terutama masih membela Oman Rachman alias Aman Abdurrahman (napiter LP Nusakambangan/saat di Mako Brimob).
Besar kemungkinan Imam terpengaruh pemahaman Aman Abdurrhaman atau diam-diam menjadi simpatisan ISIS dan akan melakukan aksi teror degan cara Lone Wolf.
(Tampang/Rmol/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email