Termasuk seorang pangeran dan dua ulama tersohor.
Kabar Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz segera turun takhta berembus kencang dalam beberapa hari terakhir. Dia dalam hitungan hari bakal menyerahkan singgasana kerajaan kepada anak kesayangannya, Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, dalam hitungan hari.
"Memang begitu rencananya. Raja Salman akan segera menyerahkan takhtanya kepada Pangeran Muhammad bin Salman," kata sumber Albalad.co di Ibu Kota Riyadh hari ini. Untuk mencegah beragam rintangan, dia menambahkan, aparat keamanan Arab Saudi mulai menangkapi orang-orang dianggap menentang penguasa. Sumber itu bilang hingga hari ini sudah 20 orang ditahan, termasuk Pangeran Abdul Aziz bin Fahad, putra dari mendiang Raja Fahad bin Abdul Aziz, serta dua ulama tersohor Salman al-Audah dan Awad bin Muhammad al-Qarni.
Dia mengungkapkan Pangeran Abdul Aziz ditahan sejak 6 September karena menjelek-jelekkan Putera Mahkota Abu Dhabi Syekh Muhammad bin Zayid an-Nahyan, merupakan teman baik Pangeran Muhammad bin Salman.
Audah ditangkap di rumahnya Sabtu malam lalu oleh tiga polisi Arab Saudi. Dia dibekuk setelah di Twitter menulis harapannya agar Arab Saudi dan Qatar berbaikan. "Semoga Allah mengharmoniskan hati-hati (pemimpin) mereka untuk kebaikan rakyat mereka," kata ulama memiliki 14 juta pengikut di Twitter itu.
Audah pernah mendekam dalam penjara selama 1994-1999 karena menyerukan perubahan politik di Arab Saudi. Dia dulunya dikenal ekstrem namun kini berubah menjadi bintang di media sosial.
Dia pernah menulis di akun Snapchat, meminta warga Saudi hanya memiliki satu istri seumur hidup. Kontan saja, komentarnya itu menghebohkan karena poligami atau beristri banyak dipraktekkan secara luas di negara Kabah itu.
Qarni, ulama ternama dengan 2,2 juta pengikut di Twitter, juga ditahan.
(Al-Araby/Middle-East-Eye/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Salman al-Audah (kiri) dan Muhammad bin Awad al-Qarni, dua ulama tersohor Arab Saudi ikut ditangkap jelang Raja Salman bin Abdul Aziz lengser. (Foto: Twitter)
Kabar Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz segera turun takhta berembus kencang dalam beberapa hari terakhir. Dia dalam hitungan hari bakal menyerahkan singgasana kerajaan kepada anak kesayangannya, Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, dalam hitungan hari.
"Memang begitu rencananya. Raja Salman akan segera menyerahkan takhtanya kepada Pangeran Muhammad bin Salman," kata sumber Albalad.co di Ibu Kota Riyadh hari ini. Untuk mencegah beragam rintangan, dia menambahkan, aparat keamanan Arab Saudi mulai menangkapi orang-orang dianggap menentang penguasa. Sumber itu bilang hingga hari ini sudah 20 orang ditahan, termasuk Pangeran Abdul Aziz bin Fahad, putra dari mendiang Raja Fahad bin Abdul Aziz, serta dua ulama tersohor Salman al-Audah dan Awad bin Muhammad al-Qarni.
Dia mengungkapkan Pangeran Abdul Aziz ditahan sejak 6 September karena menjelek-jelekkan Putera Mahkota Abu Dhabi Syekh Muhammad bin Zayid an-Nahyan, merupakan teman baik Pangeran Muhammad bin Salman.
Audah ditangkap di rumahnya Sabtu malam lalu oleh tiga polisi Arab Saudi. Dia dibekuk setelah di Twitter menulis harapannya agar Arab Saudi dan Qatar berbaikan. "Semoga Allah mengharmoniskan hati-hati (pemimpin) mereka untuk kebaikan rakyat mereka," kata ulama memiliki 14 juta pengikut di Twitter itu.
Audah pernah mendekam dalam penjara selama 1994-1999 karena menyerukan perubahan politik di Arab Saudi. Dia dulunya dikenal ekstrem namun kini berubah menjadi bintang di media sosial.
Dia pernah menulis di akun Snapchat, meminta warga Saudi hanya memiliki satu istri seumur hidup. Kontan saja, komentarnya itu menghebohkan karena poligami atau beristri banyak dipraktekkan secara luas di negara Kabah itu.
Qarni, ulama ternama dengan 2,2 juta pengikut di Twitter, juga ditahan.
(Al-Araby/Middle-East-Eye/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email