Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan ulama ikut mendukung dan menandatangai gerakan bersama deklarasi bersama anti hoax. Deklarasi ini diinisiasi oleh civitas akademika Universitas Serang Raya (Unsera) Kota Serang, Banten.
Jenderal Gatot bersama dua ulama karismatik yaitu Kiai Abuya Muhtadi Dimyati dan Kiai Abuya Murtadho membuhuhi tanda tangan di lembaran deklarasi. Kedua ulama tersebut adalah pengasuh Pondok Pesantren Cidahu, Pandeglang.
Dalam orasi kebangsaannya di Unsera, Gatot bicara mengenai persoalan global sampai Pancasila. Perpecahan di negara lain menurutnya jangan sampai merembet ke wilayah Indonesia. Bangsa dengan beragam suku dan berlandaskan Pancasila ini menurutnya harus dijaga karena keanekaragamannya.
“Apabila ada yang merubah (Pancasila) jangan dipercaya, itu adalah pengkhianat bangsa yang akan mencelakakan bangsa kita,” kata Gatot dalam orasi kebangsaannya di Unsera, Kota Serang, Kamis (14/9/2017).
Sebanyak 34 provinsi, 17 ribu pulau, 714 suku bangsa dan terdiri dari 1100 bahasa lokal bisa tetap utuh karena nilai-nilai Pancasila yang terus diterapkan. Keutuhan bersama ini menurutnya menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Ingat, bila tidak ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Khonghucu bukan Indonesia. Itu Indonesia kita tetap beragam tapi tetap satu dan saling toleransi,” katanya.
“Ini yang diwariskan oleh pejuang bangsa, kita sebagai penikmat harus menjaga ini semua. Kuncinya ada di Pancasila,” tegas Gatot.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email