Saudi pada 2015 membuka seratus persen investasi asing di sektor perdagangan grosir serta ritel.
Arab Saudi bakal mengizinkan seratus persen kepemilikan asing di sektor kesehatan dan pendidikan.
Ini merupakan langkah terbaru dikeluarkan pemerintah negara Kabah itu untuk menggaet investasi asing karena selama ini harus bermitra dengan investor lokal.
"Kami akan membuka pusat-pusat pendidikan dengan kepemilikan asing seratus persen, bahkan dimulai dari tingkat sekolah dasar," kata Gubernur the Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA) Ibrahim al-Umar. "Ini sesuatu yang baru bagi Saudi."
Dia menambahkan di sektor kesehatan, Kementerian kesehatan Arab Saudi hanya akan menjadi pembuat kebijakan dan tidak lagi sebagai penyedia layanan. Dia memperkirakan aturan itu akan menggaet investasi asing hingga US$ 180 miliar dalam lima tahun.
Tapi Ibrahim tidak menyebutkan kapan kebijakan baru ini mulai berlaku.
Melalui Visi 2030 diluncurkan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu, Arab saudi berupaya memberagamkan sumber-sumber pendapatan negara di luar minyak, setelah harga emas hitam global anjlok sejak ooertengahan 2014. Refrmasi ekonomi ini, termasuk melakukan privatisasi.
Wakil Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi April lalu bilang pemerintah tengah mengkaji rencana untuk menswastanisasi seluruh rumah sakit pemerintah dan 200 ribu toko farmasi. Proses ke arah itu dimulai dengan Rumah sakit Spesialis Raja Faisal.
Sedangkan Kementerian Pendidikn sudah menyewa HSBC sebagai penasihat keuangan untuk rencana memprivatisasi pembangunan dan manajemen gedung-gedung sekolah.
SAGIA pada 2015 membuka seratus persen investasi asing di sektor perdagangan grosir serta ritel. Bulan ini, SAGIA mengumumkan membuka kepemilikan asing secara penuh untuk perusahaan-perusahaan layanan teknik.
(Al-Arabiya/Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-lain/ABNS)
Gubernur the Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA) Ibrahim al-Umar. (Foto: Arab News)
Arab Saudi bakal mengizinkan seratus persen kepemilikan asing di sektor kesehatan dan pendidikan.
Ini merupakan langkah terbaru dikeluarkan pemerintah negara Kabah itu untuk menggaet investasi asing karena selama ini harus bermitra dengan investor lokal.
"Kami akan membuka pusat-pusat pendidikan dengan kepemilikan asing seratus persen, bahkan dimulai dari tingkat sekolah dasar," kata Gubernur the Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA) Ibrahim al-Umar. "Ini sesuatu yang baru bagi Saudi."
Dia menambahkan di sektor kesehatan, Kementerian kesehatan Arab Saudi hanya akan menjadi pembuat kebijakan dan tidak lagi sebagai penyedia layanan. Dia memperkirakan aturan itu akan menggaet investasi asing hingga US$ 180 miliar dalam lima tahun.
Tapi Ibrahim tidak menyebutkan kapan kebijakan baru ini mulai berlaku.
Melalui Visi 2030 diluncurkan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman tahun lalu, Arab saudi berupaya memberagamkan sumber-sumber pendapatan negara di luar minyak, setelah harga emas hitam global anjlok sejak ooertengahan 2014. Refrmasi ekonomi ini, termasuk melakukan privatisasi.
Wakil Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi April lalu bilang pemerintah tengah mengkaji rencana untuk menswastanisasi seluruh rumah sakit pemerintah dan 200 ribu toko farmasi. Proses ke arah itu dimulai dengan Rumah sakit Spesialis Raja Faisal.
Sedangkan Kementerian Pendidikn sudah menyewa HSBC sebagai penasihat keuangan untuk rencana memprivatisasi pembangunan dan manajemen gedung-gedung sekolah.
SAGIA pada 2015 membuka seratus persen investasi asing di sektor perdagangan grosir serta ritel. Bulan ini, SAGIA mengumumkan membuka kepemilikan asing secara penuh untuk perusahaan-perusahaan layanan teknik.
(Al-Arabiya/Arab-News/Al-Balad/Berbagai-Sumber-lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email