Banyak di antara orang-orang Kufah yang berhadapan dengan Imam Husain as adalah orang-orang yang suka shalat malam, namun shalat tanpa wilayat kepada Ahlul Bait as hasilnya adalah seperti peristiwa Karbala yang mereka buat.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Qanian saat menjelaskan tentang Ahlul Bait as adalah cahaya, di Masjid Jamkaran. Dijelaskannya, Ahlul Bait as selalu menentang dengan para dan berhadapan thagut dan orang-orang zhalim di zamannya masing-masing untuk menegakkan agama Allah.
Ia menambahkan, pada peristiwa Asyura dan saat orang-orang berkata kepada Imam Husain as bahwa kondisi Kufah sangat berbahaya namun Imam Husain as ini adalah kewajiban dan aku harus pergi ke sana.
Banyak di antara orang-orang Kufah yang berhadapan dengan Imam Husain as adalah orang-orang yang suka shalat malam, namun shalat tanpa wilayat kepada Ahlul Bait as hasilnya adalah seperti peristiwa Karbala yang mereka buat.
Lebih lanjut mengenai Imam Sajjad as Hujjatul Islam Qanian Menuturkan, penguasa pada saat itu berusaha mengawasi Imam Sajjad as dengan berbagai cara. Hubungan masyarakat dengan Imam Sajjad as diputus, dan bahkan sahabat-sahabat Imam as sekalipun tidak bisa bertemu dengan Imam as, dengan kondisi seperti itu Imam Sajjad as mengatakan “di penjuru Mekkah dan Madinah tidak sampai 20 orang yang mereka menemani kami”. Beliau as mengutarakan hal ini di awal-awal masa Imamah beliau yakni pasca tragedi karbala.
Hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan, Imam Sajjad as menjelaskannya kepada masyarakat melalui doa-doa.
Jika kita menghayati apa yang terdapat dalam Shahifah Sajjadiyah Imam Sajjad as, maka kita akan melihat bahwa Shahifah Sajjadiyah tidak seperti kitab-kitab doa pada umumnya, di dalamnya Imam Sajjad as mengajarkan tentang cara mengatur pemerintahan, bersosial dengan masyarakat dan bagaimana cara menunaikan kewajiban, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email