Pada saat itu Imam as berkata “kalian tidak mendengar ucapanku, karena perut kalian telah dipenuhi oleh makanan haram sehingga membuat hati kalian keras,” dengan ini bisa disimpulkan bahwa makanan haram menjadi sebab hati mereka keras sehingga hidayah tidak akan bisa masuk ke dalam hati mereka.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Khanjani saat menjelaskan tentang tragedi Asyura Imam Husain as. Dijelaskannya, mungkin sifat yang paling masyhur pasukan Kufah ialah sebagaimana yang dikatakan Imam Husain as saat berhadapan dengan pasukan Kufah, dimana saat Imam as ingin menasehati mereka malah mendapat tepuk tangan dan sorak sorai.
Pada saat itu Imam as berkata “kalian tidak mendengar ucapanku, karena perut kalian telah dipenuhi oleh makanan haram sehingga membuat hati kalian keras,” dengan ini bisa disimpulkan bahwa makanan haram menjadi sebab hati mereka keras sehingga hidayah tidak akan bisa masuk ke dalam hati mereka.
Hal ini juga menunjukan bahwa harta dan makanan haram telah membutakan mata hati penduduk Kufah, sehingga membuat mereka tidak bertahan atas ancaman dari Ubaidillah bin Ziyad dan pada akhirnya membiarkan Imam Zaman mereka seorang diri, jelasnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Khanjani menuturkan, Sanan laknatullah termasuk salah satu orang yang terakhir kali memukul Imam Husain as dengan pedangnya, dimana saat ia telah melakukannya dengan cepat ia menaiki kudanya dan menuju Umar bin Sa’ad.
Pada saat itu ia berkata: kau harus memberikan padaku emas dan perak sebesar kudaku, karena aku telah membunuh pemimpin yang paling mulia. Sanan adalah orang yang mengenal Imam Husain as namun ia tega membunuh Imam as karena satu hal yaitu harta dunia, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email