Dalam Al-Qur’an diisyaratkan bahwasanya Al-Qur’an Karim adalah dzikir yang membangkitkan manusia, namun kebangkitan ini bukanlah perkara yang mudah, karena kelalaian merupakan sifat khusus dunia dan juga tirai yang menutupi manusia dari kebenaran, dengan demikian jika manusia dapat menyingkirkan kelalaian ini maka rahmat dan kemuliaan Ilahi.
Hal ini disampaikan Hujjatul islam Muhammad Jawad Akbari dalam kajian tafsir Sahifah Sajjadiyah saat menjelaskan tentang adab Qur’an yang harus diterapkan sehingga dapat memperoleh keridhaan Allah swt.
Ia menambahkan, Qur’an Karim merupakan simpanan dan sumber untuk membangkitkan manusia dan kebangkitan ini tergantung pada kapasitas manusia itu sendiri, dengan demikian saat manusia memiliki kapasitas tersebut maka dari kelalaian ia akan mendapatkan hidayah.
Dalam Al-Qur’an diisyaratkan bahwasanya Al-Qur’an Karim adalah dzikir yang membangkitkan manusia, namun kebangkitan ini bukanlah perkara yang mudah, karena kelalaian merupakan sifat khusus dunia dan juga tirai yang menutupi manusia dari kebenaran, dengan demikian jika manusia dapat menyingkirkan kelalaian ini maka rahmat dan kemuliaan Ilahi.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Akbari menuturkan, ayat-ayat yang mengingatkan manusia merupakan kesempatan yang sangat baik yang bisa dimanfaatkan manusia untuk bangun dari tidur panjangnya. Allah swt di dalam Al-Qur’an mengancam manusia dengan siksaan di hari kiamat atas dosa-dosa yang dilakukannya namun Dia juga menyeru manusia agar bangun dari kelalaiannya.
Tidak hanya itu, jika manusia juga mempraktekan ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh dengan pelajaran maka mereka akan selamat dalam melewati kehidupan ini, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email