Dengan membela dan mendukung Qatar menghadapi boikot Arab Saudi, Republik Islam Iran telah menunjukkan kebesaran dan harga dirinya.
Demikian hal ini ditegaskan oleh para aktifis media Qatar ketika wawancara dengan Kantor Berita Shabestan pada Festival Media dan Kantor Berita XXIII di Tehran kemarin.
Sa’id al-Dahr Murtadha, ketua divis budaya Koran al-Arab, dan Muhammad Rabi’, ketua divisi budaya Koran al-Wathan, termasuk aktifis yang hadir di stand Kantor Berita Shabestan kemarin.
Ahmad Shalih Gharib, ketua divisi budaya Koran al-Syarq, juga tak ketinggalan hadir di stand Kantor Berita Shabestan. Ketika menilia kondisi Timur Tengah sekarang, ia menegaskan, kondisi yang mendominasi Timur Tengah sekarang ini telah membuat hubungan negara-negara Islam mengalami keretakan. Dengan perseteruan yang masih eksis antara Iran dan Amerika, kawasan ini tidak akan memiliki kondisi yang tenang.
“Menilik jati diri Amerika yang kita kenal, negara ini selalu ingin menyulut fitnah dan masalah di Timur Tengah. Krisis terbaru yang terjadi antara Qatar dan negara-negara Arab kawasan Teluk Persia menunjukkan program busuk yang telah disusun oleh Amerika dan negara-negara Barat,” ujar Gharib.
Gharib melanjutkan, “Dengan kehadiran khusus Iran dan Turki untuk hadir menyelesaikan krisis ini, dua negara ini telah menunjukkan tekad untuk menuntaskan masalah. Qatar sekarang telah bergerak ke arah Iran dan Turki. Arab Saudi menuduh Doha sedang berusaha berlindung di bawah sayap Iran dan Turki. Padahal, dengan keberadaan para warga Iran dan Turki di Qatar, sudah lumrah apabila ketiga negara saling mendekat untuk membangun sebuah hubungan perniagaan. Menurut Riyadh, Iran adalah sebuah negara besar di kawasan dan pengaruhnya harus digembosi.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email