Seorang Muslim Libya, Jumat (29/9), terpaksa kehilangan hak suakanya di Swiss setelah berkotbah yang memuat ujaran kebencian di sebuah masjid di kota Biel.
Pengadilan Administratif Federal di St. Gallen secara resmi mencabut suaka seorang penceramah bernama Abu Ramadan lantaran pidatonya yang dinilai kontoversial.
Menurut pengadilan itu, keputusan ini final dan Ramadan tidak dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut, lapor media Swiss seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Ramadan yang berkhotbah di masjid Ar'Rahman di Biel, di kaki pegunungan Jura, diduga telah menyerukan penghancuran terhadap orang-orang Yahudi, Kristen, Rusia, dan Muslim Syiah.
Pria 64 tahun itu menyangkal telah menyampaikan pidato kebencian. Ramadan merasa pidatonya yang berbahasa Arab diterjemahkan secara tidak akurat.
Ramadan saat ini tinggal di Nidau, kanton Bern dan merupakan pemegang paspor Libya. Dia memperoleh suaka di Swiss pada tahun 1998 dan secara reguler menerima manfaat jaminan sosial selama 13 tahun terakhir.
(Xinhua/NU-Online/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email