Pasukan Irak serbu Kirkuk dini hari ini.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Baghdad terus memantau situasi di lapangan setelah pasukan Irak didukung paramiliter Syiah dini hari ini mulai menyerbu Kirkuk dari arah selatan dan barat kota itu.
Duta Besar Indonesia untuk Irak Bambang Antarikso menjelaskan KBRI Baghdad terus memantau perkembangan stuasi di lapangan. KBRI juga sudah berkomunikasi dengan warga Indonesia bermukim di Kirkuk dan pihak terkait.
"KBRI terus berkoordinasi dengan aparat keamanan Kirkuk untuk mendapatkan laporan situasi keamanan terbaru," kata Bambang kepada Albalad.co melalui pesan WhatsApp hari ini. "Bila situasi sudah dipandang tidak kondusif, maka akan ita evakuasi."
Dia menambahkan saat ini terdapat sepuluh warga Indonesia bermukim di Kirkuk. Namun dia bilang KBRI akan terus memperbarui data mengenai hal ini.
Irak Jumat lalu memberi tenggat dua hari basgi pasukan Kurdi (Peshmerga) untuk keluar dari Kirkuk, tapi ultimatum ini ditolak Kurdistan. Mereka beralasan mereka berhak mempertahankan Kirkuk dan tidak akan menyerahkan kontrol atas pangkalan udara, bandar udara, dan ladang-ladang minyak di sana kepada pemerintah pusat di Baghdad.
Konflik antara Baghdad dan Kurdistan memuncak setelah referendum digelar di wilayah Kurdistan bulan lalu. Hampir 93 persen pemilih ingin Kurdistan merdeka dari Irak. Baghdad menilai plebisir itu melanggar konstitusi.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Kota Kirkuk di utara Irak. (Foto: BBC)
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Baghdad terus memantau situasi di lapangan setelah pasukan Irak didukung paramiliter Syiah dini hari ini mulai menyerbu Kirkuk dari arah selatan dan barat kota itu.
Duta Besar Indonesia untuk Irak Bambang Antarikso menjelaskan KBRI Baghdad terus memantau perkembangan stuasi di lapangan. KBRI juga sudah berkomunikasi dengan warga Indonesia bermukim di Kirkuk dan pihak terkait.
"KBRI terus berkoordinasi dengan aparat keamanan Kirkuk untuk mendapatkan laporan situasi keamanan terbaru," kata Bambang kepada Albalad.co melalui pesan WhatsApp hari ini. "Bila situasi sudah dipandang tidak kondusif, maka akan ita evakuasi."
Dia menambahkan saat ini terdapat sepuluh warga Indonesia bermukim di Kirkuk. Namun dia bilang KBRI akan terus memperbarui data mengenai hal ini.
Irak Jumat lalu memberi tenggat dua hari basgi pasukan Kurdi (Peshmerga) untuk keluar dari Kirkuk, tapi ultimatum ini ditolak Kurdistan. Mereka beralasan mereka berhak mempertahankan Kirkuk dan tidak akan menyerahkan kontrol atas pangkalan udara, bandar udara, dan ladang-ladang minyak di sana kepada pemerintah pusat di Baghdad.
Konflik antara Baghdad dan Kurdistan memuncak setelah referendum digelar di wilayah Kurdistan bulan lalu. Hampir 93 persen pemilih ingin Kurdistan merdeka dari Irak. Baghdad menilai plebisir itu melanggar konstitusi.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email