Pesan Rahbar

Home » » Kita Jangan Sampai Salah Paham

Kita Jangan Sampai Salah Paham

Written By Unknown on Thursday 19 October 2017 | 22:39:00


1 Dzulqa'dah adalah hari kelahiran Sayidah Fatimah Ma'shumah as. Banyak kaum wanita yang aktif di berbagai bidang sosial berjumpa dengan Ayatullah Misbah Yazdi. "Sayidah Fatimah adalah sumber berkah untuk Qom dan seluruh negara kita. Jika makam suci ini tidak pernah ada, Imam Khomeini ra tidak akan pernah ada di kota Qom dan Revolusi Islam Iran tidak akan pernah terwujud," ujarnya di hadapan para hadirin.

Ayatullah Misbah Yazdi menyayangkan mengapa hingga sekarang belum ada buku yang mengulas keramat-keramat yang pernah dimiliki Sayidah Fatimah Ma'shumah di kota suci Qom ini.

Pada kelanjutan orasi, Ayatullah Misbah Yazdi menguraikan urgensi hidayah untuk umat manusia. Dalam sebuah pesannya, Rasulullah saw pernah kepada Imam Ali as, "Jika kamu berhasil memberikan hidayah kepada seseorang, nilai hidayah ini lebih berharga dibandingkan seluruh isi dunia."

Menurut penilaiannya, setan selalu berusaha untuk merampas sesuatu yang sangat berharga bagi umat manusia. Tapi, ia juga tidak membiarkan begitu saja. Ia akan menciptakan sesuatu yang palsu dan diperkenalkan sebagai sesuatu yang asli.

Ayatullah Misbah Yazdi mengisyaratkan bahwa keyakinan-keyakinan menyeleweng memang sudah pernah ada dari sejak masa permulaan Islam hingga masa kini. Salah satu ajaran yang sering dijadikan sasaran adalah keyakinan tentang Imam Mahdi as.

"Keyakinan terhadap mahdawiyah sangat bernilai. Setan juga berpikir untuk menciptakan sebuah keyakinan mahdawiyah palsu. Pada masa kini, pasar untuk masalah ini sangat ramai pengunjung," ungkapnya.

Salah satu contoh yang dapat diutarakan dalam masalah ini adalah fenomena Babiyah dan Baha'iyah. Fenomena ini telah merenggut banyak nyawa. Sekte sesat yang juga diwarnai oleh amoralitas ini masih bisa menarik minat masyarakat.

Sebagian aliran sufi juga tidak luput dari penyelewengan. Sebagian mereka menisbahkan posisi Imam Mahdi kepada qutub-qutub mereka merupakan sebuah penyelewengan nyata.

"Dalam seluruh masalah ini, garis yang ditempuh adalah garis Babiyah. Kita harus serba waspada. Jika kita mendengar info dari siapa pun dan sekecil apapun, kita harus teliti terlebih dahulu," ungkapnya.

"Jalan yang benar dalam masalah ini adalah jalan yang telah digariskan oleh para ulama agung dan Rahbar kita," tambahnya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: