Sebuah video tanya jawab antara ahli tafsir M Quraish Shihab dan putrinya, Najwa Shihab, mendadak viral di media sosial.
Tanya jawab yang dikemas santai dan bertajuk ‘Shihab n Shihab’ itu disiarkan secara langsung melalui fanpage Facebook Najwa Shihab beberapa bulan lalu.
Dalam video yang diunggah pada Kamis 29 Juni 2017 silam itu, Najwa menanyakan sejumlah hal pada sang ayah, termasuk tudingan penganut Syiah yang ditujukan padanya.
Menjawab pertanyaan ini, Quraish mengawalinya dengan awal mula munculnya tudingan tersebut. Sejumlah video di YouTube pun menampilkan ceramah yang isinya menudingnya sebagai penganut Syiah.
Salah satu diantaranya, adalah soal Nana, panggilan Najwa, yang tak mengenakan jilbab. Padahal, Quraish dianggap sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh di Indonesia.
Secara blak-blakan, Quraish pun menjawab dugaan-dugaan yang selama ini muncul tentang dirinya. Termasuk bagaimana sebenarnya Syiah di matanya.
“Suatu ketika mereka akan sadar bahwa saya, salah satu tuduhan bahwa saya bukan Syiah. Saya tidak berkata saya bukan Syiah karena beranggapan bahwa Syiah itu keluar dari Islam,” tutur Quraish, dilansir tribunnews.com.
Menurutnya, saat ini terdapat beragam jenis Syiah, terutama di Iran, IRak dan Yaman. Nyatanya, angapan mereka memang berbeda dengan Ahlu Sunnah Waljama’a, namun tak menjadikan mereka keluar dari Islam.
Lebih lanjut, Quraish menuturkan bahwa orang-orang yang menuduhnya Syiah sebenarnya tak tahu betul apa itu Syiah. Mereka juga tak bisa membedakan antara Sunni dan Syiah.
“Seorang yang mencintai kata-kaya Syekh Abdel-Halim Mahmoud, Grand Syekh Al Azhar, maha guru yang dinamai Al Ghazali abad 20. Beliau berkata, seorang yang lebih mencintai Ali bin Abi Thalib daripada Abu Bakar, itu belum tentu Syiah,” lanjutnya.
Syiah, menurut Quraish adalah mereka yang mengakui bahwa Nabi menunjuk Ali bin Abu Thalib sebagai Khalifah, bukan Abu Bakar, Namun, dirinya tak memiliki anggapan seperti itu.
“Saya selalu kalau menyebut nama Sayyidina Abu Bakar selalu saya dahulukan dengan kata Sayyidina, junjungan kami. Jadi ini orang tidak mengerti,” katanya.
Meski kerap mendapatkan tuduhan tak berdasar, Quraish mengaku tak ingin membalasanya dengan cacian, melainkan dengan doa.
“Saya kira itu, ya. Jadi, sedih sih sedih, tapi tidak usah menjawab dengan kasar, tidak usah memaki. Berdoalah mudah-mudahan suatu ketika mereka akan mengetahui,” tegasnya.
Nana kemudian mempertegas jawaban sang ayah yang dipanggilnya Abi. Quraish pun menjawabnya dengan sebuah doa.
“Harus didoakan. ‘Allahummahdi qaumi fainnahum la ya’lamun‘, itu doanya,” katanya.
Nana pun menyahut, ” Apa artinya?”
“Ya Allah, berilah petunjuk kaumku karena mereka tidak tahu,” jawab Quraish.
(Tribun-News/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email