Pesan Rahbar

Home » » Mengenang Pembantaian AS di Irak

Mengenang Pembantaian AS di Irak

Written By Unknown on Thursday, 19 October 2017 | 11:31:00


Sebuah video rahasia yang memperlihatkan klaim palsu kru udara AS bahwa mereka telah mengalami baku tembak di Baghdad dan kemudian menertawakan mereka yang tewas setelah meluncurkan serangan udara yang membunuh puluhan orang, termasuk dua warga Irak yang bekerja untuk kantor berita Reuters, diungkap oleh Wikileaks kemarin (5/4).

Rekaman dari serangan bulan Juli 2007 itu dipublikasikan dalam langkah yang akan semakin membuat marah Pentagon, yang telah menyusun laporan yang mengidentifikasi Wikileaks sebagai sebuah ancaman terhadap keamanan nasional. Departemen Pertahanan AS dipermalukan ketika laporan rahasia itu muncul di situs Wikileaks bulan lalu bersama dengan sejumlah dokumen militer.

Perilisan video dari Baghdad juga terjadi sesaat setelah militer AS mengakui bahwa pasukan khususnya berupaya menutupi pembunuhan terhadap tiga wanita Afghan dalam sebuah serangan di bulan Februari dengan mengeluarkan peluru dari jasad mereka.

Video yang baru dirilis tentang serangan Baghdad itu direkam di salah satu helikopter Apache yang memburu para pemberontak pada tanggal 12 Juli 2007. Di antara korban tewas terdapat seorang fotografer Reuters berusia 22 tahun, Namir Noor-Eldeen, dan supirnya, Saeed Chmagh, 40. Pentagon menghadang upaya Reuters untuk mendapatkan video tersebut melalui permintaan kebebasan informasi. Direktur Wikilieaks, Julian Assange, mengatakan bahwa organisasinya harus menerobos enkripsi militer untuk melihatnya.

Di dalam rekaman, kru helikopter terdengar membahas suasana di jalanan di bawah mereka. Salah seorang dari mereka mengklaim telah melihat enam orang dengan AK-47 dan satu lainnya dengan granat berpendorong roket. Tidak jelas apakah beberapa dari kelompok pria itu membawa senjata namun Noor-Eldeen dapat terlihat dengan sebuah kamera dan Chmagh sedang berbicara melalui telepon genggamnya.

Salah satu dari kru helikopter kemudian terdengar mengatakan bahwa salah satu dari kelompok itu melepaskan tembakan. Namun video tidak menunjukkan adanya tembakan atau bahkan senjata yang diacungkan. Keenam pria itu hanya berdiri, tanpa terlihat gelisah.

Helikopter pemimpin, yang berjuluk Crazyhorse, melepaskan tembakan. “Hahaha, aku mengenai mereka,” teriak salah satu dari kru Amerika. Yang lainnya merespon kemudian, ”Oh yeah, lihat para (maaf) bajingan yang mati itu.”

Salah satu dari pria di darat, yang diyakini adalah Chmagh, terlihat terluka dan berusaha merangkak untuk menyelamatkan diri. Salah satu dari kru helikopter terdengar mengharapkan pria itu meraih sepucuk senjata, meskipun tidak terlihat ada senjata di sekitarnya, jadi dia memiliki alasan untuk membuka tembakan, ”Yang harus kau lakukan adalah mengambil sebuah senjata.” Sebuah van mendekat ke pria tersebut dan beberapa orang Irak keluar. Mereka tidak bersenjata dan mulai membawanya masuk ke dalam kendaraan dalam sebuah upaya untuk membawanya ke rumah sakit. Salah satu dari helikopter melepaskan tembakan. ”Lihat itu. Tepat menembus kaca depan,” ujar salah satu kru. Yang lainnya merespon dengan tawa.


Duduk di balik kaca depan itu adalah dua anak kecil yang terluka

Setelah pasukan darat tiba dan anak-anak itu ditemukan, kru udara Amerika menyalahkan orang-orang Irak tersebut. ”Yah salah mereka sendiri membawa anak-anak ke medan tempur,” ujar seorang kru. ”Itu benar,” ujar yang lainnya.

Awalnya, militer AS mengatakan bahwa semua korban tewas adalah pemberontak. Kemudian diklaim bahwa helikopter bereaksi terhadap sebuah baku tembak. Assange, direktur Wikileaks, mengatakan bahwa video itu memperlihatkan bahwa tidak satu pun dari klaim mereka benar.

”Mengapa seseorang bisa begitu santai dengan dua Apache jika ada seseorang yang membawa sepucuk RPG dan orang itu adalah musuh AS?” ujarnya. ”Sikap para pilot seperti sebuah permainan komputer. Ketika Saeed merangkak, jelas tidak dapat melakukan apa-apa, respon mereka adalah: ’Ayo teman, kami ingin membunuhmu, ambil saja sepucuk senjata. ’ Tampak seperti keinginan untuk mendapatkan skor yang lebih tinggi, atau jumlah membunuh yang lebih tinggi.”

Wikileaks mengatakan akan segera merilis video rahasia militer AS yang kedua yang memperlihatkan kematian warga sipil dalam sebuah serangan Afghanistan. Pentagon berusaha mencari cara untuk mencegah material rahasia itu muncul di Wikileaks, termasuk melalui ”sanksi kriminal”. Wikileaks telah mempublikasikan laporan rahasia militer AS tentang senjata, unit militer, dan strategi perang di Irak dan Afghanistan.

Laporan Pentagon, yang mencerminkan ketakutan mendalam tentang darimana Wikileaks mendapatkan materialnya, berspekulasi bahwa CIA mungkin bertanggung jawab. Namun mungkin kebocoran yang paling memalukan bagi Departemen Pertahanan AS adalah laporan tahun 2008 yang muncul di Wikileaks bulan lalu.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: