Kita harus piawai dalam menyikapinya sehingga ancaman-ancaman tersebut bisa kita rubah menjadi sebuah peluang dan bisa bermanfaat untuk budaya Islam.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Kumaili dalam acara seminar yang bertemakan “shalat dan ancaman serta peluang media internet.” Yang dilangsungkan Rabu, kemarin.
Dijelaskannya dalam acara tersebut, jika media interent tidak digunakan dengan baik dan benar maka akan berubah menjadi ancaman yang sangat serius untuk kita. Selain itu kita juga harus piawai dalam menyikapinya sehingga ancaman-ancaman tersebut bisa kita rubah menjadi sebuah peluang dan bisa bermanfaat untuk budaya Islam.
Ia menambahkan, keluarga merupakan poros dari pendidikan dan seorang ibu adalah poros dari sebuah keluarga, dengan demikian jika hubungan di dalam keluarga lemah dan keintiman semakin berkurang maka pondasi di dalam keluarga akan goyang, hasilnya akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang membuat keluarga menjadi pecah.
Sebagai tambahan, kita tidak memungkiri fasilitas media internet yang berada di tengah kita saat ini, namun karena pengaturan dunia maya serta media sosial tidak pada diri kita maka beragam ancaman akan menghampiri kita.
Manusia yang cerdas tidak akan pernah memasukkan tangannya ke dalam api, dan jika ia butuh kehangatan dari api maka ia akan mendekati api dengan hati-hati, akan tetapi orang yang jahil meungkin saja ia berkhayal seperti nabi Ibrahim as, dan ia membayangkan bahwa api tidak panas untuknya. Dengan demikian pemerintah harus menyadarkan masyarakat dari keburukan dunia maya, dan juga menjelaskan tentang bahaya-bahaya yang terdapat di dunia maya.
Secara tidak langsung dunia maya telah banyak merubah perilaku kehidupan manusia, tanpa disadari dunia maya telah merubah adab-adab di antara masyarakat, merubah pemikiran dalam keluarga, merubah mode pakaian, merubah budaya dan lain sebagainya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email