Pesan Rahbar

Home » » Muhammadiyah Jatim Ingin Kurangi Ketimpangan “Sekolah Kaya dan Miskin”

Muhammadiyah Jatim Ingin Kurangi Ketimpangan “Sekolah Kaya dan Miskin”

Written By Unknown on Monday 16 October 2017 | 22:46:00

Foto ilustrasi: goaceh.co

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Jawa Timur mengusulkan standarisasi mutu sekolah Muhammadiyah. Menurut Ketua Majelis Arba’iyah Yusuf, cara ini dapat memperkecil ketimpangan antara sekolah berstatus outstanding school (sekolah yang luar biasa) dan sekolah di bawah standar.

”Yang outstanding school mampu membangun gedung mewah, sarana prasarana lengkap, jumlah murid banyak, dan berbiaya mahal tapi juga ada sekolah Muhammadiyah yang gedungnya rusak, kekurangan murid, dan gaji gurunya sering terlambat,” katanya Arba’iyah, di Kantornya, 16 Oktober, seperti dilansir pwmu.co. Ia bilang, konsep standar kualitas sekolah sebenarnya sudah lama lahir namun hingga kini belum terealisasi.

Di Jawa Timur, misalnya, setidaknya empat sekolah yang berstatus outstanding. Keempat sekolah itu ialah SDM 4 Pucang Surabaya, SMAMDA Surabaya, SMAMDA Sidoarjo, dan SMKM 7 Godanglegi Malang.

Dalam usaha standarisasi, sekolah-sekolah yang memiliki dana lebih dari cukup itu dapat membantu sekolah-sekolah yang minim biaya operasional melalui iuran. Bukan hanya biaya, sekolah outstanding juga seharusnya membantu dengan pendampingan manajemen.

Arba’iyah mencontohkan, pernah ada asistensi sekolah Muhammadiyah di Madiun yang hampir tutup karena kekurangan murid lalu kerjasama dengan sekolah Muhammadiyah Surabaya. ”Akhirnya sekolah di Madiun itu tertolong dan berkembang sekarang ini. Model seperti ini yang baik dan mudah dilakukan,” katanya

Menurut Arba’iyah, sebenarnya sekolah-sekolah Muhammadiyah berkewajiban memberi uang iuran sekolah (UIS). Sayangnya, sistem saling bantu ini belum sepenuhnya berjalan.

”Selama ini tergantung kemampuan Majelis Dikdasmen PDM mengumpulkan UIS dan mengatur subsidinya,” ujarnya. ”Sistem ini ada yang Majelis Dikdasmen menjalankan tapi banyak yang tidak jalan. Karena itulah kemudian muncul perbedaan mencolok antar sekolah Muhammadiyah.”

Di sisi lain, Arba’iyah menyarankan kepada sekolah yang butuh bantuan harus proaktif konsultasi ke Majelis Dikdasmen atau langsung ke pihak outstanding school. Selain itu, mereka dapat mengajukan bantuan ke Lazismu, badan zakat Muhammadiyah.[]

(PWMU/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: