Tujuan Imam Husain as dan sahabat-sahabatnya adalah Allah swt, sebagaiman Imam Husain as saat-saat akhir hayatnya mengatakan “Ilahi! Aku ridha terhadap qadha-Mu dan aku tunduk terhadap perkara-Mu.”
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhammad Mahdi Yavari saat menjelaskan tentang kehidupan dan sirah Imam Husain as dan sahabat-sahabatnya yang merupakan kelangsungan dari peristiwa Karbala.
Dijelaskannya, salah satu di antara faktor kelangsungan dan tersisanya sejarah Asyura ialah apa yang dilakukan semata-mata untuk Allah swt, karena dengan dalil Allah swt yang selalu ada maka segala perbuatan yang dilakukan karena Allah swt juga akan selalu ada.
Dalam Al-Qur’an disebutkan “Hai orang- orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya (dalam mencapai tujuanmu) Dia akan menolongmu dan meneguhkan langkah-langkahmu.”
Hujjatul Islam Yavari menambahkan, jalan Imam Husain as bukanlah sebuah jalan yang hanya terbatas pada hari Asyura saja, karena tujuan Imam Husain as dan sahabat-sahabatnya adalah Allah swt, sebagaiman Imam Husain as saat-saat akhir hayatnya mengatakan “Ilahi! Aku ridha terhadap qadha-Mu dan aku tunduk terhadap perkara-Mu.”
Salah satu di antara pertolongan gaib ialah menimbulkan rasa ketakutan di dalam hati para musuh. Abu Hamzah Tsumali meriwayatkan sebuah hadits dari Imam Baqir as yang mengatakan “saat al-Qaim keluarga Muhammad muncul nanti kelak Allah swt akan menyertainya dengan para malaikat, Jibril berada di hadapannya, Mika’il di sisi kanan dan Israfil di sisi kirinya, hal ini akan menimbulkan ketakutan di dalam hati musuh dalam jarak satu setengah jalan, baik di depan, belakang, kiri dan kanannya.”
Riwayat di atas tidak lain adalah mishdaq dari ayat “jika kalian menolong (agama) Allah maka Allah akan meolong kalian”, jelas Hujjatul Islam Yawari.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email