Tahun ini adalah tahun terakhir bagi kelompok teroris ISIS di Iraq.
Demikian pernyataan tegas ini disampaikan oleh Haidar Ibadi, Perdana Menteri Iraq, pada saat wawancara dengan para wartawan, seperti dilansir oleh saluran televisi resmi Iraq hari ini.
“Seperti telah kami janjikan sebelum ini, tahun ini adalah tahun terakhir bagi ISIS di Iraq,” tukas Haidar Ibadi.
“Pasukan Iraq telah berhasil membebaskan banyak kawasan yang tidak pernah dijamah oleh pasukan militer manapun pada masa rezim sebelum ini,” lanjut Ibadi.
Haidar Ibadi kembali menandaskan, “Sekarang seluruh militan ISIS, di manapun mereka berada, diliputi oleh rasa takut.”
Haidar Ibadi mengingatkan sebuah mekanisme dan program yang ingin menciptakan peperangan etnis di Iraq. Ia mengajak pasukan Pishmerga supaya tidak melawan pasukan militer pusat di kawasan-kawasan yang sedang bertikai, karena keamanan kawasan-kawasan ini menjadi tanggung jawab pemerintahan pusat.
Perdana Menteri Iraq menekankan tidak akan berunding dengan Kurdistan selama hasil referendum belum dibatalkan.
“Perusakan telekomunikasi menyatakan masih taat kepada Pemerintah Iraq. Minyak di Iraq adalah milik seluruh rakyat Iraq, bukan milik oknum tertentu,” tandas Ibadi.
“Kepala negara seluruh dunia mendukung Iraq untuk memelihara kedaulatan Iraq. Kami tidak bisa duduk santai dalam menghadapi usaha-usaha untuk memecah belah persatuan Iraq,” tukas Haidar Ibadi.
(Iraqi-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email