Marja taklid Syiah dunia dengan menjelaskan bahwa sunnah Ilahi adalah memberi tempo kepada para penguasa lalim nan tiran menegaskan: Nasib akhir kelaliman semacam ini, ketika sdh tidak mau lagi menghentikan hal tersebut tak lain adalah kegagalan semata.
Menurut laporan IQNA, Ayatullah al-Uzma Ja’far Subhani, Rabu (1/11) dalam pelajaran "Kharij Fiqih dan Ushul” di masjid A’dzam mengatakan, hukum mengikuti mafsadah dan maslahat, namun tidak lazim kesemuanya bersyarat.
Lebih lanjut ia dengan mengisyaratkan penjelasan-penjelasan dari Nahjul Balaghah dengan menjelaskan bahwa Imam Ali (as) lebih tinggi dari hal-hal yang dideskripsi menambahkan, beliau dalam kalimat-kalimat indahnya mengatakan dalam sebuah konten bahwa Allah memberikan tempo kepada orang-orang yang congkak dan para penguasa lalim, namun ketika tempo tersebut usai, maka Dia akan membinasakannya.
"Hari ini di Myanmar, wanita, anak-anak dan warga diusir dan dikeluarkan dari rumah mereka, hanya dengan alasan dan justifikasi bahwa keyakinan mereka berbeda dengan para penguasa, dan kebalikan dengan mereka, mereka adalah muslim, namun Allah memberikan tempo kepada para penguasa lalim ini dan akhirnya Allah akan menghancurkan para adikuasa zaman ini,” imbuh beliau.
Marja taklid ini menambahkan, katakan pada orang-orang yang terzalimi bahwa jika kalian sedikit bertahan maka Aku juga akan menutup dan mengganti kekalahan kalian. Oleh karena itu, dalam beberapa ungkapan dimuat bahwa kekalahan seseorang tidak diganti kecuali setelah bersabar menahan cobaan dan kesengsaraan.
Ayatullah Subhani dengan menjelaskan bahwa kami meyakini riwayat-riwayat ini menegaskan: Allah swt telah menjanjikan kepada orang-orang zalim bahwa umur mereka akan berakhir dan berfirman kepada orang-orang yang teraniaya bahwa kalian dalam menghadapi segala kesukaran dan kesusahan harus teguh bagaikan besi, karenanya harus bertahan.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email