“Badan Urusan Masjid Iran akan bekerja sama dengan para spesialis dan menggelar pendidikan face to face untuk meningkatkan posisi modal sosial di tengah masyarakat.”
Demikian pernyataan ini disampaikan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Dr. Habib Arzani pada saat orasi di seminar “Dialog, Kesepahaman, dan Modal Sosial” hari ini.
“Dialog adalah sebuah bidang yang sangat luas dan bisa terwujud dalam aneka ragam forma, seperti dialog manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan malaikat, manusia dengan makhluk hidup, manusia dengan tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain,” ujar Arzani.
Dr. Arzani melanjutkan, “Dialog bisa menyelesaikan banyak problematika manusia. Untuk itu, dialog bisa diperkenalkan sebagai rantai penghubungan antara budaya umum dan modal sosial.”
Dalam banyak ayat al-Quran, tandas Arzani, Allah memerintahkan Rasulullah saw supaya berdialog dengan orang-orang kafir. Melalui dialog ini, beliau bisa menyampaikan pesan-pesan Ilahi dan juga bisa mendengarkan pernyataan mereka.
“Di samping orang-orang kafir,” tukas Arzani, “Allah juga memerintahkan supaya Rasulullah saw melakukan dialog dengan ahli kitab. Semua ini membuktikan bahwa dialog adalah satu masalah yang sangat fundamental dalam agama Islam.”
Dr. Arzani kembali menguraikan, “Hingga tahun 1970, tolok ukur pembangunan negara di seluruh dunia berkisar seputar pembangunan ekonomi. Akan tetapi, setelah itu, modal manusia dan sosial diperkenalkan sebagai tolok ukur pembangunan negara.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email