Pesan Rahbar

Home » » Hadapi Banser, Si Felix Siauw Pilih Angkat Kaki Ketimbang Terusin Dakwahnya Dari Bangil Pasuruan

Hadapi Banser, Si Felix Siauw Pilih Angkat Kaki Ketimbang Terusin Dakwahnya Dari Bangil Pasuruan

Written By Unknown on Saturday 4 November 2017 | 18:47:00


Langkah Ngustad Felix Siauw untuk "ndakwah" di Masjid Manarul Islam Bangil, Pasuruan Jawa Timur terpaksa diberhentikan oleh keluarga besar PCNU di Bangil, Sabtu pagi (04/11/2017). Si Felix diminta untuk mengakui Pancasila dan tidak menyebarkan paham khilafah, tapi tidak dilakukannya.

"Kami keluarga PCNU Bangil, pertama-tama, kami sudah mengirimkan surat kepada pihak Felix untuk diadakan mediasi, tetapi diundang tidak datang," jelas Muafi Ketua Ansor Cab Bangil saat menceritakan kronologi sebelumnya kepada Dutaislam.com, Sabtu siang (04/11/2017).

Selanjutnya, kata Muafi, pada mediasi berikutnya terjadi kesepakatan pihak PCNU membolehkan pengajian Felix dengan syarat 1. Mengakui Pancasila sebagai ideologi Negara. 2. Tidak menyebarkan paham Khilafah, 3. Menyatakan keluar dari HTI.

Dikatakan oleh Muafi, semalam juga sudah terjadi kesepakatan untuk menandatangani syarat tersebut, tetapi si Felix ketika mau ditemui di Bandara tadi pagi tidak ada. "Sudah di Bangil, disembunyikan," jelasnya.

Eh ternyata, hingga Felix angkat kaki dari Bangil karena ditolak massa, dirinya belum menyatakan atau bertandatangan untuk mengakui pancasila, tidak menyebarkan paham khilafah, dan keluar dari HTI. Untuk itu, Muafi meminta kepada Kepolisian kalau si Felix dilarang untuk datang ke Pasuruan lagi.

Aditya Mardani selaku koordinator perwakilan dari IPNU dalam aksi penolakan orasi Felix Siauw, melihat bahwa rekam jejak Felix sering menyebarkan paham khilafah. Dirinya juga menyebut, pihak IPNU tidak dilibatkan dalam dialog di pendopo sebelum kedatangan Felix.

"Kami perwakilan dari pelajar NU juga turut andil dalam aksi tersebut karena mereka sudah mencidrai nama NU dengan tidak diikut sertakan dalam dialog di pendopo, dan melihat jejak rekam Felix Siauw dia adalah salah satu pentolan organisasi terlarang yakni HTI dan sering menyebarkan faham khilafah. Untuk itu kita dari pelajar sebagai penerus perjuangan para pendiri bangsa dan ulama mengecam ada penyebaran faham khilafah di Bangil ini," jelas Aditya.

(Duta-Islam/Info-Menia/Bebagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: