Oleh :Suparno
Asal kata makar
Kata makar berasal dari bahasa Arab al-makr sama artinya dengan tipu daya/tipu muslihat atau rencana jahat. Dalam kbbi kata makar /ma·kar/ adalah kata benda yang bermakna akal busuk; tipu muslihat (https://kbbi.web.id/makar).
Pada tahun 1940-an hingga 1960-an, berbagai bentuk kolonialisme lama mengalami keruntuhan. Bentuk-bentuk penaklukan langsung, yang ditandai dengan penempatan kekuatan militer, berhasil ditaklukkan oleh kebangkitan gerakan pembebasan nasional di berbagai Negara jajahan. Karena alasan ini maka para imperialis membuat cara penjajahan bentuk baru, penjajahan yang sering kita sebut dengan neokolonialisme.
Amerika sebagai negara penjajah sangat dirugikan dengan tumbangnya bentuk kolonialisme lama, sebagai salah satu penjajah dia kehilangan pundi-pundi untuk meraup kekayaan dari negara lain.
Salah satu contoh dari neokolonialisme adalah bentuk hubungan antara IMF dan World Bank yang didominasi negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang. Pasca Perang Dunia kedua, banyak negara-negara yang membutuhkan pinjaman besar untuk membangun negaranya kembali. Dari keadaan itulah kemudian muncul ketergantungan dari negara-negara berkembang terhadap IMF dan World Bank yang dipolitisir negara maju.
Salah satu contohnya adalah Indonesia yang sampai saat ini masih bergantung kepada IMF dan World Bank. Karena ketergantungan itulah, IMF dan World Bank (yang notebene dikuasai oleh negara-negara maju, seperti Amerika) melalui kebijakan-kebijakannya kemudian dapat mempengaruhi keadaan ekonomi dan politik di Indonesia. Waktu itu Bj Habibi dan tim sudah berhasil membuat pesawat terbang dengan bersusah payah namun hasilnya sampai sekarang pesawat N250 itu tidak bisa diproduksi di Negaranya sendiri, karena adanya larangan dari IMF. Pesawat ini hanya disimpan dalam Gudang, Sebuah pesawat penumpang sipil yang direncanakan bisa terjangkau masyarakat kalangan bawah. Karena berbagai kelebihan yang ada pesawat hasil karya anak bangsa ini diminati berbagai negara dan dikembangkan disana. Ini adalah salah satu makar Amerika dan sekutunya terhadap bangsa Indonesia. Karena jika Indonesia bias memproduksi N250 waktu itu, Indonesia akan menjadi saingan berat Amerika dan Eropa.
Sangat pantas ketika satu-satunya negara yang disebut-sebut sebagai rajanya makar adalah Amerika, negara ini disebut Filsuf besar dari Iran Ayatullah Khomaini sebagai setan besar. Seperti kita ketahui bersama bahwa tindakan paling menonjol dari setan adalah makar. Baru-baru ini negara ini berencana untuk menutup berbagai sumber dana yang menyuplai palestina Makar berupa rencana jahat yang ditujukan kepada warga Palestina. Masyarakat Palestina sudah sangat menderita, untuk kebutuhan sehari-hari makan dan minum saja mereka kesulitan namun dimata Amerika hal itu masih kurang.
Mengapa Amerika Sangat Getol dalam Masalah Palestina
Palestina adalah lambang Islam, banyak dari kepentingan Amerika bertentangan langsung dengan islam, dari berbagai wilayah di seluruh penjuru dunia yang masih kosong mengapa Amerika dan Inggris menempatkan sekelompok warga Yahudi tersebut ke Palestina? membantu mereka untuk mencuri dan merampok hak milik turun-temurun miliki warga Palestina. Merusak kebun-kebun kurma, merusak sumber-sumber air bersih dll. Dan lebih dari itu mereka dengan sangat gencar berusaha merebut Masjid AlQuds.
Keberanian Iran dalam melawan kebijakan Amerika terutama masalah Palestina yang dimotori ulama-ulama Islam membuat Amerika berpikir keras, berupaya menghentikan roda kehidupan negara para mulla tersebut. Embargo sudah dijalankan beberapa tahun namun hal itu tidak mampu mengkerdilkan laju perkembangan Iran. Bahkan negara Iran semakin mandiri secara ekonomi. Jadi usaha makar Amerika di timur tengah ini walau sudah menggelontorkan jutaan dolar namun hasilnya tidak sepesat yang Amerika harapkan.
Indonesia tentu juga menjadi sasaran makar Amerika, sebab Indonesia adalah salah satu Negara yang lantang membela hak kemerdekaan Palestina, dan hal itu juga sebenarnya berhubungan erat dengan sejarah bangsa Indonesia.
Makar lain yang dilakukan Amerika adalah dalam dunia kesehatan dan kemanusiaan. Jerry D. Gray, “Deadly Mist: Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia” (diterjemahkan oleh Tetra Suari), Jakarta: Sinergi, Cet. I, Januari 2009, hal. 91-110). Hingga akhir 1960-an, ilmuwan-ilmuwan di bawah pengawasan CIA, di Divisi Operasi Khusus Fort Detrick, Laboratorium dengan Keamanan Tingkat Tinggi, mulai memperoleh kemajuan yang signifikan dalam pengembangan penyakit-penyakit yang menyerang sistem imun tubuh. Peneliti sekaligus pencipta memiliki keyakinan bahwa penyakit yang menyerang sistem imun ini tidak akan bisa ditemukan obatnya. Dr. MacMahan mengatakan “Yang terpenting dari semua ini adalah penyakit tersebut kebal terhadap proses imunisasi atau terapi apa pun di saat kita hendak melepaskan diri dari penyakit ini.”
Penyakit buatan ini dibuat untuk proses genosida pembunuhan manusia yang jelas-jelas bertentangan dengan kemanusiaan. Dan seperti kita tahu penyakit Ebola, HIV dll dikembangkan di daerah yang tidak disukai oleh orang kulit putih yakni Afrika. Dalam al-Qur’an dikatakan, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS: Al-Maidah: 32). Disini terlihat betapa nyawa manusia sangatlah berharga. Islam sangat membenci tindakan merugikan orang lain, dan sebagai hukum efek jera, diterapkanlah hukum qishash dimana siapa yang membunuh maka hukumannya adalah dibunuh.
Sedang genosida jauh lebih dahsyat, semua laki-laki dan kaum wanita juga anak-anak tidak ada terkecuali adalah target dari pembunuhan masal dengan virus-virus ganas ini.
Virus Ebola termasuk penyakit mematikan dan untuk pertama kalinya ditemukan di Repulik Demokratik Kongo pada tahun 1976. Virus ini berasal dari hewan dan menular ke manusia melalui kontaminasi darah, cairan badan, atau sesuatu yang telah tertular.
Makar yang dilakukan Amerika dengan cara merusak tatanan sunatullah, berarti sedang melakukan makar kepada Allah swt, dan itu semua tidak akan pernah berhasil. Siapa saja yang berbuat makar kepada Allah maka mereka hanya berbuat makar pada diri mereka sendiri.
(Ikmal-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email