Waketum Gerindra Fadli Zon mengedit lirik lagu anak-anak 'Potong Bebek Angsa' menjadi bernuansa politis. Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Ali Mochtar Ngabalin mengkritik Fadli.
"Ketahuan kalau masa kanak-kanaknya mengalami depresi, yang lebih kreatif agar publik dan rakyat Indonesia bisa mendapatkan pencerahan dari seorang pemimpin dan wakil rakyatnya di DPR RI. Ini momentum yang pas untuk para politisi yang berintegritas dalam mengaplikasikan semua potensinya pada upaya-upaya mencerahkan masyarakat pemilih," kata Ngabalin kepada wartawan soal lirik politik 'Potong Bebek Angsa', Rabu (19/9/2018).
Menurut Ngabalin, tak layak seorang pimpinan DPR mengubah lirik lagu anak-anak menjadi politis. Bagi Ngabalin, yang dilakukan Fadli tak bermoral.
"Lirik dan sontekan serta syair lagu ini pun diubah semau perutnya, tidak patut dilakukan oleh seorang anggota DPR RI yang terhormat, apalagi Fadli Zon kan pimpinan, tidak patut dan sangat tidak bermoral bagi anak-anak Melayu yang berperadaban," ujar Ngabalin.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bernyanyi 'Potong Bebek Angsa' di Twitter. Dia mengubah lirik lagu anak-anak tersebut menjadi bernada Pilpres 2019.
— 🇮🇩🎛️🎶🎸🎼 Wansenk D'silent 🎼 🎸🎶🎛️🇮🇩 (@iwan_wansenk) September 19, 2018
(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email