Yahya Waloni
Ustadz Muallaf Yahya Waloni dengan semangat berapi-api menghina dan menebarkan kebencian terhadap sejumlah tokoh di Indonesia. Rois Am PBNU sekaligus calon wakil presiden RI 2019-2024 Kiai Ma’ruf Amin juga direndahkan.
Yahya menyebut Kiai Ma’ruf sebagai sosok yang ambisius. Dia juga mengeluarkan kata-kata kasar bahwa Kiai Ma’ruf sudah udzur dan sudah mau mati. Namun, masih mau jadi wakil presiden.
“Urusan ilmu silahkan antum belajar ke Mesir, Mekah, Kairo, tapi tidak jadi ukuran itu, proses seseorang menjadi takwa, nggak jadi ukuran. Contohnya yang sudah ada di jakarta ini. Usianya sudah udzur, sudah mau mati, sudah mau menghadap Allah, tapi ditanya “mau bapak jadi wakil presiden” “.. o siaaap..” jadi ukuran nggak ustad? Nggak jadi ukuran. Sudah mau mati, ambisi,” ujar Yahya dalam salah satu rekaman video yang lagi viral di media sosial.
Meski tidak secara lansung menyebut nama Kiai Ma’ruf, tapi sudah jelas perkataan tersebut ditujukan untuk Kiai Ma’ruf. Karena Kiai Ma’ruflah orang yang diminta Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden.
Selain merendahkan, Kiai Ma’ruf, Gubernut NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi juga direndahkan. Bahkan guru bajang disebut tuan guru bajingan. TGB direndahkan oleh Yahya Waluno karena posisinya yang kini mendukung presiden Jokowi. TGB lantas dianggap sebagai tokoh agama yang tidak lurus.
”Tadinya komitmen, konsisten, dan istiqamah, jalan bersama ustadz-ustadz yang lurus, jalan bersama umat yang jujur. Diancam sama Agus Raharjo. Langsung mundur. 2017 saya cermah di Masjid Al Falah. Saya katakan, saya tidak percaya, saya tidak percaya tuan guru bajingan, bajang. Waktu itu Ustadz Somad selalu berjalan besama di,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Yahya menuding Megawati Soekarno Putri sebagai masalah utama bangsa Indonesia. Megawati dinilai skillnya di bawa rata-rata. Dia besar hanya karena anak presiden. Yahya bahkan mengaku telah mengatakan di video di youtube agar mendokan Megawati supaya cepat mati.
(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email