Pesan Rahbar

Home » , » Unjuk Rasa di Bengkulu Berakhir Ricuh, 9 Polisi dan 1 Mahasiswa Terluka. Begini Nasibnya Sekarang

Unjuk Rasa di Bengkulu Berakhir Ricuh, 9 Polisi dan 1 Mahasiswa Terluka. Begini Nasibnya Sekarang

Written By Unknown on Wednesday 19 September 2018 | 15:15:00


Satu mahasiswa dan 9 polisi terluka dalam unjuk rasa di gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (18/9/2018).

Polisi masih meminta keterangan dari 24 mahasiswa terkait kronologi kericuhan dalam unjuk rasa itu.

Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno yang dihubungi Kompas.com menjelaskan, berdasarkan keterangan dari tim dokter, satu mahasiswa luka robek seperti terbentur benda keras dan meretakkan tulang kaki. Luka sepanjang 5 sentimeter di kaki mahasiswa itu sudah dijahit.

"Ini keterangan dokter pada polisi. Dia tidak kena luka tembak tapi luka sepanjang 5 sentimeter sudah dijahit. Ini keterangan dokter pada polisi ya," jelas Sudarno.

Sementara itu, Kapolres Bengkulu, AKBP Prianggodo Heru Kun Prasetyo menyebut ada 9 polisi mengalami luka akibat pengamanan unjuk rasa tersebut.

Sekretaris Majelis Wilayah (MW) KAHMI, Bengkulu, Andi Wijaya, mengklaim satu aktivis HMI terkena tembakan peluru karet di kaki kanan saat menggelar unjuk rasa di gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (18/9/2018).

Aktivis bernama Deka Prasetya mengalami luka di betis kanan dan dirawat di RSUD M.Yunus.

Aksi yang mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK itu berlangsung sekitar pukul 12.40 WIB, Selasa (18/9/2018) di kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Aksi yang awalnya kondusif mendadak ricuh. Belum diketahui pasti penyebab kericuhan.

Andi Wijaya menyebutkan, aksi tersebut awalnya berlangsung damai. Mahasiswa menyampaikan kritik atas kondisi bangsa yang dianggap mahasiswa jauh dari ideal.

"Kericuhan terjadi. Aksi saling dorong antara mahasiswa terjadi. Polisi menembakkan water canon," jelas Andi.

Kabid Humas Polda Bengkulu mengatakan, pihaknya mengamankan 24 mahasiswa untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, HMI mengutuk kejadian yang mengedepankan kekerasan dan meminta Kapolda Bengkulu, Brigjen Coki Manurung untuk diganti. HMI juga meminta polisi membebaskan puluhan aktivis HMI yang diamankan di Mapolda serta berjanji akan terus melakukan aksi mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK.


Berikut beberapa point tuntutan Massa HMI:

1. Menuntut Pemerintah untuk segera melakukan perbaikan dan peningkatan dalam sektor perekonomian.

- Menuntut stabilisasi nilai tukar rupiah Ketiga menuntut peningkatan produksi Ekspor dan pengurangan Import di segala lini.

- Menuntut peningkatan harga jual komoditas pertanian.


2. Menuntut optimalisasi peran lembaga pemerintahan.

- Menuntut lembaga Legislatif untuk berpihak dan menyuarakan kepentingan masyarakat.

- Menuntut pelaksanaan janji-janji pemerintah yang belum terlaksana.

- Mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap penyampaian aspirasi masyarakat.


Simak Video ini:


(Kompas/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: