Fahri Hamzah
Organisasi kemasyarakatan Brigade Meo menolak kedatangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Fahri dikabarkan akan menjadi pembicara dalam deklarasi Gerakan Arah baru Indonesia (Garbi) pada Kamis (18/10) mendatang.
"Brigade Meo dan Aliansi Masyarakat Kota Kupang, berdasarkan rekam jejak, sepak terjang yang bersangkutan, dengan ini menyatakan menolak dengan tegas kedatangan Sdr. Fahri Hamzah di kota Kupang," ujar Brigade Meo dalam pernyataan sikapnya yang diunggah oleh akun Facebook Brigade Meo Timur, Senin (15/10).
Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Koordinator Aksi Yandri Nawa, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Brigade Meo Mercy Siubelan, dan Sekretaris Jenderal Sammy Soru.
Alasan penolakan itu, lanjut pernyataan tersebut, ialah karena, pertama, Fahri Hamzah adalah sosok yang sering mengumbar pernyataan yang memicu tindakan intoleran dan berpotensi memecah belah bangsa.
Kedua, Fahri Hamzah adalah sosok pendukung FPI dan HTI yang merupakan ormas radikal dan intoleran serta terlarang di Indonesia.
Ketiga, Fahri Hamzah merupakan pihak yang gencar meminta agar melakukan hak angket kepada KPK sehingga kami anggap sebagai upaya sistematis dalam pelemahan KPK.
Keempat, lanjut pernyataan itu, "Kehadiran Sdr. Fahri Hamzah di kota Kupang dapat dan telah mengusik kedamaian dan toleransi yang sudah terjalin."
Brigade Meo pun meminta penyelenggara, kepolisian, dan Pemprov NTT untuk memenuhi tuntutan tersebut.
"Apabila penyelenggara, kepolisian, dan pemerintah tidak mengindahkan tuntutan kami , maka dapat dipastikan kami akan mengambil langkah tegas untuk menghadang, menduduki, bandara dan tempat kegiatan serta mengusir Sdr. Fahri Hamzah dari kota Kupang," tutur pernyataan sikap itu.
"Kami juga akan menyisir seluruh hotel yang ada di kota Kupang untuk memastikan bahwa Sdr. Fahri Hamzah tidak berada di kota Kupang," tutup pernyataan itu.
CNNIndonesia.com masih berupaya mengubungi Fahri Hamzah dan Brigade Meo secara langsung terkait penolakan ini.
Diberitakan oleh Antara, Fahri sempat menghadiri acara deklarasi Garbi di Palembang, Minggu (14/10). Saat itu, Fahri mengatakan bahwa Garbi harus berpegang pada realitas dan saksi dan fakta daripada fiksi-fiksi yang dibangun dengan rasa takut dan indoktrinasi.
"Inilah generasi baru Indonesia yang akan sanggup menatap masa depan dan membawa Indonesia terbang ke angkasa apabila mereka menjadi manusia merdeka dan membaca realitas dengan pikiran merdeka," katanya.
Ini bukan penolaka pertama untuk Fahri. Mei 2017, Fahri pernah ditolak oleh kelompok masyarakat di Manado, Sulawesi Utara.
Saat itu massa bahkan masuk ke area Bandara Sam Ratulangi untuk mencari Fahri. Ia ditolak lantaran pernyataanya kerap memicu intoleransi.
(CNN-Indonesia/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email