Pesan Rahbar

Home » » Fadli Zon Bantah Dusta Dahnil Soal Kasus Ratna Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Fadli Zon Bantah Dusta Dahnil Soal Kasus Ratna Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Written By Unknown on Monday 8 October 2018 | 15:20:00


Oleh: Ronindo

Fadli Zon membantah klaim Dahnil Simanjuntak yang mengatakan bahwa kasus Ratna semakin mendongkrak elektabilitas Prabowo. Dahnil mau bersandiwara dan menciptakan dusta baru untuk menipu pendukungnya dan Prabowo sendiri. Sontak Fadli Zon menganalisis dan menepis dusta si Dahnil dengan mengatakan bahwa kasus Ratna malah merugikan kubunya. Berarti elektabilitas merosot alias nyungsep dong?

Saya kali ini setuju dengan pernyataan dari Fadli Zon. Analisis Fadli Zon benar-benar jitu dan saya yakin ini adalah kejujujuran yang paling hakiki yang pernah diucapkannya. Tanda Fadli Zon tahu bahwa kasus Ratna itu menjadi pukulan besar buat kubunya.

Menurut Fadli, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno justru sangat dirugikan dengan adanya penyebaran berita bohong soal penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ia menilai, ada dalang atau aktor intelektual di balik kasus Ratna.

Selain itu, kata Fadli, ada pihak-pihak yang diuntungkan dengan adanya penyebaran berita bohong tersebut “Karena yang dirugikan adalah pihak kami, kami yang dirugikan. siapa dalangnya, kita juga ingin tahu,” tutur Wakil Ketua DPR itu.


“Kita lihat siapa yang paling dirugikan. Nah, orang yang dirugikan itu berarti ada pihak lain yang diuntungkan,” ucap Fadli seperti dilansir Kompas: https://nasional.kompas.com/read/2018/10/05/15305411/fadli-zon-tim-prabowo-sandiaga-yang-paling-dirugikan-kasus-ratna-sarumpaet.

Terkuak sudah kenapa merugikan kubunya, gegara Ratna Sarumapet langsung terciduk kan dan semua kubu oposisi ramai-ramai minta maaf seraya menghapus rame-rame cuitan framing kejinya untuk menyalahkan Pemerintah.

Fadli Zon terpaksa mengakui kenyataan bahwa prediksi dan strategi awalnya untuk menghantam kubu petahanan dengan drama penganiayaan Ratna Sarumpaet ternyata berakhir di luar skenario mereka.

Kenyataan yang terjadi adalah Ratna akhirnya membuka suara dengan kejujuran yang paling menyakitkan sekaligus menggali kuburan buat kubu Prabowo. Ratna Sarumpaet berhasil merontokkan harapan semu oposisi untuk menggoreng kasus penganiayaan dirinya agar bisa memojokkan Pemerintah.

Sementara Fadli Zoin mengakui ada pihak yang diuntungkan, ya berarti dia mengakui blunder dari kubunya itu bakal menggoyahkan para pendukungya karena ini adalah aib dan kekonyolan yang terbongkar menampar pencitraan mereka selama ini.

Para pendukungnya dan terutama swing voters akan semakin memantapkan pilihannya ke Pak Jokowi karena skandal hoaks terbesar tahun ini terekspos. Mau pakai dalih dan alasan apapun tak bakal mempan. Masalahnya sudah diekspos secara resmi ke publik lewat media nasional.

Dahnil Anzar Simanjuntak, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandiaga, sebaliknya melihat ada berkah di balik kasus kebohongannya Ratna Sarumpaet. Dengan cerdas, tokoh oposisi yang bergelar Doktor itu melihat secara positif yaitu kasusnya Ratna berdampak positif, membuat elektabilitas kubunya naik menjulang.

Dahnil terus melihat efek positif hoaks yang ditebarkan kelompoknya malah membuat Prabowo mendapatkan dukungan, pastinya dengan logika terbalik, haha. Nah, ini jelas pemikiran yang terlampau positif dan malah membuat kebohongan jenis baru lagi.

Di sisi lain Dahnil membuka borok kubunya yaitu mengakui bahwa strategi dan skenario hoaks ini justru mereka sengaja manfaatkan guna mendongkrak elektabilitas Prabowo.

Kendati masih dalam pengusutan pihak Kepolisian, pernyataan Dahnil patut dicurigai. Apalagi semua pihak di kubu Gerindra di tambah koalisinya secara sepakat dan satu suara menyuarakan kezoliman yang menimpa Ratna Sarumpaet.

Pernyataan Dahnil jelas kontras dengan seniornya yang sudah mengakui dampak atau kerugian besar dari mencuatnya kasus Ratna ini. Saya sih lebih percaya pernyataan Fadli Zon bahwa kasus ini makin membuat elektabilitas Prabowo makin tergerus.

Pernyataan Dahnil ini hanyalah upaya mem-PHP diri sendiri dan menipu Prabowo kembali. Jelas, menghibur diri dalam kasus seperti ini memang harus dan wajib agar tak tambah stress dan depresi karena kasus ini susah untuk dibendung.

Kubu oposisi mencoba untuk menutup buku kasus ini dengan pengalihan isu yaitu mencoba menghantam pertemuan IMF di Bali. Apa daya Kepolisian sudah memproses kasus ini.

Media ke depannya akan terus menggoreng kasus ini apabila tokoh demi tokoh dari kubu oposisi dipanggil pihak Kepolisian. Mereka sudah paranoid, baru statusnya sebagai saksi tapi sudah kebakaran jenggot maksimal.

Silakan Dahnil berkoar bahwa kasus ini menguntungkan kubunya, lama-lama didamprat juga sama Fadli Zon yang gerah karena efek kasus ini akan berkepanjangan. Analisis Fadli Zon kali ini saya setuju, Dahnil nggak mau meralat pernyataannya? Itu berarti kubu oposisi terbelah dan lagi gegar otaknya karena limbung terciduk mentah-mentah menyebar hoaks.

#JokowiLagi

(Seword/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: