Penggagas Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang juga pendukung Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet, kembali bikin ulah. Baginya, peristiwa apapun bisa "digoreng" untuk menyerang dan menyudutkan Jokowi. Demikian soal Tenaga Kerja Asing (TKA) China.
Ratna Sarumpaet. (tribunnews.com)
Ratna mencoba menggiring opini publik bahwa China hendak menjajah Indonesia secara bertahap. Ia pun memberikan framing negatif dengan memberikan kesan seolah-olah Jokowi "memanjakan" TKA asal negeri Tirai Bambu itu.
Di akun Twitternya @RatnaSpaet (16 September 2018), Ratna mengunggah sebuah video dari platform youtube bertajuk "Kompleks Rusun di Bojonegara Serang Banten dihuni 2000 TKA China". Dalan unggahan videonya itu, Ratna membuat cuitan bernada retoris kenapa rakyat yang cerdas dan bernalar baik menginginkan #2019GantiPresiden? Di negeri kita, Tiongkok sedang membangun proses penjajahan secara bertahap. Ia pun minta rakyat untuk menyadarinya.
Referensi pihak ketiga
Screenshot cuitan Ratna Sarumpaet. (Sumber: twitter.com/RatnaSpaet/status/1041141979826929664?s=19)
Seperti biasanya, setiap cuitan Ratna pasti memicu kegaduhan. Terjadi "perang komentar" antara yang membela Ratna (kelompok pendukung Prabowo-Sandi) dan mengecam Ratna (kelompok pendukung Jokowi-Ma’ruf). Seru dan panas! Bahkan, tak jarang disertai dengan umpatan dan kata-kata bernada vulgar.
Di balik "perang komentar" yang seru dan panas itu, seorang netizen berhasil membongkar kebohongan Ratna dengan membeberkan fakta yang sebenarnya.
Ratna Sarumpaet. (viva.co.id)
Netizen menunjukkan bukti bahwa video yang diunggah Ratna merupakan video aksi solidaritas pekerja lokal atas pemukulan yang dilakukan TKA China terhadap pekerja lokal. Pelaku sudah diamankan polisi. Permasalahan pun dinyatakan sudah selesai setelah ada mediasi dari pihak kepolisian. Video tersebut diunggah situs antaranews.com (10 September 2018) berjudul "Polisi tangkap TKA asal Cina yang Terlibat Keributan".
Screenshot video di situs antaranews.com. (antaranews.com)
Video Polisi amankan TKA asal Cina yang terlibat keributan. (youtube.com/watch?v=tS5ZHrSdXEs)
Nah, lho! Kebongkar, kan akhirnya! Ketahuan kalau Ratna Sarumpaet memang sering kali mengunggah berita, foto, atau video hoax sebagai alat untuk menyerang dan menyudutkan Jokowi.
Kita tak pernah mempersoalkan sikap politik Ratna Sarumpaet di Pilpres 2019. Kita tak akan pernah mencampurinya. Mau dukung duet Prabowo-Sandi atau Jokowi-Ma'ruf, itu menjadi hak dia sepenuhnya.
Namun, cara bermain politik dengan menggoreng isu dan menyebarkan berita bohong, jelas sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang menjunjung tinggi asas kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan.
Jika ingin total bermain total di dunia politik, seharusnya Ratna masuk parpol. Jangan hanya bikin gerakan berkedok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tapi ujung-ujungnya dimanfaatkan sebagai kendaraan politik untuk kepentingan kelompok tertentu. Itu nakal namanya. Tidak etis dan berlawanan dengan fatsoen dan kesalehan politik. Itu saja!
***
(UC-Web/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email