Indonesia sedang berduka karena gempa melanda Sulawesi Tengah. Tepatnya di Palu dan Donggala. Bukannya berempati dan bersimpati, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shobri Lubis malah menyebut gempa itu terjadi karena ditetapkannya status Sugi Nur sebagai tersangka.
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU, KH. Marzuki Wahid menyayangkan ucapan itu. Menurutnya, sangat tidak pantas jika ada suatu musibah atau bencana dikaitkan dengan status Gus Nur sebagai tersangka. Apalagi, mencatut Allah telah memberi azab.
“Bukan akhlak Islam dan bukan ajaran Islam, terhadap orang terkena musibah dikatakan karena laknat, azab, dan murka Allah. Apalagi, menyalahkan mereka tanpa dasar. Ini sama sekali bukan akhlak Islam yang mulia,” ujarnya kepada JawaPos.com, Minggu (30/9).
Dalam Islam, lanjut Marzuki, musibah harus dipahami sebagai ujian. Ujian ini diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Bisa kepada orang yang beriman atau orang yang tidak beriman. Intinya, dalam menghadapi musibah, lanjut dia, tidak lain untuk menguji ketabahan, kesabaran, dan mengambil hikmah agar memperoleh kehidupan yang lebih baik.
“Bencana alam bukan karena murka Allah dan laknat Allah. Allah tidak akan menzalimi hamba-hambanya. Allah bukan pendendam, apalagi pembuat kerusakan,” terang Marzuki.
Oleh karena itu, dia menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan sama sekali gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dengan penetapan tersangka seperti yang dinyatakan oleh pimpinan FPI.
“Orang yang berpikir seolah ada keterkaitan dengan penetapan tersangka Gus Nur sungguh sangat politis. Orang itu sama sekali tidak memiliki empati (riqqatul qalbi), simpati, dan kepedulian dengan shahibul musibah (mereka yang jadi korban),” sindir Marzuki.
Dia menambahkan, Islam mengajarkan untuk peduli, empati, dan simpati terhadap siapa pun yang terkena musibah atau sedang dalam ujian. Sekalipun mereka nonmuslim, apalagi mereka sesama muslim.
“Islam mengajarkan jika ada orang terkena musibah, katakan inna lillaahi wa inna ilaihi rajiun (sesungguhnya kita ini milik Allah, dan sesungguhnya kita akan kembali kepadaNya). Jika kita mampu, Islam mengajarkan untuk membantu meringankan beban mereka hingga mereka kembai hidup normal,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum FPI Ahmad Shobri Lubis menyatakan bahwa serangkaian peristiwa bencana di Indonesia berkaitan dengan kriminalisasi ulama. Termasuk penetapan tersangka Sugi Nur Raharja. Pernyataan itu disampaikan dalam acara Tablig Akbar Doa Bagi Keselamatan Bangsa dan Bagi Habib Rizieq Shihab di Lapangan Monas, Sabtu (29/9).
(Jawa-Pos/Muslimoderat/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email