Pesan Rahbar

Home » » Abu Hurairah “mantan Yahudi mufti Mu’awiyah” DiGUGAT Sayyid Qutub

Abu Hurairah “mantan Yahudi mufti Mu’awiyah” DiGUGAT Sayyid Qutub

Written By Unknown on Friday 11 July 2014 | 14:07:00


FAKTA nya adalah Abu Hurairah pengarang hadis israilliyat, Abu Hurairah “mantan Yahudi mufti Mu’awiyah”

Syi’ah bukan menghujat, tetapi memaparkan fakta bahwa Abu Hurairah adalah mufti Mu’awiyah ketika Mu’awiyah menjadi raja monarkhi absolut.
Abu hurairah : “Sulaiman mempunyai mukjizat tidur dengan wanita 100x semalam.”.

Demi mendukung Hujjah ia ajukan hadits Dari Bukhari sanad Abu Hurairah begini hadithnya :

Abu Hurai­rah telah berkata, “Nabi Muhammad bersabda, `Sulaiman ibn Daud berkata, ‘Aku akan tidur bersama dengan seratus perempuan malam ini. Setiap perempuan akan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan berjihad untuk Allah.’ Malaikat berkata padanya, ‘Ucapkanlah ‘insya Allah’. Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. Tak seorang pun yang melahirkan melainkan se­orang, yang melahirkan setengah wujud manusia. Bila ia ucapkan insya Allah, dia tidak akan membatalkan sumpahnya dan hasratnya akan terpenuhi.’”.

NU dan syiah sama sama sepakat Al Karim Surah As Shaad ayat 30 : Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).

Pertama, Abu Hurairah mendapat gelar Mudhalist dari Aisyah dan di Ancam Umar tuk dicambuk karena terlalu seringnya berbohong. Barometer selanjutnya adalah Para Tabi’in yang sejatinya adalah mercu suar para pengikut Salaf mengakui tidak memakai hadits hadits periwayatan Abu Hurairah. (ref to ibn Quthaibah mushaf).

Kedua, Hadist harus diuji dengan Al Quran. Landasannya Aisyah berkata Rasulullah Saww adalah Al Quran berjalan [Bukhari].

Ketika disajikan Sebuah Hadits harus di perhatikan Sanad dan Matannya. Lalu gunakan barometer aqli dan Al Quran sebagai Jawaban finalnya.

Saya akan ajukan metode reverse logic bagi kaum ortodoks karena mereka kerap hanya bertumpu pada literature semata. Alasan lainnya, Metode sederhana ini cukup memberi gambaran secara gamblang bagaimana Ke ‘rusakan’ Hadits tersebut.

Al Quran Surah As Shaad ayat 30 :

Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).

Ayat diatas jelas menggambarkan bagaimana Nabi Daud dan Nabi Sulaiman As adalah para pribadi Agung yang toat dan sebaik hamba.


Perhatikan redaksi hadits :

Abu Hurai­rah telah berkata, “Nabi Muhammad bersabda, `Sulaiman ibn Daud berkata, ‘Aku akan tidur bersama dengan seratus perempuan malam ini. Setiap perempuan akan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan berjihad untuk Allah.’ Malaikat berkata padanya, ‘Ucapkanlah ‘insya Allah’. Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. Tak seorang pun yang melahirkan melainkan se­orang, yang melahirkan setengah wujud manusia. Bila ia ucapkan insya Allah, dia tidak akan membatalkan sumpahnya dan hasratnya akan terpenuhi.’”.

Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. (berpaling /cuek/mengabaikan Malaykat ALLAH).

Dalam Hadits ini jelas sekali diperlihatkan bagaimana Nabi Sulaiman As sebagai pribadi pembangkang..

Kedua, redaksi ini berubah ubah, pertama abu hurairah menyatakan 100 wanita, lalu kemudian 70 wanita, lalu di tempat lain 80 wanita, dst.

Hal ini menandakan bahwa ia –Abu Hurairah – hanyalah mengarang Hadits dan ia tidak pernah mendengar langsung dari Lisan Suci Rasulullah Saww.

Ketiga, Hubungan Suami Istri adalah Hubungan yang dilandasi oleh manusiawi, artinya dalam aspek apapun hatta seorang nabi sekalipun tidaklah mungkin dapat berhubungan sebanyak 100x semalaman.

Apakah ini bentuk keraguan pada Nabi ALLAH?

Sederhana menjawabnya, Saya meragui kebohongan pembawa Hadis yang pandai berbohong. Sederhananya pembawa hadis tidak pintar berkreatifitas.

Dan tidak ada hubungannya dengan Nabi ALLAH.

Sebagai manusia yang zohirnya sama seperti manusia pada umumnya, tidaklah ada yang mampu berhubungan 100x semalam..!


Pembahasan :

Saya memaknai hadist ini adalah hadist Israiliyat (Hadist yang di inspirasi dari pemikiran Yahudi lampau) dengan tujuan menjatuhkan martabat Nabi ALLAH dan juga merendahkan Utusan ALLAH.

Dalam makna luas ia akan berakibat fatal, seperti tercerabutnya iman dari dada tanpa ia sadari.


Mengapa ada di kitab Shahih bukhari ?

Shahih menurut Bukhari bukan berarti shahih menurut Al Quran.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hadis ini masuk dikitab bukhari, tekanan penguasa misalnya.

Karena muktabar dikalangan pengkaji rijal bahwa syaikh bukhari sering pingsan karena mengkaji hadist.

Saya katakan, tidak pernah ada orang pingsan karena mengumpulkan hadis, karena ia adalah pekerjaan yang menyenangkan lagi menggembirakan. Pastilah ada factor lain yang mengakibatkan Bukhari pingsan. Stress karena tekanan mungkin, tenggat waktu dari penguasa kala itu. Dan lain sebagainya.

Sesungguhnya keberhati hatian dan sikap kritis amatlah sangat diperlukan dalam pengkajian agama, sesuai dengan Titah Suci Baginda Agung Rasulillah Saww :

“Terimalah apa yang sesuai dengan al Quran, dan tolaklah apa yang bertentangan dengannya”

Salam ya Sulaiman ibn Daud alaihissalam..

Salam sejahtera atasmu duhai Nabi Agung…

Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (QS.Shad:30).

Sebaik baik Hamba tidak mungkin lupa berkata Insya ALLAH dan tidak mungkin berpaling dari Jibril Utusan ALLAH yang terpercaya.

Sayyid Qutub dalam Fii dhilal Al Quran Juz 23 hal 99 setelah mengkaji Hadits Hadist Israiliyah tersebut, Beliau berkata : “Semua hanyalah rekaan dan dugaan (bualan) Abu Hurairah semata”.

(Syiah-Ali/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: