Sudah banyak analisa yang mengupas krisis baru yang sekarang sedang berkembang di Iraq. Mayoritas analisa ini membidik satu sasaran: ISIL adalah wayang kulit yang sedang dimainkan oleh Israel dan negara-negara imperialisme dunia.
Berikut ini mari kita telaah dan renungkan bersama sebuah catatan yang ditulis oleh Ismail Syafi’i Sarvestani manajer Yayasan Mau’ud dalam sebuah makalah yang berjudul “Jangan Kita Masuki Koalisi Perang Salib, Salafi Takfiri, dan Israel Zionis”:
Timur Islami sekarang ini sedang mengalami sebuah kondisi khusus. Tapi syak lagi, para pemain utama dalam permainan ini bukanlah muslimin yang berdomisili di belahan dunia ini.
Kemunculan ISIL secara tiba-tiba dari satu sisi dan serangan besar-besaran ke Gaza di bawah gempita piala dunia dari sisi lain menyingkap kebersamaan langkah antara gerakan salafi takfiri bernama ISIL dan Zionisme internasional.
Tidak syak lagi, ISIL terbentuk dengan dana besar dari Barat dan Zionisme guna memainkan sebuah proyek besar.
Apabila pengumuman “kekhalifahan Islami” yang telah dinyatakan oleh ISIL beberapa waktu itu terwujud lantaran dana Barat dan Israel, maka hal ini senantiasa membangun sebuah tembok penjaga bagi rezim penjajah Baitul Maqdis ini. Jika “kekhalifahan Islami” ini sejalan dengan proyek Timur Tengah Raya yang telah dicanangkan oleh Barat dan sekarang sedang mengalami proses di Kurdistan Iraq, maka proyek ini akan bisa merenggut seluruh kemampuan Timur Islami untuk membentuk sebuah koalisi suci guna memerangi kekurangajaran Israel.
Lampu hijau yang telah dinyalakan oleh ISIL untuk Kurdistan Iraq dan menciptakan keamanan istimewa untuk mereka menyingkap tabir lain dari kebersamaan ISIL dan Israel. Lebih dari itu, keinginan damai yang dilontarkan oleh kelompok perdamaian Kurdistan Iraq dengan bangsa Yahudi juga tersingkap jelas.
Tidakkah Anda bertanya-tanya selama ini, dalam kondisi krisis Iraq sekarang ini, bagaimana mungkin banyak modal bangsa Yahudi dan kemampuan Israel ditumpahkan ke arah Kurdistan Iraq? Mengapa banyak transaksi ekonomi dan politik dengan kesepakatan terang-terangan dan tersembunyi terwujud dengan sangat cepat? Bukankah hal ini lantaran semua itu telah menemukan minyak terbaik dan pembeli terbaik; yakni Israel?
Disintegrasi Kurdistan Iraq serta pembangunan wilayah ini yang berjalan begitu cepat bukan hanya merupakan bagian dari proyek Timur Tengah Raya tersebut, tetapi pada langkah berikut juga ingin menyulut ketamakan warga Kurdi Suriah dan Iraq supaya melakukan yang sama.
Pokok kupasan catatan ini adalah kebersamaan serangan ISIL dan serangan ke Gaza. Tidak diragukan lagi, serangan besar-besaran ke Gaza yang belum terjadi selama ini menyakitkan kalbu setiap muslim. Lambat atau cepat, kondisi ini akan menyulut api dalam sekam Dunia Islam yang menentang senantiasa Israel. Ini berarti api perang Perang Armagedon telah tersulut.
Dalam sastra Kristen Fundamentalis yang muncul dari ajaran Taurat yang telah mengalami distorsi, tugas final umat manusia serta kekuasaan universal Bani Isra’il akan dipastikan dalam Perang Armagedon; yakni perang final antara bangsa Yahudi dan Dunia Islam.
Pada hakikatnya, para dedengkot Yahudi hanya mencari jalan keselamatan dari tangan muslimin dan kekuasaan universal Yahudi dalam Perang Armagedon tersebut.
Sekarang, apabila peperangan Yahudi dan Dunia Islam tersebut dapat terwujud dari serangan ISIL yang merupakan hasil didikan bentukan Barat dan Yahudi itu dan serangan ke Gaza tersebut, maka Barat dan Israel Zionis akan menemukan kesempatan untuk membasmi seluruh muslimin yang tertindas dan dengan itu scene terakhir proyek kekuasaan universal Yahudi akan terlaksana.
Di antara semua itu, bangsa-bangsa yang tidak memiliki banyak hubungan dengan para dedengkot Yahudi dan memiliki kemampuan untuk melawan Israel dan imperialisme dunia dengan bersandarkan pada prinsip mahdawi dan akhir zaman akan menjadi sasaran utama koalisi Perang Salib, Salafi Takfiri, dan Zionisme. Suriah, Iraq, Lebanon, dan Iran termasuk bangsa-bangsa ini.
Untuk menghadapi realita ini, kita harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Kita harus waspada dan jangan sampai bermain di medan perang yang telah diciptakan oleh musuh.
2. Dalam seluruh analisa palsu para penganut fundamentalis Injil di Barat terutama Amerika, Rusia diperkenalkan sebagai sekutu bangsa Arab muslim dalam Perang Armagedon.
3. Kita harus menghindari reaksi yang belum teranalisa dalam menanggapi krisis yang sedang memanas di Gaza.
4. Kaum tertindas dunia memang sedang berada dalam tekanan berat. Untuk itu, hendaknya kita berdoa di malam-malam Ramadhan seperti semoga kemunculan Imam Mahdi as bisa terwujud di salah satu peristiwa-peristiwa penting sehingga seluruh kaum tertindas dunia bisa terselamatkan dari tangan para penjahat Zionis untuk selamanya. Insya Allah.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email