28 May 2014.
Riyadh Daily melaporkan Mufti Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Alu As-Syekh kembali membuat pernyataan menggelikan sebagaimana kebiasaannya senantiasa membuat pernyataan yang melawan dan mendeskreditkan Al-Qaeda. Dia menuntut agar Al-Qaeda berhenti menghasut para pemuda Saudi untuk berjihad di bumi Syam.
“Setiap individu atau kelompok yang menghasut pemuda kami untuk terjun
berjihad di Syam hendaknya takut pada Allah dan tahu apa yang mereka
lakukan salah.” Kata Abdul Aziz Alu As-Syekh kepada Koran Riyadh Daily.
“Dia harus berhenti untuk menghasut putra-putra kami berangkat berjihad kesana”, dia melanjutkan pernyataannya.
Mufti Kerajaan ini mengatakan tidak ada kebaikan yang bisa didapatkan dari kelompok-kelompok yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kementerian Dalam Negeri Saudi, yang meliputi Al-Qaeda dan cabang-cabangnya di Semenanjung Arab, Iraq dan Suriah.
Beberapa tahun yang lalu kita juga pernah dikejutkan dengan berita bahwa Mufti Saudi turut serta dalam Konferensi International yang diadakan oleh Raja Saudi dengan mengusung proyek penyatuan agama “ittihadul Adiyan” yang diadakan di Riyadh. Dimana pemuka-pemuka agama besar dunia baik dari agama samawi ataupun agama-agama paganis penyembah berhala datang memenuhi undangan Raja Saudi yang mengklaim dirinya sebagai “khadimul haramain” (pelayan dua tanah haram). Bahkan sang mufti ikut memberikan sambutan di acara tersebut. Dan Al-Qaeada memberikan respon keras atas pengkhianatan terhadap Islam ini dengan merilis sebuah video khusus yang dipublikasikan oleh Media As-Sahab.
Bagaimana bisa seorang mufti (orang yang berhak mengeluarkan fatwa dalam hukum Islam) melarang para pemuda untuk berjihad?
Sedangkan Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk berjihad fi sabilillah dalam banyak ayat-ayat Al-Quran. Salah satunya firman Allah SWT:
انْفِرُوا خِفَافًا
وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian
itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” QS At-Taubah : 41
لاَ هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ فَإِذَا اسْتَنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوْا .رواه البخاري
“Tidak ada hijrah (dari Mekah ke Madinah) setelah pembebasan kota
Mekah. Yang ada ialah jihad dan niat (yang baik). Maka oleh sebab itu
bila kamu diseru untuk berjihad memerangi orang kafir maka keluarlah". HR Bukhari
Al Qurtubi menyatakan:
“Setiap orang Islam yang tahu kelemahan kaum muslimin dalam menghadapi
musuh mereka, dan dia tahu bahwa dia mampu menghadapi musuh tersebut dan
memungkinkan baginya untuk mengusir orang kafir tersebut, maka wajib
dia membantu kaum muslimin yang diserang oleh orang kafir itu”. Fath al-Bari, 6;30
Wallahu a’lam bis shawab.
(muqawamah/ABNS).
Post a Comment
mohon gunakan email