Dalam riwayat Imam Bukhari sebagaimana riwayat yang lain, di sebutkan (dalam menafsirkan ayat 249 Surat Al-Baqarah) …
وَلمَ يُجَاوَزُ مَعَه إِلاّّّ مُؤْمِن
“Dan tidaklah melewati (sungai) itu bersama (Thalut), kecuali
(statusnya) sebagai mukmin,” (Riwayat Bukhari, Bab Al-Maghozy, 7/290.
lihat Tafsir Baghowy, 1/302. Maktabah Syamilah, dan beberapa riwayat
lain yang shahih).
Disini jelas sekali para mujahidin yang telah bertekad berjihad di jalan
Allah bersama pemimpin mereka yaitu Thalut, namun kemudian terlena,
lupa dan tenggelam dengan ujian (kenikmatan) sungai. Maka Rasulullah
menghukumi mereka sebagai orang yang bukan mukmin. Perhatikanlah hal
ini wahai saudaraku!! …..saya sudah sampaikan!!!
Tidak ada musibah bagi mujahid yang lebih besar melebihi hilangnya
status mukmin dalam dirinya, ini hal yang sangat serius, bukan hal remeh
temeh. Ingatlah wahai saudaraku, hal ini berkaitan dengan ketaatan
pada syariat Allah, bahwa Allah mewajibkan kaum mukminin berjihad di
jalan-Nya. Baik ringan atau berat, baik kaya maupun miskin, baik sibuk
ataupun lapang, lebih-lebih pada saat jihad menjadi fardhu ain bagi
setiap mukmin.
Bahkan Allah Ta’ala akan memasukkan orang-orang yang enggan berhijrah
dan berjihad ke dalam neraka jahannam. Lahaula wala quwwata
ilabillah!!!
Mereka memilih hidup yang tenang, hidup mewah dan dan segala kesenangan
dunia. Mereka tidak peduli dan tidak mau menyambut seruan hijrah dan
jihad setelah iman, maka tidaklah bermanfaat iman mereka. Bahkan Allah
akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahannam dan tidak bermanfaat
(hilang) iman mereka yang selama ini mereka bangun. Allahu akbar !!!
Tidak ada musibah yang lebih besar melebihi hilangnya status iman
seseorang, status mukmin seseorang.
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ
الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا
كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ
اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ
وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan
menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam
keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang
yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi
Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?."
Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. An-Nisa’ 97)
Post a Comment
mohon gunakan email