Pesan Rahbar

Home » , » TEKS LENGKAP PIDATO PRESIDEN (REPUBLIK ISLAM IRAN) RII, DR MAHMUD AHMADINEJAD DI SIDANG PBB

TEKS LENGKAP PIDATO PRESIDEN (REPUBLIK ISLAM IRAN) RII, DR MAHMUD AHMADINEJAD DI SIDANG PBB

Written By Unknown on Wednesday, 23 July 2014 | 00:57:00



PRESIDEN REPUBLIK ISLAM IRAN, DR MAHMOUD AHMADINEJAD
MENYAMPAIKAN SIKAP NEGARANYA
PADA SIDANG REVISI TRAKTAT NON PROLIFERASI (NPT)
HARI SENIN, 3 MAY 2010

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

الحمدلله رب العالمين و الصلوة و السلام علي سيدنا و نبينا محمد و آله الطاهرين و صحبه المنتجبين
اللهم عجل لوليک الفرج و العافية و النصر واجعلنا من خير انصاره و اعوانه والمستشهدين بين يديه

Mister ketua, mister dan misiss sekalian. Syukur kepada Allah karena Ia memberikan kesempatan untuk saling membahas isu-isu global penting.
Tidak diragukan lagi sidang NPT adalah termasuk sidang terpenting tentang pembenahan dan penyempurnaan traktat.

Rekan yang terhormat!
Pencarian keamanan yang stabil, adalah masalah esensial, fitrah, dan historis. Tidak ada satu negara pun yang tidak memerlukannya.

Para nabi dan orang-orang shaleh di bawah cahaya iman kepada Tuhan dan ajaran-ajaran- Nya menjalankan perintah yang pengamalannya akan menjamin kehidupan yang tenteram dan aman di dunia.

Menurut pandangan mereka, masyarakat yang ideal adalah masyarakat dunia yang bersandarkan pada ketauhidan dan keadilan yang sarat dengan keamanan, cinta, dan persaudaraan, dan yang dibimbing oleh hamba terbaik Allah beserta dengan Isa al-Masih dan para orang-orang shaleh. Tanpa rasa keamanan konstan tidak akan mungkin dapat melakukan perencanaan komprehensif demi kemajuan dan kesejahteraan.
Dewasa ini, meskipun sebagian besar sumber daya negara, dibelanjakan untuk namun tidak ada indikasi perbaikan kondisi dan pengurangan atmosfer ancaman. Sayangnya akibat sejumlah pemerintah telah menjauh ajaran para nabi Allah, ancaman bom nuklir telah membayangi seluruh dunia dan tidak ada pihak yang merasa aman.

Sejumlah pemerintahan dalam strategi mereka menyebut bom-bom nuklir sebagai faktor stabilitas dan keamanan dan ini adalah kekeliruan terbesar mereka. Dengan alasan apapun, produksi dan penyimpanan bom nuklir adalah tindakan yang sangat berbahaya dan pada tahap awal membahayakan negara produsen dan penyimpan senjata itu.

Anda sadar betapa bahayanya relokasi sebuah rudal yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dengan menggunakan pesawat dari sati pangkalan ke pangkalan lain di wilayah Amerika dan betapa hal ini membuat warga Amerika khawatir.

Kedua, satu-satunya kegunaan senjata nuklir adalah menghancurkan seluruh makhluk hidup dan lingkungan, serta radiasinya akan berdampak pada generasi mendatang dan akan bertahan hingga ratusan tahun.
Bom nuklir, adalah api anti-kemanusiaan bukan senjata untuk bertahan. Kepemilikan bom nuklir bukan hanya tidak membanggakan melainkan keburukan dan sangat memalukan.

Yang lebih memalukan lagi mengancam akan menggunakannya yang tentu tidak dapat dibandingkan dengan bentuk kejahatan apapun dalam sejarah. Mereka yang untuk pertama kalinya melakukan bombardir atom, adalah pihak yang paling dibenci dalam sejarah.

Perserikatakan Bangsa-Bangsa khususnya Dewan Keamanan juga selama lebih dari 60 tahun tidak mampu mwwujudkan keamanan dan rasa aman dalam hubungan internasional dan kondisi saat ini bahkan lebih buruk dari beberapa dekade lalu.

Perang, pendudukan, agresi, dan lebih parah lagi ancaman dan penimbunan senjata nuklir serta yang terburuk kebijakan ekspansionisme sejumlah negara, telah mengaburkan wacana keamanan internasional untuk semua.

Opini dunia saat ini sangat terimbas dari perasaan ancaman dan ketidakamanan. Perlucutan senjata dan non-proliferasi nuklir tidak tercapai dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) gagal melaksanakan tugasnya.

Selama 40 tahun sejumlah negara termasuk Israel dipersenjatai dengan senjata nuklir. Apa penyebab sebenarnya?

Sebabnya harus dicari dalam kebijakan dan aksi sejumlah negara, serta inefesiensi NPT, dan tidak adanya keseimbangan dalam lemabga-lembaga yang akan saya sebutkan:

1- Pencarian Supresmasi:
Menurut para nabi Allah dan orang-orang shaleh dan berdasarkan pada semua ideolog manusia, keunggulan, kebahagiaan dan kesempurnaan manusia, bergantung pada etika, kesucian, kerendahan hati, dan pengkhidmatan pada sesama.

Sayangnya, sejumlah negara bersandarkan pada teori perjuangan untuk bertahan hidup, menilai keunggulan mereka bergantung pada kekuatan, ancaman, serta penindasan pihak lain, dan menebar benih-benih kebencian dan permusuhan serta persaingan senjata di dunia. Kesalahan mereka terbesar adalah menilai kekuatan sebagai sumber kebenaran.

2- Produksi dan Penggunaan Senjata Nuklir.
Senjata nuklir pertama diproduksi dan digunakan pertama kali oleh pemerintah Amerika Serikat. Aksi ini tampaknya membuktikan keunggulan Amerika dan sekutunya pada Perang Dunia II, namun hal itu menjadi faktor utama perluasan senjata nuklir dan persaingan senjata.

Produksi, penimbunan, dan pengembangan senjata nuklir di sebuah negara merupakan justifikasi terbaik bagi pengembangan senjata tersebut oleh pihak lain dan sayangnya hal ini berlanjut selama 40 tahun terakhir.

3- Penggunaan Senjata Nuklir Sebagai Sarana Pencegah.
Politik ini, adalah faktor utama meluasnya persaingan senjata nuklir karena pencegahan dan pertahanan membutuhkan superioritas dalam kualitas dan kuantitas senjata yang semakin mengobarkan persaingan senjata.

Berdasarkan sejumlah laporan, terdapat lebih dari 20 ribu hulu ledak nuklir di dunia yang separuhnya dimiliki Amerika Serikat. Di pihak lawan Amerika, pengembangan senjata nuklir terus berlanjut dan keduanya berarti pelanggaran NPT.

4- Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir.
Sayangnya, pemerintah AS selain telah menggunakan senjata nuklir, dan mengancam menggunakannya terhadap sejumlah negara termasuk Iran. Sebuah negara Eropa beberapa tahun lalu juga mengemukakan ancaman yang sama. Israel juga selalu mengancam negara-negara di Timur Tengah.

5- Peralatan Dewan Keamanan dan IAEA.
Sebagian pemilik senjata nuklir menggunakan hak-hak istimewa mereka di lembaga-lembaga pengambil keputusan keamanan dunia dan secara meluas menentang IAEA dan negara-negara anggota NPT yang tidak memiliki senjata nuklir. Perlakuan yang tidak adil ini berubah menjadi tren karena sering terulang.

Hingga kini, tidak ada anggota NPT non-pemilik senjata nuklir yang dapat menikmati hakn legalnya dalam memanfaatkan energi nuklir sipil.

Meski jelas disebutkan dalam pasal enam traktat, bahkan tidak satu pun laporan dari para inspektur IAEA tentang instalasi terkait produksi senjata nuklir milik AS dan sekutunya yang dipublikasikan dan tidak ada ketetapan apapun untuk melucuti senjata mereka.

Sebaliknya, atas tekanan dari negara-negara tersebut dan dengan berbagai alasan dirilis berbagai resolusi anti-negara anggota NPT non-pemilik senjata nuklir, dengan tujuan menistakan hak-hak legal mereka.

6- Pemberlakuan Standar Ganda.
Sebagai contoh, rezim Zionis Israel yang menyimpan ratusan hulu ledak nuklir, penyebab perang bear dan yang selalu mengancam masyarakat dan negara-negara di kawasan itu dengan teror dan agresi militer, didukung penuh oleh pemerintah AS dan sekutunya serta menerima bantuan yang diperlukan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Tapi negara-negara tersebut dengan dalih palsu kemungkinan penyimpangan dalam aktivitas nuklir damai pihak lain dan tanpa mengajukan bukti valid, memberlakuan berbagai tekanan terhadap negara-negara anggota IAEA.

7- Penyamaan Senjata Nuklir dengan Energi Nuklir.
Energi nuklir termasuk energi terbersih dan termurah. Perubahan dahsyat cuaca dan polusi akibat bahan bakar fosil, melipatgandakan tuntutan pemanfaatan energi nuklir. Produksi berkesinambungan 1.000 megawatt listrik selama tahun membutuhkan sekitar 7.000.000 barel minyak yang harganya saat ini mencapai lebih dari 500 juta dolar.

Produksi yang sama dengan menggunakan nuklir hanya menelan biaya sekitar 60 juta dolar AS. Secara keseluruhan, biaya investasi dan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir jauh lebih sedikit dari setengah biaya operasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Teknologi nuklir juga berguna dalam memproduksi obat, mengidentifikasi dan mengobati penyakit sulit tersembuhkan, industri, pertanian dan banyak bidang lain. Termasuk kezaliman terbesar sejumlah pemilik senjata nuklir terbesar, adalah penyamaan energi atom dengan senjata nuklir.

Apakah selain senjata, mereka ingin juga ingin memonopoli energi nuklir sipil dan dengan cara ini mereka dapat memaksakan kehendah terhadap masyarakat dunia?
Semua poin di atas bertentangan dengan prinsip NPT dan pelanggaran nyata terhadapnya.

8- Ketidakseimbangan dalam Pasal NPT dan Misi IAEA.
Misi penting NPT adalah mencegah persaingan senjata, perlucutan senajta, non-proliferasi, dan akses tanpa syarat bagi anggota untuk menggunakan energi nuklir sipil, namun dalam penyusunan peraturan dan mekanismenya, ditetapkan persyaratan sangat sulit bagi para pemohon pendayagunaan energi nuklir sipil.
Sebaliknya, tidak ada langkah efektif yang implementasi untuk menghapus potensi bahaya senjata nuklir yang merupakan tugas utama IAEA. Yang mengemuka hanya dialog tentang langkah-langkah dalam hal ini yang sama sekali tidak terjamin dan efektif.

Di saat yang terjadi harus sebaliknya, tekanan paling dahsyat IAEA ditujukan kepada anggota non-pemilik senjata nuklir, sementara para pemilik bom atom memiliki kekebalan dan hak istimewa.

Mister Presiden, rekan terhormat!
Jelas sudah bahwa produksi dan penimbunan senjata nuklir dan politik sejumlah negara pemilik senjata nuklir, serta kelemahan dan ketidakseimbangan ketentuan NPT merupakan faktor utama instabilitas dan pendorong pengembangan senjata-senjata tersebut.

Dewasa ini, perlucutan senjata nuklir, penghapusan ancaman nuklir dan pencegahan perluasannya, merupakan pengkhidmatan terbesar dalam mewujudkan keamanan dan perdamaian yang berkelanjutan serta persahabatan.

Namun pertanyaannya, apakah pemberian wewenang luar biasa di IAEA dan penyerahan masalah penting pelucutan senjata kepada para pemilik senjata nuklir adalah langkah yang benar?
Harapan tindakan sukarela yang berpengaruh dalam perlucutan sukarela dan non-proliferasi senjata nuklir oleh para pemilik senjata tersebut, adalah harapan yang irasional, karena mereka menilai senjata nuklir sebagai faktor superioritas.

Sebuah pepatah Iran mengatakan: "Pisau tidak akan membelah gaganya sendiri.".

Berharap terwujudnya keamanan dari pada penjual senjata terbesar di dunia juga harapan tidak logis.
Pemerintah AS yang menjadi tersangka utama dalam produksi, penimbunan, perluasan, dan penggunaan senjata nuklir dan ancaman menggunakannya, bersikeras memimpin revisi NPT.

Pemerintahan ini dalam politik barunya menyatakan tidak akan memproduksi senjata nuklir baru dan tidak akan melancarkan serangan nuklir terhadap negara-negara non-pemilik senjata nuklir.

Memangnya seberapa besar kepercayaan bangsa-bangsa terhadap komitmen pemerintah AS?
Apa yang menjamin pelaksanaan janji tersebut dan faktor independen uji kebenarannya?

Terjadi perselisihan antara pemerintah Amerika dengan pihak-pihak yang sebelumnya merupakan sekutunya.Dalam kebijakan terbaru, sejumlah negara yang merupakan anggota NPT juga menghadapi ancaman serangan nuklir pre-emptive. Pemerintah ini senantiasa berusaha mengalihkan perhatian opini publik terhadap pelanggaran terhadap komitmen dan ketentuannya, dengan melontarkan isu-isu distorsif.

Baru-baru ini, dengan mengemukakan ancaman bahaya terorisme nuklir, selain berupaya untuk menjustifikasi pelestarian, peningkatan dan penyempurnaan gudang-gudang nuklirnya, juga berupaya mengarahkan opini dan tekad dunia menyimpang dari perlucutan senjata menuju isu-isu ambigu, padahal pemersenjataan teroris dengan senjata nuklir hanya mungkin dilakukan oleh pemerintah yang memproduksi dan menggunakan senjata nuklir, serta yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung kelompok-kelompok teroris.

Dalam kebijakan-kebijakan tersebut, Amerika bahkan mengugurkan serangan terhadap negara-negara pemilik senjata nuklir tekanan sehingga tekanan terfokus pada negara-negara independen.

Padahal sejumlah jaringan utama teroris didukung oleh badan-badan intelijen AS dan rezim Zionis. Terdapat data-data valid dalam hal ini yang jika diperlukan akan dikemukakan dalam sidang perang global melawan terorisme yang akan digelar di Teheran.

Dalam politik baru ini juga dikemukakan senjata nuklir tidak diperluas hanya meningkatkan kualitasnya. Peningkatan berarti eskalasi daya pembunuh dan pemusnah, dan ini berarti liferasi.
Selain itu, kebijakan yang sama juga tidak dapat diuji kebenarannya karena tidak pengawasan dari pihak independen terhadap program nuklir AS dan sekutunya.

Konferensi di Washington adalah upaya memonopoli senjata nuklir dan superioritas atas pihak lain, sementara konferensi di Teheran semua pihak mengupayakan dunia yang bebas dari senjata nuklir. Slogan konferensi Teheran "Energi nuklir untuk semua dan senjata nuklir tidak untuk siapa pun.".

Mister Presiden dan rekan terhormat!
Demi merealisasikan tujuan manusiawi perlucutan senjata nuklir dan pencegahan perluasannya serta penggunaan energi nuklir sipil, berikut ini saran yang kami ajukan:

1- Pembenahan dan Penyempunaan NPT.
Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) harus diubah menjadi perlucutan senjata dan non-proliferasi senjata nuklir. Dan perlucutan senjata tersebut harus dilakukan dengan mekanisme jelas dan mewajibkan, berpengaruh, dan dengan jaminan-jaminan pasti internasional.

2- Pembentukan sebuah kelompok independen internasional untuk menyusun program kerja dan perencanaan NPT, serta pengawasan total terhadap pelaksanaan pasal keenam perlucutan senjata nuklir dan pencegahan liferasi dengan memberikan wewenang penuh dari pihak konferensi. Kelompok ini bekerja sedemikian rupa sehingga semua negara independen dapat berpartisipasi signifikan dalam manajemen kerja, harus sedemikian rupa sehingga dengan penetapan ultimatum, para pemilik senjata nuklir memusnahkan seluruh semua senjata nuklir mereka pada waktu yang sama ditetapkan.
3- Pemberian jaminan keamanan komprehensif dan kewajiban, tanpa diskriminasi dan tanpa syarat hingga perlucutan total senjata nuklir.

4- Penghentian segera segala bentuk riset, pengembangan, dan peremajaan senjata nuklir dan instalasi terkait, serta pelaksanaan uji kejujuran kelompok yang diusulkan.

5- Penyusunan pedoman hukum yang wajib dilaksanakan untuk melarang penuh produksi, penyimpanan, perluasan, penjagaan, dan penggunaan senjata nuklir.

6- Penangguhan keanggotaan di Dewan Gubernur IAEA bagi para pengguna dan penyedia senjata nuklir. Selama ini partisipasi dan tekanan mereka serta dominasi politik mereka terhadap IAEA menghambat tugas khususnya pelaksanaan pasal empat dan enam NPT serta menyebabkan penyimpangan dari misi. Khususnya pemerintah AS yang selain telah melancarkan serangan atom terhadap Jepang, dalam perang di Irak juga menggunakan uranium yang telah diperlemah, bagaimana mungkin ia menjadi anggota Dewan Gubernur?

7- Penghentian segala bentuk kerjasama nuklir dengan negara-negara non-anggota NPT dan penyusunan langkah-langkah hukuman yang efektif terhadap negara-negara yang melanjutkan kerjasama dengan negara non-anggota NPT.

8- Pengkategorian ancaman atau segala bentuk penggunaan senjata nuklir atau serangan terhadap fasilitas nuklir sebagai pelanggaran perdamaian dan keamanan internasional dan urgensi reaksi cepat PBB terhadap negara pengancam penyerang dan pemutusan kerjasama negara anggota.

9- Implementasi sesegera mungkin dan tanpa syarat resolusi Konferensi 1995 terkait kawasan bebas senjata nuklir di Timur Tengah.

10- Pemusnahan senjata nuklir di pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya di negara-negara lain, termasuk Jerman, Italia, Jepang dan Belanda.

11- Upaya kolektif untuk membenahi struktur Dewan Keamanan PBB. Struktur sekarang ini sangat tidak adil dan tidak efisien, dan menjadi faktor utama yang mendukung para pemilik senjata nuklir. Destrukturisasi Dewan Keamanan sangat penting bagi revisi dan penyempurnaan NPT dan merupakan syarat terwujudnya tujuan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

Mister presiden dan rekan terhormat!
Mewakili bangsa besar, beradab, dan berbudaya Iran yang selalu menyeru penghambaan kepada Allah, keadilan, dan perdamaian di dunia, saya menyatakan kesiapan partisipasi Republik Islam Iran dalam realisasi usulan-usulan tersebut dan perencanaan perlucutan senjata dan non-proliferasi adil secara adil, serta pendayagunaan energi nuklir.

Dengan suara lantang saya menyatakan, bahwa bangsa besar menggembleng tokoh seperti Ferdousi, Hafez, Senai, Vahshi Bafghi, Ibnu Sina, Abu Rayhan, Shahriar dan para pemimpin penuntut kebebasan, bijaksana dan arif seperti Imam Khomeini dan telah mempersembahkannya kepada umat manusia, bangsa yang menyeru cinta dan perdamaian bagi kemanusiaan dan puisi, penyair bernama Saadi yang bersinar di dalam PBB bahwa "Anak Adam adalah anggota satu sama lain yang dalam penciptaan berasal dari satu esensi", sebuah bangsa yang telah menghapus perbudakan sekitar 2.500 tahun yang lalu, yaitu bangsa besar Iran, untuk menggapai kemajuan tidak membutuhkan bom nuklir dan tidak menilainya sebagai kehormatan dan kebanggaan.

Logika dan tuntutan bangsa Iran, adalah manifestasi tuntutan dan logika semua bangsa. Semua bangsa cinta perdamaian, persaudaraan dan ketauhidan serta menderita karena diskriminasi dan ketidakadilan.
Banyak rekan saya, kepala negara, tokoh dan pakar yang peduli dan penuntut keadilan dalam dialog dengan saya, mengungkapkan kesamaan pendapat mereka soal pentingnya perlucutan senjata global dan serta perluasan pendayagunaan damai secara menyeluruh energi bersih nuklir, serta terhapusnya monopoli seperti yang telah disebutkan dalam usulan tadi.

Ini adalah ucapan semua bangsa dan pemerintahan independen bahwa: "Energi nuklir untuk semua dan senjata nuklir tidak untuk siapa pun." Oleh sebab itu, kehadiran dan ungkapan saya di sidang ini, adalah partisipasi dan ungkapan mereka semua.

Rekan terhormat!
Sekarang saya mengatakan kepada mereka yang masih menganggap produksi dan penyimpanan senjata nuklir sebagai kehormatan dan kekuatan:
Mereka harus tahu bahwa era pengandalan pada senjata nuklir telah berakhir. Produksi, penimbunan, dan ancaman penggunaan senjata khususnya senjata nuklir, hanya untuk pihak-pihak yang tidak memiliki logika yang jernih dan pemikiran manusiawi.

Bahwa dalam menghadapi logika kokoh, harus menggunakan ancaman adalah untuk masa lalu dan sudah tidak berguna lagi.

Era ini adalah era bangsa-bangsa, pemikiran, dan budaya, adapun pengandalan senjata dalam hubungan internasional adalah warisan negara-negara tidak berlogika dan tertinggalkan sejarah. Politik imperialisme terhadap dunia terbukti gagal dan mimpi pembangunan imperium baru, menjadi kacau dan tanpa penafsiran yang jelas.

Ketimbang melanjutkan cara orang-orang terdahulu, lebih baik bergabung di laut tanpa batas dan jernih bangsa dan negara-negara independen serta budaya dan logika manusiawi. Ini lebih baik dan bermanfaat bagi mereka.

Masa depan adalah milik bangsa-bangsa serta keamanan, perdamaian, dan keadilan akan terwujud di seluruh dunia dengan bantuan manusia-manusia shaleh dan sempurna, serta logika akan mengalahkan kekuatan. Para kaum arogan tidak akan memiliki tempat di masa depan.

Gerakan bersama bangsa-bangsa dunia untuk reformasi mendasar yang berlandaskan pada ketauhidan dan keadilan dalam hubungan internasional telah dimulai.

Saya mengajak Presiden Amerika, bapak Obama yang terhormat jika masih komitmen pada slogan perubahannya, untuk bergabung dengan gerakan manusiawi ini karena besok akan terlambat untuk hal ini.
Di sini saya perlu untuk berterima kasih kepada pemimpin sidang, para hadirin, dan semua orang yang berusaha untuk mewujudkan perdamaian dan keadilan di dunia.

Sahabat dan rekan yang terhormat!
Dengan kerjasama dan solidaritan, cita-cita perwujudan dunia penuh dengan keadilan dan perdamaian, dapat dicapai, dan slogan energi nuklir ntuk semua, senjata nuklir tidak untuk siapapun akan menjadi landasan interaksi antar sesama dan juga antara manusia dan alam.

Dengan harapan suatu hari keadilan terwujud. Salam kepada keadilan dan kebebasan. Salam seahtera kepada cinta dan solidaritas. Salam sejahtera kepada para pengikut agama Sang Pengasih. Semoga kalian manusia pencinta sesama, sukses, bangga, dan pemenang.

Wassalamualaikum
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: