Pesan Rahbar

Home » » Wow! Putri Raja Saudi Serukan Pemberontakan terhadap Penguasa

Wow! Putri Raja Saudi Serukan Pemberontakan terhadap Penguasa

Written By Unknown on Wednesday 13 August 2014 | 23:35:00


Islam Times – “Salam untuk para martir dan orang-orang bebas di penjara. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk belajar arti kebebasan, hak-hak dan martabat dari Anda, orang-orang revolusioner,” kata putri Saudi yang berusia 42 tahun itu.

Sahar binti Abdullah al Saud, putri raja Saudi Arabia.
Salah satu putri Raja Saudi Abdullah meminta rakyat untuk bangkit melawan rezim yang berkuasa.
Putri tertua, Sahar, yang menjalani tahanan rumah bersama dengan tiga saudarinya di kota Jeddah menyerukan hal itu dalam sebuah pesan video dan menegaskan kemenangan adalah milik rakyat.
“Salam untuk para martir dan orang-orang bebas di penjara. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk belajar arti kebebasan, hak-hak dan martabat dari Anda, orang-orang  revolusioner,” kata putri Saudi yang berusia 42 tahun itu.

“Kami berjanji akan mengikuti jejak Anda dan tidak melepaskan tangan Anda. Tangan Tuhan berada di atas kita. Kami belajar dari ketabahan Ayatullah Nimr al-Nimr, pemimpin manusia bebas. Karena itu, kami akan terus maju dengan kehendak kami sendiri,” tambahnya.

Putri Raja itu merujuk pada ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr yang ditahan karena menyerukan pembebasan para tahanan politik. Sheikh Nimr diserang dan ditangkap dalam kondisi luka oleh pasukan keamanan Saudi dalam perjalanan ke rumahnya di wilayah Qatif, Provinsi Timur Arab Saudi tanggal 8 Juli 2012.

“Dan kita akan menjadi pemenang dengan keimanan kepada Allah. Semoga Anda sukses karena telah menaikkan bendera kebebasan. Saudara Anda, Sahar dan Jawahir,” demikian pesan Putri Sahar.
Sahar, Maha, Hala dan Jawaher al-Saud adalah empat putri Raja Saudi, Abdullah bin Abdulaziz yang ditahan karena memiliki keinginan yang bertentangan dengan kebijakan penguasa.

Pada tanggal 20 April lalu, Sahar mengatakan kepada New York Post dalam sebuah kontak telepon bahwa mereka terisolasi dari dunia luar. “Kami disandera. Tidak ada yang bisa datang melihat kami dan kami tidak bisa melihat siapa pun. Ayah kami dan anak-anaknya, saudara tiri kami, bertanggung jawab dan merupakan penyebab tragedi ini,” tambahnya.

Sang putri menyebut tempat tinggal mereka sebagai reruntuhan dan mengatakan bahwa dia dan adik-adiknya dipukuli dengan tongkat, termasuk oleh saudara tiri mereka.

(IT/r/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: