Pesan Rahbar

Home » , , , , » Ayatullah Jafaar Hadi Soalan Syiah di Malaysia (wawancara) dan Pesan Ayatullah Ja'far Hadi tentang tarbiyah anak-anak

Ayatullah Jafaar Hadi Soalan Syiah di Malaysia (wawancara) dan Pesan Ayatullah Ja'far Hadi tentang tarbiyah anak-anak

Written By Unknown on Wednesday, 15 October 2014 | 13:47:00

Ayatullah Jafaar Hadi Soalan Syiah di Malaysia (wawancara)

Wawancara Ayatullah Jafaar Hadi Soal Syiah di Malaysia

Belum lama ini, polisi dan JAIS (Jabatan Agama Islam Selangor) menggerebek komunitas pengikut Ahlul Bait as di Malaysia. Tepatnya pada tanggal 10 Muharam, komunitas Syiah digerebek saat memperingati Hari Kesyahidan Imam Husein as di Gombak, Kuala Lumpur.

Setelah peristiwa penggerebekan, media-media lokal malah memperkeruh suasana dengan memunculkan berbagai tudingan atas madzhab Ahlul Bait. Berbagai tudingan tak berdasar itu mendorong kontributor IRIB di Qom mewawancarai Ayatollah Jaafar Hadi. Kebetulan, Ayatollah Jafaar Hadi (AJF) adalah salah satu ulama yang seringkali berkunjung ke Malaysia, Singapura dan Indonesia.

Kontributor IRIB mendapat kesempatan untuk mewawancarai Ayatollah Jaafar Hadi guna menanggapi isu-isu yang berkembang terakhir ini di nusantara.

IRIB: Pengikut madzhab Ahlul Bait yang juga diistilahkan dengan Syiah dituding melakukan revolusi dan menjatuhkan sistem kerajaan di Malaysia seperti yang dilakukan Imam Khomenei ra dalam meruntuhkan sistem kerajaan di Iran.


Syiah sama sekali tidak bertujuan menjatuhkan sistem kerajaan. Di Iran terdapat orang Syiah, bahkan lebih kurang 1000 tahun, negara ini berada di bawah sistem kerajaan seperti Raja Nasruddin Syah, Raja Qajariah dan lain-lain. Para Raja juga bekerjasama dengan ulama dan membimbing masyarakat di negara ini. Untuk itu, tidaklah logis jika para pengikut Ahlul Bait as dituding menjatuhkan sistem kerajaan.Raja di Malaysia adalah muslim dan figur yang berakal. Untuk itu, tidak terlintas sedikitpun di benak orang Syiah untuk menjatuhkan sistem kerajaan yang dikendalikan raja muslim dan berakal. Ini hanya ulah sejumlah pihak yang berusaha memprovokasi kondisi.

Kami sangat menghormati undang-undang di Malaysia, bahkan turut membantu menjaga keamanan negara ini. Kami juga berpesan kepada warga Syiah supaya menghormati dan menjaga undang-undang negara Malaysia. Untuk itu, kami ketika hendak melakukan kunjungan ke negara ini, harus melewati beberapa prosedur dan mengikuti peraturan seperti mengambil visa. Kami tidak membawa sesuatu yang tidak benar ke sana, bahkan ketika ingin menikah, kami pasti akan merujuk kepada hakim syar'I yang ditetapkan oleh Malaysia. Kemudian manakah tudingan yang menegaskan para pengikut Ahlul Bait mau meruntuhkan sistem kerajaan Malaysia?!!!

Apalagi Malaysia adalah negara Islam. Untuk itu, kami turut menghormati golongan yang bukan Islam. Sebab, Islam menyebutkan , "Tepatilah janji dan jagalah kepada mereka yang telah melakukan muamalah dengan kamu". Dalam istilah fikih disebutkan "Awfuu Bil Uquud" yang artinya, Tepatilah Perjanjian.

Kami sepakat dengan negara Malaysia yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam. Kami sama sekali tidak mencampuri urusan dalam negeri. Tujuan pengikut Ahlul Bait di manapun berada adalah ingin menjadi rakyat yang baik dan mukmin yang dicintai dan dianjurkan keluarga suci Rasulullah Saw yang tentunya hal ini juga disukai oleh pemerintah Malaysia. Kemudian apa yang disengketakan? Semua tuduhan itu adalah klaim tak berdasar.

Dugaan yang tersebar menyebutkan bahwa Syiah mempunyai tujuan politik dan ingin menjatuhkan sistem kerajaan. Ini adalah pernyataan yang sama sekali tidak benar. Kami sendiri di Iran pernah mempunyai sistem kerajaan, tapi kemudian berubah menjadi sistem republik. Problema kami bukan terletak pada sistem kerajaan tapi pada raja-raja yang fasik dan lalim saat itu. Raja yang dijatuhkan di Iran adalah raja yang fasiq. Keluarga raja di Iran saat itu juga fasiq, bahkan sistemnya juga fasiq.

Kami tegaskan bahwa Syiah tidak menentang sistem kerajaan. Akan tetapi penentangan kami terletak pada kefasikannya. Karena itu, Imam Khomeini ra sendiri pernah berada di bawah sistem kerajaan bahkan dalam masa yang relatif lama. Imam juga turut menasehati raja yang berkuasa saat itu. Akan tetapi raja saat itu tetap melakukan kefasikan.

Sekali lagi, kami tegaskan bahwa kami sama sekali tidak menentang sistem kerajaan. Apalagi sepanjang 1000 tahun, Iran berada di bawah sistem kerajaan, bahkan banyak ulama yang hidup di bawah sistem ini, seperti Allamah Majlisi. Kitab Bihar karya Allamah Majlisi yang cukup terkenal juga ditulis di masa sistem kerajaan. Ini membuktikan bahwa Syiah tidak mempunyai masalah dengan sistem kerajaan.

IRIB: Syiah dituding menghalalkan darah orang selain Syiah, bahkan membenarkan membunuh para pengikut madzhab atau agama lain.


Ini adalah kebohongan semata. Lihat perpustakaan kami! Di sana banyak terdapat kitab-kitab bukan Syiah. Bahkan kami menikah dengan non-Syiah dan mengawinkan anak perempuan kami dengan pengikut non-Syiah. Kalangan Ahlus Sunnah juga melakukan hal yang sama. Kami melakukan jual-beli dengan mereka. Silahkan lihat dalam kitab Fikih Al Madzhahib Al-Arbaah yang juga kitab Ahlus Sunnah terkenal. Semuanya disebutkan dalam kitab itu. Untuk itu, tuduhan yang ada tidaklah berdasar dan palsu.

Buktikan bahwa kami menghalalkan darah selain Syiah. Di Iran, khususnya di wilayah utara, ada mazhab Hanbali, Hanafi dan Syafi'e. Di Irak juga demikian sama seperti di Iran. Semuanya adalah bersaudara dan bersahabat. Silahkan lihat dalam parlemen Irak. Semua mazhab ada di sana.

IRIB: Kehadiran Syiah di Malaysia dianggap mengancam keselamatan negara.

Pengikut Ahlul Bait AS di Malaysia adalah diantara warga setia kepada undang-undang, bahkan ketika negara memerlukannya untuk membela negara, dapat dipastikan bahwa pemuda-pemuda Syiah akan berada di front terdepan mempertahankan kedaulatan Malaysia. Mereka pasti akan berkhidmat demi negara.

Keberadaan kami dapat dianggap berbahaya jika kami menentang negara ini dan kerajaan di negara ini. Kami bukanlah komunis yang menentang sistem di negara ini atau mau meruntuhkan sistem kerajaan di Malaysia.

Apa yang dapat dilakukan pemuda-pemuda Syiah di Malaysia?!! Apalagi jumlahnya sedikit. Kami tidak akan mampu melakukan perlawanan sekarang, dan bahkan dalam 50 tahun mendatang. Kami tidak akan melakukan perlawanan sama sekali. Sistem di Malaysia adalah sistem yang kuat. Di negara ini ada raja, tentara, perdana menteri, parlemen, menteri dan instansi-instansi lainnya. Apalagi Iran mempunyai hubungan baik dengan Malaysia. Seperti di masa kepemimpinan Dr. Mahadhir Muhammad, Malaysia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan para pembesar Republik Islam Iran.

IRIB: Syiah dituding tidak mewajibkan ibadah haji


Ini adalah kekeliruan lain dalam menilai ajaran Syiah. Silahkan baca kitab-kitab fikih kami seperti manasik haji karya Imam Khomeini ra dan marji-marji besar Syiah lainnya. Setiap tahun, 200 ribu warga Iran menunaikan ibadah haji dan 1 juta warga Iran juga menunaikan ibadah umrah. Berdasarkan data, banyak dari kalangan mahasiswa yang menunaikan ibadah haji dan umrah.

Ini adalah tuduhan yang aneh. Kami juga mempunyai hubungan dengan Arab Saudi. Kedutaan Arab Saudi juga ada di Iran, dan kedutaan Iran juga ada di Arab Saudi. Terus terang, saya malah tidak pernah mendengar tudingan yang menyebutkan bahwa Syiah tidak menunaikan haji. Saya sendiri sudah menunaikan ibadah haji sebanyak 19 kali.

Sumber : IRIB NEWS


Pesan Ayatullah Ja'far Hadi tentang tarbiyah anak-anak .


1- Didalam Hadith dikatakan bahawa anak-anak ialah sebahagian dari anda.  Baik atau buruknya mereka kembali kepada anda dan mereka adalah sebab bagi kebanggaan dan keaiban anda.

2- Didalam riwayat menuntut anda supaya mengajar Al-quran, Hadith, Akhlak dan adab kepada anak supaya mereka menjadi anak-anak yang soleh ketika besar.

3- Didalam riwayat menyuruh kita menghindarkan diri dari makanan yang haram, syubhah dan najis kerana kesannya akan zahir pada nutfah dan keturunan anda.  Imam Sadiq a.s berkata : Makanan yang haram akan tampak pada zuriat.

4- Asingkan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki ditempat tidur supaya tidak timbul kerosakan jantina.

5- Tidak melakukan aksi-aksi jantina berhadapan anak-anak kecil walaupun berusia dua atau tiga tahun supaya tidak berbekas di fikiran mereka dan tidak tertarik pada kerosakan.

6- Tidak bergurau berbentuk gurauan jantina berhadapan kanak-kanak khasnya tujuh atau lapan tahun supaya mereka kekal bersopan.

7- Ibu bapa tidak bertengkar atau bergaduh berhadapan anak-anak supaya mereka tidak menjadi orang yang berakhlak buruk ketika besar nanti.

8- Ibu bapa hendaklah menghormati satu sama lain dengan panggilan yang baik dan beradab supaya anak-anak menghormati ibu bapa dan memperlakukan sedemikian juga kepada suami atau isteri mereka kelak.

9- Ibu bapa perlu memerhatikan rakan-rakan anak mereka dari kecil sekitar usia sepuluh hingga dua belas tahun supaya mereka tidak rosak disebabkan kawan yang tidak baik.

10- Ibu bapa hendaklah kadangkala mengikut serta anak-anak mereka didalam sukan atau permainan seperti bola sepak, berbasikal......  dan tidak menjauhkan diri dari anak-anak.

11- Ibu bapa secara tidak langsung haruslah memerhatikan bahan bacaan, majalah, cd dan kaset yang dihasilkan oleh anak-anak mereka serta memberi arah kepada anak-anak secara halus.

12- Ibu bapa hendaklah meluangkan masa untuk melihat secara tertperinci akan masalah-masalah anak mereka sama ada di sekolah dan didalam  masyarakat supaya masalah mereka tidak berpanjangan.

13- Ibu bapa perlu berusaha dengan menjadikan persekitaran rumah mereka sebagai persekitaran agama seperti menggantung potret-potret para ulama' atau maqam para imam atau ayat-ayat yang cantik serta mengelakkan diri dari meletakkan patung-patung, anggota-anggota haiwan atau gambar-gambar artis kerana sebahagian perkara itu akan masuk kedalam hati dan fikiran manusia melalui penglihatan.

14- Biasakan anak-anak lelaki atau perempuan dari usia muda dengan adab-adab semasa didalam majlis, adab makan, bertamu dirumah orang, berbicara dengan orang tua atau menggunakan air, makan dan minum.

15- Kadangkala usahakan untuk menjemput guru yang berakhlak mulia ke rumah supaya anak-anak mengenali dan sukakan mereka.

16- Hendaklah ada terjemahan bahasa melayu Al-Quran, Sahifah Sajjadiah, Nahjul Balaghah dan Mafatihul Jinan dirumah.

17- Ibu bapa hendaklah berbincang dengan anak-anak mereka dalam memilih jurusan dan membawa anak-anak bertemu dengan guru-guru yang sesuai untuk mendapatkan pandangan yang betul.

18- Ibu bapa hendaklah menghormati anak-anak dan tidak mengherdik mereka.
 

-Takziah diucapkan sempena Syahadah Sayyidah Fatimah Maksumah a.s binti Imam Musa Kazim a.s 10 RabiulAkhir-.

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: