Pesan Rahbar

Home » » 32 Tahun Kemajuan Iran dan Kebanggaan Sebagai Muslim

32 Tahun Kemajuan Iran dan Kebanggaan Sebagai Muslim

Written By Unknown on Friday 23 January 2015 | 03:26:00


Dengan keberhasilan meluncurkan roket pembawa satelit "Safir Omid" dan sebuah maket satelit percobaan di orbit bumi, Iran menjadi negara regional pertama yang mandiri tanpa bantuan asing, baik dalam membuat satelit maupun dalam meluncurkan dan mengontrolnya. Semakin diserang dengan propaganda negatif dari berbagai arah, ulama-ulama, ilmuan-ilmuan, olahragawan, sampai seniman mereka seakan berlomba-lomba untuk menunjukkan prestasi dan menampakkan kecemerlangan Islam.

Oleh: Ismail Amin

32 Tahun Kemajuan Iran dan Kebanggaan Sebagai Muslim

Menceritakan apapun tentang Iran, cenderung dicurigai membawa misi tertentu. Namun saya merasa terpanggil untuk menceritakannya, terutama karena banyaknya hal yang bisa menjadi pelajaran bagi bangsa kita. Iran, sebuah negeri fenomenal yang mendapat simpatik, pujian, pembelaan dan hujatan sekaligus. Negeri yang lewat CNN, Amerika menyebutnya sebagai bangsa yang keras kepala, yang oleh sebagian kaum muslimin menjadikan Iran sebagai kebanggaan baru, kiblat alternatif pergerakan dan perlawanan terhadap hegemoni Amerika namun sebagaiannya lagi tetap juga memasang wajah permusuhan dan kecurigaan. Iran dengan mazhab Syiah mayoritas rakyatnya, tetap dinilai sebagai musuh dan diluar Islam. Apapun yang berasal darinya dicurigai sebagai kedok semata untuk memberangus dan menghancurkan Islam dari dalam. Apapun yang berasal darinya, fiqh, hadits, tradisi, teologi, filsafat bahkan penemuan-penemuan mutakhirnya diisolasikan dan dipinggirkan dari dunia Islam. Syiah sering mendapat tuduhan dan fitnah sebagai agama tersendiri dan bukan bagian dari Islam. Namun, bagai pepatah, anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu, Iran dengan masyarakatnya yang mayoritas Syiah menjawab segala tuduhan-tuduhan dan berbagai tudingan miring dengan kerja-kerja positif yang nyata. Iran menjadi negara terdepan dan yang paling aktif memberikan pembelaan atas penindasan yang masih juga dirasakan rakyat Palestina. Tidak sekedar melalui diplomasi politik, Pemerintah Iran juga memberikan bantuan secara nyata dengan mengucurkan 250 juta dolar tunai buat rakyat Palestina. Iran menjadikan Palestina tidak ubahnya salah satu provinsi yang menjadi bagian negaranya,dengan menanggung gaji pegawai di tiga departemen, yaitu departemen urusan sosial, departemen tenaga kerja dan departemen kebudayaan. Menanggung hidup 1.000 pengangguran senilai 100 dolar setiap bulannya. Membiayai total pembangunan gedung kebudayaan, perpustakaan serta renovasi 1.000 rumah yang hancur dengan total biaya 20 juta dolar. Belum lagi bantuan lainnya yang diberikan tanpa persyaratan apapun.

Dengan keberhasilan meluncurkan roket pembawa satelit "Safir Omid" dan sebuah maket satelit percobaan di orbit bumi, Iran menjadi negara regional pertama yang mandiri tanpa bantuan asing, baik dalam membuat satelit maupun dalam meluncurkan dan mengontrolnya. Semakin diserang dengan propaganda negatif dari berbagai arah, ulama-ulama, ilmuan-ilmuan, olahragawan, sampai seniman mereka seakan berlomba-lomba untuk menunjukkan prestasi dan menampakkan kecemerlangan Islam. Lihat saja apa yang dilakukan ilmuan mereka, hampir dalam hitungan hari, ada yang mematenkan penemuan-penemuan baru mereka.

Perkembangan sains di Iran dapat dilihat dari perkembangan publikasi ilmiah yang mereka hasilkan. Dalam penelitian 'string teory', kimia dan matematika, Iran merupakan nomor 15 di dunia, bersaing ketat dengan Amerika Serikat dan negara-negara eropa. Fenomena perkembangan sains di Iran yang sangat mencengangkan dan menakjubkan negara-negara eropa, secara menarik diulas Prof. Farhad Khosrokhavar, profesor sosiologi di E'cole des Hauts E'tudes en Sciences Sociales (EHESS), di Paris dalam artikelnya yang dimuat dalam Critique: Critical Middle Eastern Studies, (Summer 2004), 13(2), 209-224. Begitu juga dalam artikel D. A. King yang dipublikasikan di Nature, edisi 15 Juli 2004 yang berjudul 'The scientific impact of nations' yang analisisnya menyatakan bahwa Iran merupakan satu-satunya negara Islam yang termasuk ke dalam negara memiliki 'The scientific impact of nations' tertinggi di dunia. Daftar 100 orang jenius dunia yang masih hidup yang dikeluarkan oleh firma konsultan global Creators Synectics, Ali Javan pakar teknik (penemu gas laser) dan Pardis Sabeti ahli biologi anthropologi yang keduanya berkebangsaan Iran termasuk di antaranya.

Kaum perempuan Iran tidak ketinggalan dari saintis yang umumnya laki-laki. Dalam Festival Internasional Para Penemu Perempuan yang pertama kali digelar di Korea Selatan tahun 2008, Republik Islam Iran ikut bersaing dalam ajang kompetisi tersebut dan berhasil menggondol 12 medali emas, lima perak dan enam perunggu. Maryam Islami dari Iran menyandang gelar sebagai penemu perempuan terbaik tahun 2008. Beberapa saat sebelumnya beliau juga mendapat penghargaan penemu perempuan terbaik dari Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) dalam Festival Penemuan dan Teknologi di Jenewa, tahun 2008, padahal saat itu Maryam Islami masih mahasiswa tingkat lima fakultas kedokteran. Lebih dari itu, kita juga mengenal Shirin Ebadi muslimah pertama peraih Nobel juga berasal dari Iran.

Pada bidang seni kaligrafi, kaligrafer Iran Roin Abar Khanzadeh berhasil membuat Al-Qur'an terkecil yang memecahkan rekor dunia. Al-Qur'an terkecil ini dibuat 94 kali lebih kecil dari Al-Qur'an terkecil sebelumnya. Yang menarik Al Quran terkecil ini ditulis dengan mata telanjang oleh penulisnya dan bila dijejer hanya menempati ukuran kertas A3. Al Quran yang berukuran 5 X 7 cm ini dibungkus dengan kulit yang dilapisi oleh emas 24 karat dan di bagian akhir ditulis doa Khataman Al Quran dan beberapa doa lain dengan pinggiran dari perak. Saat ini sudah ada 600 pusat lembaga kegiatan berbasis Al Quran di seantero kota Iran yang sedang aktif dan tiga tahun kedepan ditargetkan ada seribu perpustakan dan Bank CD Qurani di pusat-pusat kegiatan AlQur'an di Iran. Telah berkali-kali Iran menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Al-Qur'an Internasional. Dengan tingkat apresiasi yang tinggi terhadap Al-Qur'an wajar jika Iran menghasilkan banyak Mufassir terkemuka dalam dunia Islam, diantaranya Allamah Mohammad Husain Thabatabai, penulis tafsir Al Mizan.

Dalam dunia perbukuan dan penerbitan, dibanding negara-negara Islam lainnya, Republik Islam Iran bisa ditetapkan sebagai yang terdepan. Pameran Buku Internasional Teheran merupakan program pemerintah Iran setiap tahunnya yang mendapat posisi istimewa dalam kalender para penerbit internasional. Berdasarkan data yang dirilis, Pameran Buku Internasional Tehran adalah pameran buku terbesar dunia Islam dan menjadi fenomena budaya terbesar negara-negara di Timur Tengah. Seluruh buku yang diterbitkan di Iran dari tahun 2008 sampai 2009 lalu berjumlah 55.171 judul dengan jumlah total cetakan sebanyak 218 juta eksemplar, jauh melebihi jumlah penduduk Iran yang hanya berkisar 75 juta jiwa. Hasil-hasil karya dan apresiasi mereka menunjukkan minat mereka yang demikian tinggi terhadap ilmu pengetahuan, wajar jika kemudian Iran termasuk dalam deretan negara-negara maju. Inilah yang membuat Amerika gentar dan khawatir, lewat propaganda-propaganda negatif, melalui tekanan dan embargo ekonomi, mereka berusaha menghambat pertumbuhan dan kemajuan Iran. Sayang, hanya karena beda mazhab, di antara propaganda miring itu, juga disebar dan gencar dilakukan oleh sebagian kaum muslimin sendiri. Telah lebih 3 tahun keberadaanku di Iran, dan semakin hari saya semakin bangga menjadi muslim. Dirgahayu Republik Islam Iran yang ke 32.

Ismail Amin
Mahasiswa Mostafa International University Republik Islam Iran.

*****

Kemajuan Iran Menggetarkan Dunia


Eramuslim.com adalah salah satu situs wahabi dan termasuk situs yang gigih menyebarkan fitnah dan dusta tentang Syi’ah di tengah Ummat, kali ini entah karena kurang jeli dan teliti atau karena ada kesalahan di tingkat para jurnalisnya disadari atau tidak telah memuat sebuah berita tentang kemajuan Republik Islam Iran dan selamat membaca !!!
 
Jurnal Newscientist edisi Kamis (18/2) memuat hasil penelitian Science-Metrix, sebuah perusahaan di Motreal, Kanada yang melakukan evaluasi atas perkembangan dan produk ilmu pengetahuan serta teknologi di berbagai negara. Dalam laporan hasil penelitiannya, Science-Metrix menyebutkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan di negara Iran sebelas kali lebih cepat dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.

Perusahaan itu mengamati adanya “pergeseran geopolitis dalam bidang ilmu pengetahuan dan karya” yang dihasilkan negara-negara di dunia. Menurut Science-Metrix, banyaknya karya-karya ilmiah yang dimuat di Web of Science menunjukkan bahwa standar pertumbuhan karya ilmiah di Timur Tengah, khususnya di Iran dan Turki, nyaris mendekati angka empat kali lebih cepat dari rata-rata pertumbuhan di dunia.

“Iran menunjukkan pertumbuhan yang paling cepat di dunia dalam bidang ilmu pengetahuan. Asia terus mengejar, bahkan lebih cepat dari yang kami pekirakan sebelumnya. Eropa mempertahankan posisinya lebih dari yang diharapkan, dan Timur Tengah adalah kawasan yang patut diperhatikan,” kata Eric Archambault yang menulis laporan Science-Metrix.

Ia mengatakan, publikasi karya-karya ilmiah dari Iran kebanyakan tentang kimia nuklir dan tentang fisika partikel. “Iran juga mengalami kemajuan pesat di bidang ilmu kedokteran dan pengembangan pertanian,” tukas Archambault.

Ia menambahkan, perkembangan teknologi di Iran pada tahun ini sangat cepat bahkan melampaui negara China yang oleh dunia diakui cemerlang dalam bidang sains .

Meski lebih dari 30 tahun diembargo Barat, Iran telah melakukan langkah besar di berbagai sektor, termasuk sektor ruang angkasa, nuklir, kedokteran, penelitian tentang sel dan kloning. Tanggal 2 Februari kemarin, Iran berhasil meluncurkan satelit yang diberi nama Kavoshgar 3 ke ruang angkasa. Satelit itu membawa berbagai organisma hidup seperti tikus, dua ekor kura-kura dan cacing untuk keperluan penelitian.

Sebelumnya, di bulan Januari, Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mampu mengembangbiakkan hewan ternak transgenik, seperti domba dan kambing. Iran juga tercatat sebagai salah satu negara dari sedikit negara yang berhasil mengembangkan teknologi dan perangkat untuk mengkloning hewan ternak yang bisa digunakan untuk keperluan penelitian di bidang kedokteran dan untuk memproduksi zat antibodi manusia untuk menangkal penyakit.

Anak domba bernama Royana dan dua sapi bernama Bonyana dan Tamina adalah hewa-hewan hasil kloning pertama di Iran. (ln/prtv)

Catatan Redaksi: OKI Nobatkan Iran Sebagai Poros Teknologi Negara-Negara Islam, Di saat negeri-negeri muslim lain mengalami keterbelakangan, bergolak dan mengalami krisis identitas tetapi Iran justru menunjukkan harga diri sebagai negeri muslim yg maju, mandiri, gandrung akan pengetahuan dan teknologi dan senantiasa dalam naungan Ilahi, sesungguhnya pertolongan hanya dari Allah dan kemenangan sudah semakin dekat…
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-iran-tercepat-di-dunia.htm%3C/em%3E

Kemajuan Iran Lima Kali Lipat dari yang Ditunjukkan kepada Dunia
Menimbang berbagai pencapaian Iran yang seakan-akan tersembunyi dari pantauan dunia, maka semakin dapat disimpulkan bahwa kemajuan ilmuwan Iran sesungguhnya lima kali lipat dari apa yang ditunjukkan ke dunia saat ini.

Dunia akan menyaksikan beberapa minggu atau bulan lagi, ilmuwan-ilmuwan Iran akan menampilkan kemajuan-kemajuannya dalam riset dan penemuan baru, dalam berbagai bidang tentunya, bukan hanya kemampuan ilmuwan iran memperkaya uranium 20 %, tetapi masih banyak lagi. Sekali lagi, semua itu diperoleh di saat Iran dalam posisi dijatuhi sanksi sepihak oleh Barat.

Iran merupakan negara yang selama 31 tahun menerima sanksi Embargo sepihak oleh Barat, di mana dalam sanksi tersebut Iran seolah dikucilkan dari pergaulan dan hubungan internasionalnya.

Fenomena Nuklir Iran yang sudah beberapa tahun ini menjadi headline berita-berita dunia, menjadi landasan penerbangan berbagai kemajuan para ilmuwan dalam negeri Iran, yang tentunya semua atas bantuan dan kerjasama dengan pihak luar juga, terutama Rusia. Berbagai kemajuan dan aneka kehebatan Iran selama tiga dekade ini, sekali-sekali dipamerkan ke dunia internasional.

Ahmadinejad. Tidak asal bicara
Seperti dugaan penulis sebelumnya, bahwa gembar-gembor Ahmadinejad rupanya memang berdasar dan tidak asal “ngoceh” di hadapan masyarakat internasional. Keberanian Ahmadinejad tidaklah keberanian tanpa pertimbangan seandainya ada pihak yang tidak suka dan melakukan pre-emtive strike. Semua dilandasai oleh berbagai ciptaan-ciptaan ilmuwan Iran yang terhitung sangat cepat di luar dugaan.
Dalam berbagai bidang Iran menunjukkan grafik naik yang cukup menggetarkan dan melambung melampaui negara-negara berkembang lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah makalah ilmiah para ilmuan Iran yang berhasil diterbitkan oleh berbagai majalah dan media ilmiah ternama dunia kian meningkat. Keberhasilan di bidang ini merupakan salah satu indikator kemajuan sains di setiap negara. Ironisnya, meski media-media ilmiah Barat mengklaim dirinya bersikap secara obyektif namun sebagian masih menolak untuk merilis makalah ilmiah para ilmuan Iran.

Saintis di bidang teknologi nano juga mengalami kemajuan pesat, sehingga teknologi yang rumit ini sekarang sudah banyak membantu menciptakan berbagai komoditas. Kemudian di bidang lainnya, saintis Iran juga berhasil memanfaatkan teknologi sel punca untuk menyembuhkan beragam penyakit akut yang selama ini sulit diobati. Seperti penyembuhan penyakit buta dan beragam kasus lainnya. Namun prestasi paling berkesan di bidang ini adalah keberhasilan para ilmuan Iran mengkloning seekor kambing dengan memanfaatkan sel punca. Prestasi ini merupakan bukti kemajuan Iran di bidang kedokteran, khususnya dalam reproduksi sel punca.

Di bidang kedokteran ada penciptaan obat IMOD, berfungsi untuk meningkatkan fungsi ketahanan tubuh menghadapi virus AIDS. Keampuhan obat ini bahkan telah diakui oleh otoritas kedokteran dunia. Pada tanggal 3 Februari yang lalu, para pakar farmasi Iran juga berhasil mengeluarkan obat baru Angi Pars, obat ini berfungsi untuk menyembuhkan luka penyakit diabetes atau kencing manis, sehingga bisa mencegah terjadinya amputasi.

Bidang pertahahan Iran juga sudah menerima alokasi berbagai kreasi saintis dalam negeri Iran, dari pesawat tak berawak, kapal selam, berbagai jenis rudal, tank-tank perang, pesawat tempur, yang kemuanya diciptakan oleh sebagian sebagian besar ilmuwan Iran. Di bidang robotik, Iran juga tidak ketinggalan dengan Jepang dan Barat. Kemudian teknologi Roket dan Satelit juga ikut andil dalam memajuka Iran.

Antiklimaks ilmuwan Iran adalah kemampuan memproduksi senjata nuklir sendiri, dengan sedikit bantuan teknis dari Rusia.. Kemampun ilmuwan dalam negeri Iran memproduksi uranium diperkaya secara mandiri inilah yang benar-benar mengkhawatirkan Barat, serta Israil yang sebenarnya disebabkan oleh Israil sendiri yang suka “sembrono” menyerang negara di timur tengah yang dianggap sedang mengupayakan senjata nuklir, seperti serangan Israil terhadap reaktor nuklir Suriah.

Dunia semakin jengkel dengan kemajuan Iran, sampai kemudian muncul sanksi PBB yang disetujui Barat, Eropa, dan mayoritas anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (mayoritas anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB ini diduga karena ditekan Barat agar mendukung sanksi anti-Iran).

Kemudian tanggal 21 Agustus 2010 yang lalu merupakan hari bersejarah bagi bangsa Iran, saat reaktor PLTN Bushehr beroperasi pada saat sanksi sepihak diberlakukan Barat dan Eropa. Tidak seperti Israel, Iran adalah penandatangan nuklir Non-Proliferasi Treaty (NPT) dan telah berulang kali menyatakan bahwa program nuklir berada dalam kerangka dari Statuta dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sehingga apapun kondisinya, maka semuanya menjadi blunder yang “membingungkan” Barat sendiri. Walaupun sebenarnya itu hanya masalah paranoid saja, dan tidak ada dasar mengkhawatirkan dari Iran, yang sedari awal disampaikan bahwa Nuklir Iran murni sebagai pesan damai untuk umat manusia.

Menimbang berbagai pencapaian Iran yang seakan-akan tersembunyi dari pantauan dunia, maka semakin dapat disimpulkan bahwa kemajuan ilmuwan Iran sesungguhnya lima kali lipat dari apa yang ditunjukkan kepada dunia.

Dunia akan menyaksikan beberapa minggu lagi, ilmuwan-ilmuwan Iran akan menampilkan kemajuan-kemajuannya dalam riset dan penemuan baru, dalam berbagai bidang tentunya, bukan hanya kemampuan ilmuwan iran memperkaya uranium 20 %, tetapi masih banyak lagi. Sekali lagi, semua itu diperoleh di saat Iran dalam posisi dijatuhi sanksi sepihak oleh Barat.

Survei yang dilakukan oleh Universitas Maryland di Mesir, Arab Saudi, Jordan, Maroko, Lebanon, dan Uni Emirat Arab munjukkan bahwa 88 persen responden menilai Israel sebagai ancaman. 77 persen lainnya juga meyakini bahwa Amerika sebagai ancaman keamanan.

Ketika masyarakat di kawasan ditanya soal pendapat mereka seandainya Iran memiliki senjata nuklir, mayoritas berpendapat bahwa senjata nuklir yang dimiliki oleh Iran pasti akan demi kebaikan Timur Tengah.
Sumber :
http://berita.liputan6.com/luarnegeri/201008/292523/PLTN.Iran.Mulai.Beroperasi
http://web.bisnis.com/umum/politik-internasional/1id202447.html
http://hankam.kompasiana.com/2010/08/22/kemajuan-iran-lima-kali-lipat-dari-yang-ditunjukkan-kepada-dunia/

Ahmadinejad: Musuh-musuh Peradaban Takuti Kemajuan Iran


“Iran, yang saat ini maju di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan serta teknologi, akan menjadi hambatan besar terhadap kekuatan arogan dan hegemonik di dunia ini,” kata Ahmadinejad.

Teheran, PelitaOnline – Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, Senin (13/02), bahwa musuh-musuh Peradaban takut melihat kemajuan Iran yang sangat kaya dengan sejarah, budaya dan peradaban.


“Semua upaya dilakukan oleh musuh-musuh peradaban ditujukan untuk menghambat kemajuan Irankarena mereka takut melihat pembangunan yang saat ini sedang berjalan di negara kita,” kata Presiden Ahmadinejad usai meresmikan enam proyek konstruksi di tenggara propinsi Sistan dan Baluchestan.

Ia menambahkan bahwa Iran, yang saat ini maju di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan serta teknologi, akan menjadi hambatan besar terhadap kekuatan arogan dan hegemonikdi dunia ini.

Presiden Iran lebih lanjut mengatakan bahwa kekuatan arogan mendapatkan minyak dari negara-negara di wilayah Iran dan sebagai imbalannya memberi mereka puluhan miliardolar persenjataan.

Presiden Ahmadinejad juga memperingatkan bahwa musuh-musuh peradaban menjual senjata mereka kepadanegara-negara di Teluk Persia untuk menghasut dan menciptakan perselisihan diantara mereka. Lebih jauh mereka mempersiapkan diri untuk melakukan eksploitasi terhadap kekayaan alam di negeri itu.
Dia menegaskan pentingnya memperkuat perlawanan terhadap berbagai kekuatan arogan yang menjajah martabat dan kesejahteraan bangsa lain.
http://www.pelitaonline.com/read/politik/internasional/16/13124/ahmadinejad-musuh-musuh-peradaban-takuti-kemajuan-iran/

Kemajuan Iran Melesat. Kini Akan Luncurkan Satelit 


Tehran – Iran akan meluncurkan satelit produk putra bangsa “Fajar” ke orbit dalam waktu dekat. Kepala Badan Antariksa Iran (ISA) menyebut peluncuran ini menandai sebuah terobosan luar biasa di bidang teknologi ruang angkasa.
 
Satelit Fajar, yang saat ini mengalami fase akhir, akan diluncurkan ke ruang angkasa pada 20 Maret mendatang.

Hamid Fazeli Rabu (29/2) mengatakan, Satelit seberat 60-kilogram yang didukung oleh sel surya itu, akan mengelilingi Bumi pada ketinggian sekitar 400 kilometer dan akan tinggal di orbit selama satu setengah tahun.
“Satelit itu akan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data pertanian, konservasi sumber daya alam dan hutan, bencana alam dan data lainnya,” kata kepala ISA.

Satelit Navid atau Gospel dirancang untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit tersebut memiliki berat sekitar 110 pon (50 kilogram) dan akan mengorbit bumi di ketinggian hingga 234 mil (375 kilometer), mengitari planet ini 15 kali sehari. Satelit ini dari jenis yang dikenal sebagai miniatur atau mikrosatelit, yang biaya produksi dan peluncurannya jauh lebih murah.

Iran meluncurkan satelit pertama hasil produk dalam negeri, Omid (Harapan), ke orbit pada 2009. Satelit pengolahan data Omid dirancang untuk mengorbit Bumi sebanyak 15 kali setiap 24 jam dan mengirimkan data melalui dua band frekuensi dan delapan antena untuk stasiun ruang angkasa Iran.

Iran adalah salah satu dari 24 anggota pendiri Komite PBB urusan Penggunaan Antariksa secara Damai, yang didirikan pada tahun 1959. (IRIB)
http://www.mataharinews.com/internasional/timur-tengah/1059-di-embargokemajuan-iran-melesat-kini-akan-luncurkan-satelit.html

KEMAJUAN IRAN DINILAI SEBAGAI KEMAJUAN DUNIA ISLAM



Syeikh Al-Azhar Mesir, Muhammad Tanthawi menyatakan, kemajuan ilmiah yang telah dicapai Republik Islam Iran merupakan kemajuan dunia Islam dan kebanggaan bagi seluruh umat muslim.
 
Kantor Berita IRNA melaporkan, pernyataan itu dikemukakan oleh Tanthawi dalam pertemuannya dengan Wakil Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran di Dewan Keamanan Naisonal, Ali Larijani, di Kairo. Syeikh Tantawi juga menekankan pentingnya perluasan upaya pendekatan antar mazhab Islam. Menyinggung upaya musuh dalam menyulut perpecahan di antara umat Islam, Syeikh Tantawi menegaskan, umat Islam harus tetap menjaga barisan persatuan dan persaudaraan mereka dalam menghadapi propaganda musuh.

Di lain pihak, Wakil Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran di Dewan Keamanan Naisonal, Ali Larijani, memaparkan kondisi di kawasan dan dunia Islam secara keseluruhan khususnya di Irak. Dikatakannya, perselisihan yang muncul di Irak sama sekali tidak ada kaitannya dengan mazhab, melainkan berdasarkan unsur-unsur politis dan hal ini merupakan trik musuh dalam memperlemah kekuatan dunia Islam.

Menurutnya, Republik Islam Iran selalu berjalan di atas asas ajaran Islam dan senantiasa mengupayakan persatuan Islam dan kemuliaan bangsa muslim dunia. Tidak hanya itu, Republik Islam Iran juga memprioritaskan kerjasama dan pendekatan antar seluruh mazhab.


Rahbar: Kemajuan Iran Adalah Kebanggaan Bagi Dunia Islam


Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kematian para syuhada ilmu sebagai kematian di jalan Allah dan di jalan yang mengantarkan Islam kepada kemajuan.
 
Rahbar: Kemajuan Iran Adalah Kebanggaan Bagi Dunia IslamMenurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa syahidnya para ilmuan muda berbakat adalah kebanggaan bagi negara ini. Hal itu beliau katakan Kamis (19/1) malam saat mengunjungi rumah Syahid Mostafa Ahmadi Roushan dan bertatap muka dengan keluarga syahid dalam suasana yang penuh keharuan dan maknawiyah.

Dalam kesempatan itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, nilai yang ada pada para syuhada medan sains ini bisa dilihat dari dua aspek. Pertama, aktivitas keilmuan dan penelitian serta kemampuan mereka untuk menggarap pekerjaan-pekerjaan yang penting dan vital. Hal itu menunjukkan potensi dan kapasitas besar yang ada pada diri mereka. Kedua, sisi ilahiyah dan spiritualitas yang ada pada para pemuda ini. Faktor itulah yang membuat mereka siap menyongsong kesyahidan.

Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut kematian para syuhada ilmu ini sebagai kematian di jalan Allah dan di jalan yang mengantarkan Islam kepada kemajuan. Beliau menambahkan, “Dengan kemenangan revolusi Islam, saah satu tuduhan yang ditujukan musuh terhadap revolusi ini adalah bahwa pintu untuk kemajuan sains sudah tertutup di negara ini. Akan tetapi berkat kegigihan para pemuda untuk menguasai medan keilmuan dan membawakan kata-kata baru dengan kapasitas besar yang mereka miliki, tuduhan musuh itu berhasil dipatahkan.”

Di hari yang sama, Rahbar juga mengunjungi rumah Syahid Daryush Rezainejad. Bertemu dengan keluarga syahid sains ini, beliau menekankan bahwa aksi teror yang menjadikan para ilmuan sebagai target menunjukkan bahwa apa yang dilakukan para ilmuan ini adalah pekerjaan besar.

“Hari ini, kemajuan yang dicapai Republik Islam adalah kebanggaan bagi bangsa-bangsa Muslim dan para pemuda di negara-negara Islam,” kata beliau.

Syahid Mostafa Ahmadi Roushan, ilmuan muda Iran pekan lalu gugur syahid dalam sebuah insiden teror di Tehran yang dilakukan kaki tangan kubu istikbar. Bulan Agustus tahun lalu, terjadi aksi teror yang sama yang menggugurkan ilmuan muda lainnya yaitu, Syahid Daryush Rezainejad.

http://abna.ir/data.asp?lang=12&id=292792

(Syiahali/ABNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: