Hujjatul Islam wal Muslimin Doktor Hassan Rouhani dengan mengisyaratkan bahwa sangat disayangkan sekali baru-baru ini luka-luka tersembunyi kebodohan, kembali merekrut fanatisme dan radikalisme, mengungkapkan; selongsong senjata fanatisme senantiasa penuh dengan amunisi penistaan.
“Presiden Iran, Hujjatul Islam wal Muslimin Hassan Rouhani, hari Rabu (21/1/2-15), dalam pertemuan kabinet dengan menegaskan bahwa jika kebencian dapat disebarkan atas nama kebebasan, tetapi kekerasan tidak dapat dihalau atas nama iman, sekali lagi penistaan kepada Rasulullah (Saw) yang memiliki kedudukan agung, penyerangan ke masjid-masjid dan mempersulit minoritas Islam di sebagian negara sangatlah dikecam dan meminta semua kaum muslimin dunia supaya tidak mengizinkan seorangpun dengan nama mereka menumpahkan darah orang-orang tak berdosa dan menodai kehormatan Rasulullah (Saw),” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari kantor berita presidensial.
“Kewajiban kita kaum muslimin adalah menentang secara universal nan damai sehingga semuanya mengetahui bahwa kaum muslimin tidak mengabaikan identitasnya dan juga tidak mengizinkan selainnya untuk memancing emosional-emosional mereka,” ucap Presiden Iran.
Hujjatul Islam Rouhani menganggap kehadiran para aktivis dan kaum muslimin berpengaruh di negara-negara Barat adalah hal yang tidak dapat dipungkiri dan mengatakan, peradaban sekarang ini berhutang pada semua agama-agama Ibrahimi, yakni Yahudi, Kristiani dan Islam. Jika penentangan dengan sebuah minoritas diklaim sebagai kesalahan besar, namun penistaan terhadap kesucian-kesucian minoritas lainnya ditolerir, maka tidak bisa diharap pentoleran lagi darinya.
Hujjatul Islam Rouhani dengan menegaskan bahwa opini suci kaum muslimin seluruh penjuru dunia terhadap Rasulullah (Saw) sangat lebih luas ketimbang pemahaman seseorang yang membela dengan istilah kebebasan press, akan tetapi tidak melangkahi kehormatan ideologi dan keimanan mengatakan, kami kaum muslimin menganggap Rasulullah (Saw) bukan sebagai anak Tuhan, akan tetapi kami meyakini bahwasanya beliau adalah hamba terkasih Allah. Beliau Rahmatan lil Alamin dan manifestasi kelembutan Allah, beliau adalah penyempurna akhlak-akhlak mulia dan intisari penciptaan.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email