Pemerintah Iran menargetkan pendapatan 22 persen lebih dari sektor pajak penghasilan di tahun mendatang.
Juru bicara parlemen Iran hari Selasa (20/1) mengatakan rancangan anggaran untuk tahun kalender Iran mendatang telah memproyeksikan kenaikan 22 persen untuk pendapatan pemerintah dari pajak penghasilan.
"Pemerintah diharapkan mendapatkan 36 triliun Rial atau $1,3 miliar dari pajak penghasilan," ujar Mohammad Mehdi Mofatteh, seperti dilansir Press TV hari Rabu (21/1).
Pertamina Bidik Migas Iran dan Afghanistan
Jakarta: Langkah PT Pertamina melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumur minyak dan gas di luar negeri diacungi jempol. Iran dan Afghanistan masuk dalam bidikan. Hampir semua perusahaan minyak besar di dunia saat ini berfokus mencari minyak di luar negeri.
"Perusaahan minyak besar cari minyak di luar negeri, apalagi negara kita yang cadangan minyaknya sudah makin menipis," tutur Komisaris Utama PT Pertamina Sugiharto seusai menghadiri pembukaan perpustakaan baru Pertamina di Jakarta, Rabu (5/2).
Di tahun ini, Pertamina menganggarkan biaya merger and acquisition (M&A) sebesar US$7,8 miliar. "Sebagian untuk develop dalam negeri dan sisanya untuk luar negeri," terang Sugi.
Namun, Sugi belum bisa menyebutkan di negara yang akan Pertamina dimasuki. "Sudah ada target tapi yang terjadi tergantung prosesnya dan belum bisa diumumkan. Kami memakai prinsip keekonomian."
Sugi melihat Iran dan Afghanistan sangat potensial untuk dikembangkan. "Kenapa di Iran? Ini karena secara geografis minyaknya bisa diangkut ke dalam negeri. Kalau di Afghanistan, minyaknya bisa diolah Pertamina."
(IRIB-Indonesia/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email