Al-Nushrah berusaha menarik simpati Tel Aviv dengan mengumumkan keterpisahan kelompoknya dari kelompok al-Qaidah dan menegaskan doktrin-doktrin dan prinsip-prinsipnya sendiri secara mandiri.
KBS melaporkan dengan mengutip sumber-sumber berita, sejak awal terbentuknya kelompok ISIL dan penegasan kepengikutan mereka kepada al-Qaidah dapat diprediksi bahwa cabang-cabang al-Qaidah dan ISIL akan banyak muncul di Suriah dan Iraq.
Muhammad Al-Jaulani, pemimpin Jabhah al-Nushrah setelah pengumuman keterpisahannya dari ISIL di Iraq dan Suriah tidak menginginkan masa depannya sama seperti al-Qaidah. Dengan dasar ini, disampaing dia dapat menarik bantuan rezim Israel secara nyata dan tersembunyi dengan melakukan perubahan di dalam lapangan-lapangan jihad di Suriah dan terkhusus di daerah-daerah pendudukan juga menarik simpati yang lebih banyak dari Natanyahu dengan menyusun ulang strategi-strategi yang dikehendaki pejabat rezim zionis dan membuat harmonisasi kelompoknya dengan rezim.
Namun sisi lain al-Nushrah, perubahan medan perang kelompok teroris ini dari Suriah ke Lebanon dengan jelas menampakkan reaksi-reaksi positif dari para pejabat rezim zionis dan mereka menghendaki kelompok al-Nushrah sebagai unsur-unsur yang berada langsung di bawah garis komandonya di masa yang akan datang dengan menyusun operasi-operasi melawan Hizbullah dapat memperagakan kekuatannya dihadapan musuh-musuh politiknya di tanah pendudukan Golan.
Di dalam koridor ini, kebergantungan al-Nushrah kepada al-Qaidah dapat memaksa Tel Aviv masuk ke dalam permainan Zarqawi, dengan alasan ini Jaulany yang tidak menghendaki kehilangan dukungan mereka memutuskan terpisah dari sahabat-sahabat lamanya.
(KBS/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email