Pengelola Situs Radikal mengecam tindakan pemerintah melakukan pemblokiran.
Pemblokiran dilakukan Kemenkominfo atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kepada situs Islam yang diduga radikal.
________________________________
-
Polri Tidak Anggap Remeh Ancaman ISIS Serang Nusakambangan
Pihak kepolisian pun berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)3 hari lalu -
BNPT Sebut 22 Narapidana Terorisme Masih Anut Paham Radikal
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mengubah paham radikalisme pada narapidana terorisme.6 hari lalu -
Anak Enam Tahun WNI Terpengaruh ISIS Kafirkan Petugas BNPT
"Salah satu anak kecil sekitar usia enam tahun dari 12 orang itu sudah bisa coba mengkafirkan petugas yang membinanya," katanya.6 hari lalu -
Rapat di DPR, Kepala BNPT Dicecar Soal Pemblokiran Situs Radikal
Saud menyinggung kabar pemblokiran sejumlah situs diduga radikal dalam pemaparannya6 hari lalu -
BNPT: Belum Ada Pihak yang Berjihad untuk Luruskan Konten Negatif Situs Radikal
Pihaknya berupaya mencegah meluasnya peredaran situs yang berisi konten negatifMinggu, 5 April 2015 -
Pemblokiran Situs-situs Radikal oleh BNPT Patut Diapresiasi
Apalagi situs tersebut memiliki hubungan dengan Iraq Syria of Islamic State (ISIS)Jumat, 3 April 2015 -
Anggota DPR Ini Dukung Pemblokiran Situs-situs Radikal
Pemblokiran tersebut memang harus dilakukan karena radikalisme dan terorisme itu adalah kegiatan extraordinaryKamis, 2 April 2015 -
Kemenkominfo Bentuk Tim Panel Nilai Situs Bernuansa Radikal
Rudiantara mengatakan tim panel nantinya akan diisi oleh orang-orang dari berbagai kalanganKamis, 2 April 2015 -
Tjatur Sapto: Ada Pihak Intervensi BNPT dan Menkominfo Soal Pemblokiran Situs
Tjatur Sapto Edy menilai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja melakukan intervensi terhadap BNPT dan Kemenkominfo, sehingga sejumlah situs diblokir.Kamis, 2 April 2015 -
Pengelola Situs Islam: BNPT Seperti Monster
Pemblokiran dilakukan Kemenkominfo atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)Rabu, 1 April 2015 -
Tindakan BNPT dan Kominfo Tutup Situs Islam Dinilai Sudah Tepat
Kendati demikian keputusan pemerintah tersebut dianggap tepat apalagi dilakukan demi kemaslahatan manusiaSelasa, 31 Maret 2015 -
Eks Kepala BNPT Keluhkan PPATK Tak Bisa Bekukan Rekening Teroris
kesulitan tersebut karena tidak adanya aturan dalam bentuk undang-undang yang mengatur teknis pembekuanSelasa, 31 Maret 2015 -
Blokir Situs Islam, ICJR Sebut Pemerintah Sewenang-wenang
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan daftar 19 situs untuk dilakukan pemblokiran. Selasa, 31 Maret 2015 -
Pemerintahan Jokowi Dianggap Otoriter Asal Blokir Portal Islam
"Kami malah tahunya setelah ramai-ramai muncul pemberitaan di media sosial. Kami kecewa sikap pemerintah,"Selasa, 31 Maret 2015 -
Sejumlah Petinggi Redaksi Portal Islam Protes Keras Sikap Otoriter Kemenkominfo
"Kami belum pernah diajak bicara dengan pemerintah. Kalau kami dianggap salah dalam pemberitaan, sebelah mana salahnya?"Selasa, 31 Maret 2015 -
Politikus PKS Tuntut Menkominfo Jelaskan Pemblokiran Media Islam
"Kita mencoba menegakkan demokrasi dan menolak radikalisme agama. Tapi dengen membredel media, itu membunuh kebebasan pers."Selasa, 31 Maret 2015 -
BNPT Fokus Cegah Penyebaran Paham Radikal di Dunia Maya
Propaganda radikalisasi kini mudah menyebar ke seluruh duniaSabtu, 28 Maret 2015 -
BNPT Beri Perhatian Khusus kepada 242 Narapidana Kasus Terorisme
Saud Usman Nasution, mengatakan pihaknya serius dalam memberantas kegiatan terorisme.Selasa, 24 Maret 2015 -
BNPT Berharap 242 Narapidana Kasus Terorisme Sadarkan Teman-temannya
"Diharapkan mereka bisa membantu kita untuk menyadarkan teman-temannya yang lain, yang masih radikal," tandasnya.Selasa, 24 Maret 2015 -
Kata Ansyaad Mbai, Ada 18 Kelompok Radikal Indonesia Gabung ISIS
Ansaad menegaskan kelompok radikal ini paling banyak dari Indonesia.Senin, 23 Maret 2015 -
Din Syamsuddin Kritik BNPT Pakai Istilah Deradikalisasi
Din menyatakan penggunaan kata tersebut telah mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan.Senin, 23 Maret 2015 -
DPR Pertanyakan Urgensi Perppu Larangan Bepergian ke Negara Konflik
Kedutaan harus memastikan bahwa tidak ada WNI yang melintasi perbatasan.Kamis, 19 Maret 2015 -
Badan Penanggulangan Terorisme Lansir Penyandang Dana ISIS
Gerakan radikal itu disokong dana dari pengusaha-pengusaha kaya.Kamis, 19 Maret 2015 -
Cegah Pengaruh ISIS dan Teroris Radikal, BNPT Libatkan Ulama
Hal tersebut dilakukan mengingat kini pengaruh ISIS dan paham radikal terorisme lainnya semakin gencar dilakukanSelasa, 17 Maret 2015 -
Cegah WNI Gabung ISIS, BNPT Minta Imigrasi Perketat Pemeriksaan Paspor dan Visa
Menurut Saud Usman peningkatan pemeriksaan itu dilakukan mulai dari pengurusan pembuatan visa dan pasporSelasa, 17 Maret 2015 -
16 WNI Hilang Ditemukan, BNPT Langsung Gandeng Dua Kementerian Lakukan Pembinaan
Kerjasama tersebut dilakukan menyusul ditemukannya 16 WNI yang hilang di Turki dan diduga terkait ISISKamis, 12 Maret 2015 -
BNPT: 16 WNI di Turki Sudah Rencanakan Berpisah Sebelum Keberangkatan
Mereka menggunakan cara resmi dengan menggunakan visa dan pasporSelasa, 10 Maret 2015 -
16 WNI Hilang di Turki Diduga Terkait ISIS, Ini Upaya yang Dilakukan BNPT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku sudah menyiapkan aksi pencegahan tersebutSenin, 9 Maret 2015
_______________________________________
“BNPT seperti monster, main gebuk saja tanpa beritahu. Makin lama makin berbahaya. Kenapa yang diteliti ini,” kata Abdul Halim yang mengelola situs DaulahIslam.com saat audiensi dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
“Kami Enggak puas Karena seharusnya diajak bicara. Kalau pembinaan bukan begini caranya. Bagian mana yang dianggap berbahaya? Kalau mengkafirkan seseorang sebutkan satu bukti saja, yang mengkafirkan, tapi mereka Enggak jawab,” kata pengelola situs Hidayatullah.com
Satu hal yang aneh sekaligus menggelikan, melihat penganut radikalisme tiba-tiba mengaku ramah. Siapa yang tidak tau bahwa 19 situs itu memang sering memposting hal yang radikal, mengandung isu SARA dan penuh hatespeech.
Sampai hari ini pun, bukti-bukti kekerasan yang disebutkan pun masih menempel jelas di dinding website yang mereka kelola. Mulai dari membid’ahkan maulid, tahlil, mengkafirkan sesama muslim sampai menghina agama lain dengan kata-kata yang kotor.
_______________________________________
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan usulan pemblokiran tersebut merupakan hasil pengaduan dari masyarakat yang kemudian dikaji oleh Tim Media Cyber BNPT.
Situs-situs tersebut melanggar UU ITE Pasal 28 ayat 2. Dimana berbunyi, “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)“.
“Hasil penelitian tim kami menyimpulkan bahwa ada beberapa web yang nyata-nyata mengajarkan jihad dan paham radikal dan menyebarkan isu SARA,” kata Saud, Selasa (31/3/2015).
Bahkan BNPT juga siap bila ada yang ingin menguji kesimpulan atas usul pemblokiran tersebut. “Kami siap menjelaskan kepada masyarakat,” kata Saud.
Di beberapa layanan ISP, situs-situs ini memang ada yang masih bisa diakses. Namun menurut Ismail, harusnya seluruh ISP mengikuti rekomendasi pemblokiran yang dikeluarkan Kominfo.
Jika ada yang belum memblokir mungkin mereka (ISP) lagi sibuk, karena jumlahnya ada ratusan ISP. Tetapi harusnya semua ISP memblokir situs tersebut.
Berikut ini adalah bukti dari beberapa situs yang masih diakses untuk menemukan nuansa radikal di dalamnya. Dari bukti-bukti ini, dengan jelas kita akan dapati situs-situs tersebut mengajak kepada kebencian, radikalisme dan isu SARA.
Maulid disebut Bid’ah padahal mayoritas muslimin Indonesia merayakan maulid nabi.
Menyebutkan Kata-kata Kotor Kepada Agama Lain
Belum lagi postingan berupa dukungan kepada para Teroris ISIS maupun Teroris dengan nama lain di Timur Tengah. Semua mata menyaksikan betapa para teroris yang mereka sebut mujahidin itu memporak-porandakan negara yang sebelumnya aman dan damai. Dan pemerintah Indonesia pun khawatir akan berkembangnya pemikiran radikal ini.
_______________________________________
Sungguh aneh ketika mereka meminta bukti postingan mereka yang memiliki unsur radikal. Apakah mereka tidak melihat, hanya dengan sekali klik saja, kita dapat menyaksikan berbagai judul berita ataupun artikel yang berbau kekerasan.Berbagai media juga telah membuktikan kebohongan demi kebohongan yang mereka buat. Anehnya, mereka juga tidak sadar akan hal itu. Penutupan situs radikal itu dihebohkan dengan demo penutupan situs islam di sosial media.
Kita akan bertanya, situs islam yang mana?
Situs islam itu bertujuan untuk memuliakan islam dan menguatkan keislaman. Bukan menghancurkan nama islam dan mencap kafir sana sini.
Selain itu, hebohnya dukungan terhadap situs radikal ini membuktikan kekuatan mereka di media. Entah itu media sosial atau media yang lain. Mereka telah menanamkan benih radikalisme yang begitu kuat pada penduduk media sosial hingga bisa mewujudkan trending topic dalam sehari saja.
Langkah Menkominfo memang berani dan cepat, tidak semua menteri berani mengambil langkah ini. Kita sebagai masyarakat selalu mendukung pemerintah dalam membakar habis benih-benih radikalisme di Indonesia.
(Salafy-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email