Pesan Rahbar

Home » » Jalaluddin Rakhmat menilai Imam Bukhari sebagai penyebar fitnah sepanjang sejarah, karena dalam shahih-nya termuat hadis-hadis yang menurutnya mengurangi derajat Imam Ali. Disin Ada Kaitan Syahadat Sunny, Syahadat Syiah

Jalaluddin Rakhmat menilai Imam Bukhari sebagai penyebar fitnah sepanjang sejarah, karena dalam shahih-nya termuat hadis-hadis yang menurutnya mengurangi derajat Imam Ali. Disin Ada Kaitan Syahadat Sunny, Syahadat Syiah

Written By Unknown on Wednesday 22 April 2015 | 02:24:00


Ulama Syiah Indonesia, Jalaluddin Rakhmat hadir sebagai pembawa ceramah Asyura dan pembaca kisah maqtal Imam Husein radhiyallahu anhu pada perayaan Asyura Syiah, Jum’at, 23 November 2012 di Makassar.

Majlis Duka yang dihadiri oleh kurang lebih seribu orang ini diadakan di Ballroom Graha Pena Fajar, lt. 2, Jl. Urip Sumoharjo Makassar dan mengambil tema “Dengan Semangat Al-Husein Kita Bebaskan Al-Quds.” Turut hadir dalam acara ini ketua umum IJABI periode 2012-2016, Syamsuddin Baharuddin.


Ceramah Asyura

Dalam ceramah Asyura, Jalaluddin Rakhmat menekankan beberapa hal, di antaranya bahwa ekspresi duka berupa tangisan bukanlah sebuah kecengengan dan keputus-asaan, tapi tangisan itu adalah ungkapan kepiluan hanya karena mazhab agama yang sejati telah digantikan oleh mazhab yang palsu.

Asyura ini diperingati oleh Syiah dan ditangisi oleh mereka untuk menampakkan kembali agama yang telah dipenuhi dengan kelabu fitnah sepanjang sejarah. Jadi menurut Jalaluddin Rakhmat agama Islam yang dianut oleh kaum Muslimin selain Syiah adalah mazhab palsu dan sudah dirubah-rubah.

“Tangisan adalah ungkapan kecintaan kita kepada Rasulullah dan Ahlul Bait” lanjut mahasiswa S3 PPs By Research UIN Alauddin ini.

Sahabat Nabi dalam penilaian tokoh Syiah dari Bandung ini ada yang setia dan ada yang tidak setia, sebagai contoh, ada seorang sahabat saking setianya kepada Nabi, namanya sampai tidak terkenal dan bahkan jika dia menyebut namanya tidak ada yang mengenalnya -Hasyim bin Mirqad adalah sahabat Nabi yang setia kepada Nabi yang diklaim oleh Jalaluddin Rakhmat-, dan ajaibnya sahabat-sahabat yang terkenal (seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman-ed) adalah sahabat-sahabat yang tidak setia kepada Rasulullah dan Ahlul Baitnya.

Selain itu, Jalaluddin Rakhmat juga menilai Imam Bukhari -Ahli Hadis terbesar umat Islam- sebagai penyebar fitnah sepanjang sejarah, karena dalam shahih-nya termuat hadis-hadis yang menurutnya mengurangi derajat Imam Ali.

Hadis Bukhari tiak terlepas dari kekurangan. Tidak semua hadits ini disepakati kesahihannya. Sebagian haditsnya diperselisihkan kesahihannya, bahkan oleh sebagian ulama hadits pada masa Bukhari dan Muslim. Karenanya Ibnu Shalah, yang menukil ijma’ atas penerimaan dua kitab ini, tidak menggeneralisir hukum ini untuk seluruh isi kitab. Beliau mengatakan: “Kecuali beberapa tempat yang dikritik Ad Daraquthni dan yang lain.” (Lihat Fathul Bari 1/505).

Ibnu Taimiyyah berkata, “Di antara hadits sahih ada yang para ulama hadits sepakat menyikapinya dengan menerima dan percaya, seperti sebagian besar hadits Bukhari dan Muslim, karena semua ulama hadits memastikan sahihnya sebagian besar hadits dua kitab ini.” (Majmu’ Fatawa 18/17).

Sejak dulu sudah ada beberapa ulama yang mengkritik sebagian hadits Sahihain, maupun kitab Sahihain secara khusus, di antaranya Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Ad Daraquthni, Abul Walid Al Baji, Ibnu ‘Abdil Hadi, Abu Mas’ud Ad Dimasyqi, Abu ‘Ali Al Ghassani, dan Ibnu Tamiyyah. Yang paling terkenal dengan kritiknya adalah Imam Ad Daraquthni yang mengkritik 110 hadits di Sahih Bukhari dan 132 hadits di Sahih Muslim.

Al Albani memang terus terang menghukumi dha’if beberapa hadits Sahihain, diantaranya:Hadits Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ مَيْمُونَةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan ihram.”.Al Albani mengatakan “Sungguh pasti bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau tidak dalam keadaan ihram” Kemudian beliau menukil perkataan Ibnu ‘Abdil Hadi, “Dan ini terhitung di antara kesalahan-kesalahan yang ada di Sahih (Bukhari).” (Muqaddimah Syarah Ath-Thahawiyyah: 23).

Hadits Abu Hurairah riwayat Bukhari:

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ

“Barang siapa memusuhi seorang waliku, sungguh Aku telah mengumumkan perang baginya.”

Al Albani mengatakan, “Riwayat al-Bukhari, dan dalam sanadnya ada kelemahan, tetapi ia punya beberapa jalan sanad yang barangkali menguatkannya. Dan saya belum diberi kemudahan untuk mempelajari dan meneliti masalah ini.” (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 24).
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah Produsen Hadis Palsu

Syi’ah dan Sunni sepakat tentang keorisinilan Al Quran. Syi’ah tidak sepakat tentang keorisinilan semua hadis sunni yang “berlabel shahih”. Logika : Bukhari mengumpulkan 600.000 hadis tetapi Cuma 7000 yang dia anggap orisinil pasca seleksi ? Nah dari 7000 itulah syi’ah menseleksi dan meninjau ulang mana hadis yang orisinil dan mana hadis yang dibuat buat !

Tidak ada kesepakatan sunni – syi’ah tentang keorisinilan semua hadis Nabi SAW, ini berbeda dengan masalah ayat ayat Al Quran.

Karena hadis sunni tidak dihapal dan tidak dicatat sejak awal secara sistematis, maka ahlul hadis sunni kebingungan untuk memastikan mana hadis yang betul betul berasal dari Nabi (orisinil) dan mana hadis yang dibuat buat…

Bukhari mengumpulkan 600.000 hadis tetapi Cuma 7000 yang dia anggap orisinil pasca seleksi..

Nah dari 7000 itulah syi’ah menseleksi dan meninjau ulang mana hadis yang orisinil dan mana hadis yang dibuat buat antek antek raja zalim !!


Pertanyaan :
Apakah Bukhari maksum sehingga kitab hadisnya 100% benar ?
Ada hadis hadis dalam kitab Bukhari yang saling bertentangan, Apakah masuk akal Nabi SAW mengucapkan sabda sabda yang saling saling berlawanan alias plin plan ??? Ingat, Nabi SAW itu maksum (infallible)

Legenda :
1. Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1.000.000 hadits (1 juta hadits).
tapi hanya sempat menulis sekitar 20.000 hadits saja, maka 980.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman ????????????? Apakah yang hilang itu benar benar hilang atau cuma mitos legenda ???

2. Bukhari hafal 600.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya dimasa mudanya, namun beliau hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits saja pada shahih Bukhari dan beberapa kitab hadits kecil lainnya, dan 593.000 hadits lainnya sirna ditelan zaman ?????? Apakah yang hilang itu benar benar hilang atau cuma mitos legenda ???
Syi’ah dan Sunni sepakat tentang keorisinilan Al Quran. Syi’ah tidak sepakat tentang keorisinilan semua hadis sunni yang “berlabel shahih”. Logika : Bukhari mengumpulkan 600.000 hadis tetapi Cuma 7000 yang dia anggap orisinil pasca seleksi ? Nah dari 7000 itulah syi’ah menseleksi dan meninjau ulang mana hadis yang orisinil dan mana hadis yang dibuat buat !

3. Albani bukan pula Hujjatul Islam, yaitu gelar bagi yg telah hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, bagaimana ia mau hafal 300.000 hadits, sedangkan masa kini jika semua buku hadits yg tercetak itu dikumpulkan maka hanya mencapai kurang dari 100.000 hadits.
_________________________________

AL Imam Nawawi itu adalah Hujjatul islam, demikian pula Imam Ghazali, dan banyak Imam Imam Lainnya juga gemar mengedit dan meringkas ringkas hadis…. Kenapa hadis sunni diedit dan diringkas ??? ya agar mazhab sunni tetap tegak, segala bau syi’ah dibuang dari hadis

Bukhari manusia super ??? 16 tahun adalah 8.409.600 menit, jika dalam tempo 16 tahun Bukhari mampu mengumpulkan 600 ribu hadis saja berarti Bukhari adalah manusia super yang mampu mencari, menyeleksi dan menshahihkan 1 hadis dalam tempo 14 menit !!! itu belum dipotong waktu makan – shalat – tidur – perjalanan… Wow !!

60 minit x 24 jam x365hari x 16 tahun =8.409.600 minit (16 tahun)
hadis yang dikumpul 600,000 dalam tempoh 16 tahun.
8.409.600 dibahagi 600.000 =14,016 minit untuk 1 hadis.


adakah imam bukhari mampu mencari,menyeleksi dan mensahihkan hadith itu dalam tempoh 14,016 minit?

itu belum ditolak waktu tidur,makan,solat,aktiviti memanah dan lain lain.jika ditolak waktu itu mungkin masanya lagi kurang mungkin sekitar 7 minit saja masa yang tinggal.

belum dikira lagi masa perjalanan dari kota ke kota lain dalam mencari hadith.

kita selalu diberikan angka angka ini untuk mewujudkan kekaguman kepada imam bukhari.tapi adakah angka ini betul setelah dikira berasaskan matematik.

Bukhari lahir di Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju’fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Kakeknya bernama Bardizbeh, turunan Persi yang masih beragama Zoroaster. Tapi orangtuanya, Mughoerah, telah memeluk Islam di bawah asuhan Al-Yaman el-Ja’fiy.

Tempat beliau lahir kini termasuk wilayah lepasan Rusia, yang waktu itu memang menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan Islam sesudah Madinah, Damaskus dan Bagdad. Daerah itu pula yang telah melahirkan filosof-filosof besar seperti al-Farabi dan Ibnu Sina. Bahkan ulama-ulama besar seperti Zamachsari, al-Durdjani, al-Bairuni dan lain-lain, juga dilahirkan di Asia Tengah.

Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. Pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu beliau mengikuti kuliah para guru-guru besar ahli hadits. Pada usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertamanya “Qudhaya as Shahabah wat Tabi’ien” (Peristiwa-peristiwa Hukum di zaman Sahabat dan Tabi’ien).

Bersama gurunya Syekh Ishaq, Bukhari menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan oleh 80.000 perawi disaring lagi menjadi 7275 hadits. Diantara guru-guru beliau dalam memperoleh hadits dan ilmu hadits antara lain adalah Ali bin Al Madini, Ahmad bin Hanbali, Yahya bin Ma’in, Muhammad bin Yusuf Al Faryabi, Maki bin Ibrahim Al Bakhi, Muhammad bin Yusuf al Baykandi dan Ibnu Rahwahih. Selain itu ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahih-nya.

Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya, diantaranya adalah Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim bin Al Hajjaj (pengarang kitab Shahih Muslim).


Penelitian Hadits

Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Diantara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.

Namun tidak semua hadits yang ia hapal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat, diantaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat / pembawa) hadits itu terpercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami’ as-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.

Kepada para perawi yang sudah jelas kebohongannya ia berkata, “perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam dari hal itu” sementara kepada para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan “Haditsnya diingkari”. Bahkan banyak meninggalkan perawi yang diragukan kejujurannya. Beliau berkata “Saya meninggalkan 10.000 hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan”.

Menurut Ibnu Shalah, dalam kitab Muqaddimah, kitab Shahih Bukhari itu memuat 7275 hadits. Selain itu ada hadits-hadits yang dimuat secara berulang, dan ada 4000 hadits yang dimuat secara utuh tanpa pengulangan. Penghitungan itu juga dilakukan oleh Syekh Muhyiddin An Nawawi dalam kitab At-Taqrib. Dalam hal itu, Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam kata pendahuluannya untuk kitab Fathul Bari (yakni syarah atau penjelasan atas kitab Shahih Bukhari) menulis, semua hadits shahih yang dimuat dalam Shahih Bukhari (setelah dikurangi dengan hadits yang dimuat secara berulang) sebanyak 2.602 buah. Sedangkan hadits yang mu’allaq (ada kaitan satu dengan yang lain, bersambung) namun marfu (diragukan) ada 159 buah. Adapun jumlah semua hadits shahih termasuk yang dimuat berulang sebanyak 7397 buah. Perhitungan berbeda diantara para ahli hadits tersebut dalam mengomentari kitab Shahih Bukhari semata-mata karena perbedaan pandangan mereka dalam ilmu hadits.


Shahih Bukari Banyak Memuat Hadis Pelecehan Kehormatan Nabi Muhammad saw.

Apa yang kami sebutkan dalam artikel sebelumnya: Kehormatan Nabi Mulia Muhammad saw., Antara Pandangan Syi’ah Imamiyah dan Ahlusunnah wal Jama’ah

====================
Kehormatan Nabi Mulia Muhammad saw., Antara Pandangan Syi’ah Imamiyah dan Ahlusunnah wal Jama’ah
Posted on April 8, 2010 by Ibnu Jakfari

Pendahuluan.

Mungkin tulisan ini lebih tepat jika diterbitkan sebelum diluncurkannya seri edisi Potret Nabi Muhammad saw. dalam Hadis Bukhari, mengingat ia cocok sebagai pengantar… namun karena satu dan lain hal, kami baru menerbitkannya sekarang. Akan tetapi kami yakin itu tidak akan banyak mempengaruhi.


Perbandingan Pandangan Syi’ah dan Sunni Tentang Maqam, Nabi Muhammad saw.

Kami Syi’ah, pengikut setia Ahlulbait Nabi as. berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah penutup para nabi dan paling mulai, afdhalnya para rasul. Beliau adalah makhluk termulia. Dan telah tetap dalam riwayat-riwayat ulama kami bahwa Nabi saw. dan Ahlulbait suci beliau diciptakan dari cahaya, Nûr ilahi sebelum Allah menciptakan ciptaan-Nya. Beliau ma’shûm (terpelihara dari kesalahan dan dosa) sejak sebelum diutus sebagai Nabi hingga akhir hayat beliau, baik dari dosa-dosa kecil, shaghîar, apalagi dosa-dosa besar, kabâir dan dari semua hal yang mencoreng kemulian maqam agung beliau.

Kami berkeyaninan bahwa kehormatan beliau di saat hidup sama dengan kehormatan beliau setelah beliau wafat. Beliau mendengar ucapan salam kita dan membalasnya. Kami berkeyakinan dianjurkannya berziarah ke kubur/pusara suci beliau dan bertawassul dengan beliau, mencari keberkahan dari bekas-bekas dan peninggalan beliau, mendirikan shalat di sisi pusara beliau.

Adapaun saudara-saudara kami kaum Ahlusunnah, mereka juga telah meriwayatkan dalam hadis-hadis mereka bahwa Allah menciptakan Nabi saw. dari Nûr sebelum menciptakan ciptaan-Nya. Beliau telah menjadi nabi sementara Nabi Adam as. masih berupa antara air dan tanah. Akan tetapi sebagian ulama mereka menolak semua kenyataan itu! Sebagaimana kitab-kitab terpercaya mereka meriwayatkan bahwa Nabi saw. bukanlah nabi termulia. Sebagian nabi dari kalangan bani Israil lebih afdhal dari beliau. Seperti diriwayatkan dalam Shahih Bukhari!

Ahlusunnah juga berpendapat bahwa Nabi itu ma’shum dari dosa dan kesalahan dalam hal tablîgh/penyampaian wahyu saja, tidak dalam sisi-sisi lain kehidupan beliau!

Namun demikian anehnya mereka juga banyak meriwayatkan berbagai kekurangan Nabi Muhammad saw…. sebagimana juga mereka meriwayatkan banyak kesalahan Nabi dalam tablîgh.

Adapun Ibnu Taimyah dan kaum Wahhâbi yang mengikutinya, mereka benar-benar telah menghinakan maqam agung Nabi saw.! mereka mengharamkan berziarah ke makam suci beliau, mendirikan shalat di sisinya. Mereka juga mengaharamkan bertawassul dengan Nabi saw. bahkan sekedar menyeru Nabi dengan kata: Ya Rasulallah/wahai Rasulullkah adalah sebuah kemusyrikan dengan anggapan beliau telah mati, tidak dapat memberikan manfa’at atau menolak madharrat!!

Sampai-sampai ketidak sopanan mereka mencapai puncaknya ketika mereka berkata, Muhammad itu hanya seorang pesuruh Tuhan, seperti tukang pos, dia telah sampaikan pasannya dan sekarang selesailah semua tugasnya!

Ibnu Jakfari berkata:
Dari semua paparan ringkas di atas, kami berhak bertanya kepada saudara-saudara kami penganut Ahlusunnah:
1. Dalam pandangan kalian apa sebenarnya yang menyebabkan keyakinan Syi’ah tentang pengenalan maqam dan kema’shuman Nabi Muhammad saw. dalam seluruh ucapan, tindakan dalam seluruh kehidupan beliau itu lebih dalam dan menjaga kehormatan beliau. Apakah semua itu dikarenakan keteguhan mereka dalam berpegang teguh dengan Al Qur’an dan nash-nash Sunnah yang telah menetapkan keagungan itu, atau justru karena mereka terpengaruh oleh pikiran sesat Abdullah ibn Saba’?
2. Seperti sama-sama dimaklumi, bahwa kaum Yahudi sama sekali tidak menaruh penghormatan kepada maqam kenabian… mereka tidak mebghormati para nabi mereka as. bahkan para nabi as. itu mereka gambarkan dengan penggambaran buruk yang melecehkan dan menjatuhkan kemulian mereka. Sementara dalam dunia akidah Sunni kita menemukan kurangnya penghormatan kepada maqam kenabian dan tidak jarang para nabi, khususnya Nabi mulia Muhammad saw. juga menjadi obyek pelecehan riwayat-riwayat Ahlusunnah. Lalu apakah kalian pernah berfikir dan atau menaruh kecurigaan akan kejujuran sumber riwayat-riwayat seperti itu? Jangan-jangan ada tangan-tangan Yahudi yang bermain di balik layer menyebarkan riwayat-riwayat palsu itu?
3. Apakah kebiasaan sebagian dari ulama Ahlusunnah menuduh kami (Syi’ah) mengkultus dan bersikap berlebihan/ghuluw terhadap Nabi saw. dan para imam suci Ahlulbait as. itu sebenarnya diilhami oleh pandangan mereka yang cenderung menghinakan dan melecehkan Nabi saw. akibat riwayat-riwayat yang membanjiri kitab-kitab hadis standar dan kemudian mempengaruhi pikiran mereka?
4. Apakah kalian setuju dengan tawaran kami bahwa untuk menyelesaikan permasalahan ini (“kami mengkultus dan kalian menghinakana Nabi saw.”) kita harus bertahkim kepada nash-nash Al Qur’an suci dan sunnah shahihah, kemudian kita teliti kandungannya dan menelusuri apakah ada-ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pandangan-pandangan tersebut?

_________________________________
 
adalah sebuah kenyataan yang dapat dengan mudahnya Anda temukan dalam berbagai kitab hadis standar Ahlusunnah, khususnya Shahih Bukhari yang sedemikian mereka kultuskan dan mereka anggap ma’shum dari kesalahan, persis seperti Al Qur’an firman Allah SWT. Karenanya kami akan mencoba menyajikan data-data bermasalah itu dari Shahih Bukhari dengan sesekali menyebutkan dari sumber lain.

Bagi yang rajin menelaah Shahih Bukhari pasti akan menemukan banyak riwayat yang jelas-jelas menghina kedudukan mulai para nabi as. tetapi untuk sementara kajian itu belum menjadi fokus kami. Kami hanya akan meneliti hadis-hadis Bukhari yang menghinakan kemulian dan kehormatan Nabi Muhammad saw.

Dalam Shahih Bukhari banyak hadis penghinaan Nabi Muhammad saw. yang lolos sensor, baik penghinaan langsung maupun terselubung.

(1) Bukhari mengawali kitab Shahihnya dengan menyebutkan fitnahan bahwa sebenarnya Nabi kita saw. sejak awal telah meragukan status kenabiannya. Beliau saw. ragu dan kacau pikirannya. Ketentraman baru beliau dapat (walaupun hanya untuk sementara) setelah mendapat penyuluhan psikologis oleh seorang pendeta Nasrani bernama Waraqah ibn Naufal! Namun setelah beberapa hari kemudian, Nabi saw. kembali bingung dan akhirnya berkali-kali memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang penuh kesengsaraan dan kebingungan itu dengan bunuh diri dengan melemparkan diri dari puncak sebuah gunung di kota Mekkah! Tapi untuk setiap kali hendak melakukan niatan nekatnya untuk bunuh diri selalu digagalkan oleh malaikat Jibril as. yang datang menentramkan dirinya!!
(2) Setelahnya kita juga menemukan bahwa Nabi saw. tidak selektif dalam menerima wahyu suci, sehingga ayat-ayat yang Allah wahyukan sebagai kecaman pedas atas kaum Musyrik, kini beliau sampaikan sebagai pujian bagi arca-arca sesembahan mereka! Semua itu karena setan menyisipkan bisikan sesatanya ke hati Nabi saw. dan Nabi pun tak sanggup membedakan antara wahyu yang dibawa Jibril dengan bisikan setan!
(3) Bukhari juga berusaha meyakinkan kita bahwa Musa as. (yang ia gambarkan begitu buruk dan penuh cela itu pun) ternyata lebih afdhal dibanding Nabi kita Muhammad saw.! demikian juga dengan Nabi Yunus as. ia lebih afdhal dari Nabi kita saw.! adapaun Nabi Isa as. ia lebih afdhal dari seluruh nabi dan rasul!
(4) Bukhari juga menyajikan untuk kita potret buruk Nabi kita Muhammad saw. … beliau saw. digambarkan sebagai seorang yang tak mampu menahan emosinya, galak, tidak terkontrol tutur katanya, gampang mencaci dan melaknati sahabatnya tanpa alasan, mengganggu dan menghukum mereka tanpa salah!
(5) Bukhari juga menjatuhkan wibawa Nabi saw. ketika menggambarkan beliau sebagai seorang yang lemah kepribadiannya, lugu dan tak bijak dalam mengatur strategi dakwah sehingga sering kali terjatuh dalam kesalahan-kesalahan yang mengerikan… lalu bangkitlah Umar ibn Khaththab untuk meluruskan semua kesalahan itu! Dan yang lebih memperparah masalah adalah bahwa Allah SWT selalu berpihak kepada Umar dan menyalahkan Nabi kesayangan-Nya dengan menurunkan ayat-ayat teguran bahkan kecamanan atasnya!
(6) Bukhari juga meluncurkan edisi yang mengisahkan kezaliman Nabi saw. terhadap kaumnya ketika beliau menawan mereka dan kemudian meminta uang tebusan sebagai imbalan pembebasan mereka! Dan sampai-sampai, karenanya Allah akan menurunkan siksa-Nya dan tidak menyemalatkan kecuali Umar yang bersikap tegas dan sesuai prosedur langit! Dan setelahnya Allah menghukum beliau dan umat Islam dengan kekalahan dalam peperangan Uhud.
(7) Oleh Bukhari, Nabi saw. digambarkan sebagai seorang yang kacau pikirannya, lemah daya ingatnya… Nabi saw digambarkan berdiri memimpin shalat, tiba-tiba beliau ingat bahwa beliau belum mandi junub setelah berhubungan badan dengan salah satu istrinya…. Nabi lupa jumlah rakaat shalatnya…. Nabi saw. lupa beberapa ayat Al Qur’an yang telah diturunkan kepadanya. Lalu dingatkan oleh seorang Arab Baduwi.
(8) Di akhir hayatnya, Nabi saw. –seperti digambarkan Bukhari- kehilangan kontrol atas akal sehatnya akibat parahnya sakit… lalu beliau saw. berbicara ngelantur… dan meminta para penjenguknya untuk mendatangkan selembar kertas untuk menuliskan sepucuk surat wasiat keselamatan abadi… tetapi Umar yang telah mengetahui kondisi kesehatan Nabi saw. yang telah parah itu menentang penulisan wasiat itu sebab, dalam keyakinan Umar, Nabi saw. telah dikalahkan akalnya oleh sakitnya! Teman-teman Umar pun membenarkan keyakinan Umar itu.
(9) Bukhari juga mengisahkan dari Aisyah ra. bahwa Nabi saw. telah disihir sehingga kehilangan akal sehatnya… berhari-hari bahkan selama enam bulan Nabi saw. kerasukan sihir itu sehingga beliau berkhayal telah melakukan sesuatu padahal tidak melakukannya… berkhayal menggauli istrinya padahal tidak!
_________________________________


Ustadd husain ardilla Berkata dan AHLUL BAIT NABI SAW sepakat:

Kami tidak mengerti apakah para ulama dan pemikir Ahlusunnah pernah merenungkan dan mempermasalahkan keanehan-keanehan dan keganjilan-keganjilan riwayat-riwayat Bukhari yang dialamatkan kepada maqam Nabi Muhammad saw.

Apakah mereka tidak pernah membaca di dalamnya bahwa Nabi saw digambarkan sebagai yang mengumbar nafsu seksnya… beliau mendatangi sembilan istrinya dalam satu malam dan hanya dengan sekali mandi junub!

Nabi saw. menggauli/yubâsyir istrinya yang sedang datang bulan/haid…!

Nabi saw. mengobral kisah adegan sebadannya dengan Aisyah di hadapan para sahabatnya!

Nabi digambarkan kencing sambil berdiri di sembarang tempat tanpa sedikti pun rasa malu…!

Nabi saw. menemui para tamunya sementara beliau di atas ranjangnya berselimut bersama istri “tercintanya” Aisyah yang mengenakan baju tidur kurang senonoh…!

Nabi saw. mengundang para biduannita dan para penari ke rumah beliau untuk memeriahkan pasta hari raya dengan tari-tarian dan nyanyian…

Nabi menikmati persetruan dan persengketaan serta adu mulut yang terjadi di antara para istirnya yang telah berpecah menjadi dua kubu; kubu Zainab dan kubu Aisyah.


Dan puluhan atau bahkan ratusan kisah miring lainnya!

Adapun Umar, maka Bukhari menggambarkannya sebagai pribadi yang lebih konsisten kepada agama. Lebih peduli akan kehormatan istri-istrinya… karena, setelah menyaksikan kelonggaran Nabi saw. dalam mengurus kehormatan para istrinya, Umar menegurnya agar menghijabi para istrinya… Tapi saying, Nabi tidak menggubris teguran Umar… Maka Allah pun menurunkan ayat teguran kerasnnya agar Nabi saw. menghijabi para istrinya… . Sekali lagi Alah berpihak kepada Umar… tidak kepada Nabi saw. Allah segera memerintahkan Nabi-Nya agar menjalankan apa yang diperintahkan Umar kepadanya!

Bukhari berusaha meyakinkan kita akan kecintaan berlebihann Nabi saw. kepada Aisyah ra. (istri termudanya, yang beliau nikahi ketika Aisyah ra. masih berusia enam tahun) sehingga apapun beliau lakukan demi menghibur Aisyah ra…. mengajaknya menonton tarian pemuda-pemuda habasyah yang menggelar tarian di dalam masjid….

Nabi saw, membawa Aisyah bersama beliau dalam sebagian peparangannya… dan dicelah-celah kesibukan peperangan, Nabi saw. mengajak Aisyah berlomba lari…. Di hadapan para sahabatnya.. sekali Aisyah menang dan dalam kali lain Nnabi yang menang….

Nabi saw. mengundang para penghibur ke dalam rumah Aisyah dan menonton hiburan itu bersamanya…

Telah diriwayatkan dari Aisyah kurang lebih 2000 hadis di dalamnya ia mengisahkan kehidupan privatnya dengan Nabi saw. yang sebagiannya tidak layak dijadikan konsumsi umum!

Dan selain yang kami sebutkan di atas masih banyak lagi hal nyeleneh lain…

Kami sebenarnya ingin mendapat kejelasan keterangan dari para ulama Ahlusunnnah tentang hal-hal di atas.
A) Apakah kalian menerima riwayat-riwayat seperti yang diriwayatkan Bukhari di atas?
B) Bagaimana kalian meyakini bahwa seluruh hadis riwayat Bukhari itu shahih, dan dia adalah kitab tershahih setelah Al Qur’an, sementara kalian temukan di dalamnya hadis-hadis seperti itu?


Ustad husain ardilla Berkata dan AHLUL BAIT NABI SAW sepakat:

Kami; Syi’ah berkeyakinan bahwa hadis Nabi saw. (Sunnah) adalah kekayaan yang berharga. Tetapi tidak berarti kita akan buka puntu lebar-lebar tanpa seleksi. Semua yang datang dengan nama hadis (sunnah) harus diselekssi kebenarannya melalui metodologi ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.

Semantara jkalian menjadikan Kitab Shahih Bukari sebagai kitab yang ma’shum dari semua kesalahan dan kekeliruan dan kalian paksa seluruh manusia untuk menerimanya.. dan yang tidak mau menelan mentah-mentah hadis-hadis Bukhari kalian tuduh sebagai yang menempuh jalan kesesatan!

Mana di antara dua metode ini yang lebih dapat diterima akal sehat?!

Jawabnya kami serahkan kepada Anda!

_________________________________


Setelah itu, Jalaluddin Rakhmat dengan beberapa orang yang mengawalnya meninggalkan gedung Graha Pena Fajar menuju hotel tempatnya menginap.

Berikut ini beberapa foto kegiatan Asyura Syiah yang berhasil kami abadikan;





Syahadat Sunny, Syahadat Syiah

“Sampeyan tahu berpedaan antara Sunny dengan Syiah dalam mengikrarkan Syahadat?” tanya D. Zawawi Imron, penyair asal Madura pada Hamzah Sahal

“Wah, belum pernh denger, Pak. Emang ada bedanya? Bagaimana bunyinya?” Hamzah Sahal penasaran.

“Dengarkan baik-baik!” perintah Zawawi.

“Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Ini yang Sunny” terang Zawawi.

“Lalu syahadat orang Syi’ah bagaimana?” Hamzah Sahal makin penasaran.

“Buka telingamu lebar-lebar. Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah,” Pak Zawawi bersuara dengan jelas.

“Lho, kok sama? Di mana bedanya? Tadi kan bilang perbedaannya?” tanya Hamzah Sahal heran.

“Ya berbedaannya ada pada orang yang baca,” jawabnya enteng.

(Syiah-Ali/Kampung-Sufi/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: