Seorang alumni pesantren bahkan seorang alumni IAIN sekalipun akan terkejut kejut jika mempelajari hadis hadis yang dipakai syi’ah, hadis yang kami pakai juga mengutip hadis hadis Sunni yang disembunyikan ulama ulama aswaja agar akidah aswaja tetap tegak…
Akidah aswaja sunni akan tetap tegak jika sebagian hadis disembunyikan….
Makanya banyak intelektual beralih ke mazhab syi’ah walaupun masih bertaqiyyah…
Abu Hurairah memeluk Agama Islam sesudah
perang Khaibar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 H . Pada bulan
Zulkhaidah tahun 8 H , ia dikirim untuk mendampingi Al’ Ala’bin Hadhrami
yang diangkat rasul menjadi gubernur di Bahrain. Ia baru kambali ke
Madinah bersama para sahabat hanya selama satu tahun sembilan bulan ,
dari tahun 7 sampai tahun 8 H . Peristiwa Saqifah terjadi tahun
11 Hijriah.
Tidak ada kitab hadis sunni yang utuh yang dijual dipasaran bebas..
Kenapa pesantren sunni jarang memiliki kitab hadis lengkap tanpa editan ???
Semua pertanyaan diatas terjawab sudah : “ulama sunni menyembunyikan ilmu agar mazhab aswaja sunni tetap tegak”.
Hadis-hadis yang disampaikan Abu Hurairah
berjumlah 5.373 buah. Bila dibandingkan dengan seluruh hadis yang
disampaikan oleh keempat Khalifah ur Rassyidin, jumlah ini sangat
banyak. Abu Bakar misalnya menyampaikan hanya 142 hadis, Umar hanya 537
hadis, Utsman hanya 146 hadis dan Ali hanya 586 hadis, Jumlah semuanya
hanya 1.411 hadis , dan itu berarti Cuma 21% dari jumlah hadis yang
disampaikan Abu Hurairah seorang diri.
Abu hurairah adalah sahabat Nabi SAW perawi nomor satu dari mazhab sunni…
Abu hurairah dipuji puji oleh kaum sunni seolah olah dia memiliki keajaiban super dalam menghapal hadis…
Abu Hurairah sering menjadi saksi pelapor
dari suatu kejadian (sejarah dll), padahal dia tidak hadir ditempat
tersebut. Ia hanya tinggal selama satu tahun sembilan bulan di Suffah
Mesjid Nabi di Madinah , yairu antara bulan safar tahun tujuh hijriah,
sampai bulan zulkhaidah tahun delapan. Setelah itu ia berada jauh di
Bahrain. Tetapi ia telah memberikan laporan –laporan sebagai saksi mata
tentang hal-hal yang terjadi pada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
Abu hurairah menduduki rangking atas perawi hadis sunni…
Akal sehat akan sulit menerima penipuan dan doktrin taklid…
Akal manusia bukan batu apalagi paku…
Ada beberapa riwayat yang disampaikan Abu
Hurairah sebagai saksi pelapor dalam peristiwa Saqifah. Abu Hurairah pun
telah menyampaikan keutamaan keutamaan Abu Bakar dan Umar yang melebihi
keutamaan para sahabat lainnya. Tetapi sehubungan dengan peristiwa
saqifah , riwayat sejarah dan hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah
harus dipandang dengan kritis karena profil kontroversil tokoh ini.
Lalu apa yang tertinggal bagi kita? Inilah dunia manusia, bukan malaikat. Tidak ada kesucian yang mutlak, dunia nyata yang tak pernah terlepas dari salah dan dosa. Lalu di mana masa keemasan itu, masa yang diibaratkan seperti alam surgawi. Seperti ketika ada seorang tokoh di acara TV berjudul Islam KTP, tokoh itu bilang bahwa ada manusia-manusia yang tidak bisa tersentuh oleh setan, dia adalah empat khalifah pertama. Tapi mungkin tokoh itu tidak bisa baca kitab-kitab klasik atau hanya mengikuti skenario belaka. Padahal empat khalifah pertama sama manusianya dengan kita, yang dapat tergoda dan terpuruk.
Sementara dinamika perubahan terus terjadi tatkala agama bertautan dengan kekuasaan. Orang memakai dalih agama untuk memertahankan tahta atau untuk menjatuhkan si penguasa, tetapi sebenarnya mereka tahu: tak ada yang jelas, apalagi suci. Di satu pihak, mereka harus yakin, tapi di lain pihak, mereka tahu mereka buta.
RIWAYAT HIDUP DAN HADIS-HADIS ABU HURAIRAH :
========================================
Ada beberapa riwayat yang disampaikan Abu Hurairah sebagai saksi pelapor dalam peristiwa Saqifah. Abu Hurairah pun telah menyampaikan keutamaan2 Abu Bakar dan Umar yang melebihi keutamaan para dsahabat lainnya. Tetapi sehubungan dengan peristiwa saqifah , riwayat sejarah dan hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah harus dipandang dengan kritis karena profil kontroversil tokoh ini.
Untuk itu perlu sedikit penjelasan :
1. Abu Hurairah memeluk Agama Islam sesudah perang Khaibar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 H . Pada bulan Zulkhaidah tahun 8 H , ia dikirim untuk mendampingi Al’ Ala’bin Hadhrami yang diangkat rasul menjadi gubernur di Bahrain. Ia baru kambali ke Madinah bersama para sahabat hanya selama satu tahun sembilan bulan , dari tahun 7 sampai tahun 8 H . Peristiwa Saqifah terjadi tahun 11 Hijriah.
2. Kepribadian Abu Hurairah lemah. Tatkala ia kembali dari Bahrain, Umar bin Khatab memukulnya sampai berdarah, karena Umar menuduhnya menggelapkan uang Baitul Mal . Umar menuduhnya sebagai pencuri, dan menamakannya “musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Abu Hurairah ketika itu menjadi gubernur ketiga di Bahrain sesudah Al’ Ala bin Hadhrami, yang kemudian diganti oleh Qudamah bin Madh’un. Umar tidak mempercayai sebuah hadis pun dari Abu Hurairah dan melarang (dia) menyampaikan hadis.
3. Setelah Utsman meninggal , Abu Hurairah mem-bai’at Mu’awiyah. Kepribadiannya yang piknikus itu dapat dilukiskan dengan kata-katanya sendiri (yg pernah diucapkan Abu Hurairah) :” Sungguh semarak makan di meja Mu’awiyah, dan sungguh sempurna solat dibelakang Ali bin Abi Thalib. Dan iapun memilih makan dimeja Mu’awiyah . Ia mem bai’at Mu’awiyah sebagai khalifahnya . Lalu hadis-hadisnya pun mulai bermunculan . Yang pertama berbunyi :”Aku mendengar rasul Allah bersabda :” Sesungguhnya Allah mengamanatkan wahyunya kepada ketiga oknum, yaitu saya , Jibril serta Mu’awiyah. Karena doyannya kepada makanan itulah maka orang menamakannya Syekh al’Mudhfrah, ….”Syekh Doyan Makan” . Seluruh hadisnya disampaikan di jaman Mu’awiyah.
4. Hadis-hadis yang disampaikan Abu Hurairah berjumlah 5.373 buah. Bila dibandingkan dengan seluruh hadis yang disampaikan oleh keempat Khalifah ur Rassyidin, jumlah ini sangat banyak. Abu Bakar misalnya menyampaikan hanya 142 hadis, Umar hanya 537 hadis, Utsman hanya 146 hadis dan Ali hanya 586 hadis, Jumlah semuanya hanya 1.411 hadis , dan itu berarti Cuma 21% dari jumlah hadis yang disampaikan Abu Hurairah seorang diri. Dan jumlah ini hamper sama dengan jumlah ayat-ayat Al Quran. Umar mengancam akan memukulnya, apabila ia membawakan hadis. Ia (Abu Hurairah) sendiri mengaku tidak berani mengucapkan sebuah hadispun di jaman Umar. Ummul mukminin Aisyah mengatakan bahwa ia tak pernah mendengar rasul bercerita seperti apa yang disampaikan oleh Abu Hurairah. Ali menamakannya “Pembohong Ummah”. Demikian juga tokoh-tokoh kemudian, Sayyid Muhammad Rasyid Ridha mengatakan bahwa sekiranya Abu Huarirah meninggal sebelum Umar, maka Umat Islam tidak akan mewarisi hadis-hadis yang penuh khurafat, isykalat dan israiliyat. (pengaruh Injil).
5. Abu Hurairah sering menjadi saksi pelapor dari suatu kejadian (sejarah dll), padahal dia tidak hadir ditempat tersebut. Ia hanya tinggal selama satu tahun sembilan bulan di Suffah Mesjid Nabi di Madinah , yairu antara bulan safar tahun tujuh hijriah, sampai bulan zulkhaidah tahun delapan. Setelah itu ia berada jauh di Bahrain. Tetapi ia telah memberikan laporan –laporan sebagai saksi mata tentang hal-hal yang terjadi pada masa-masa sebelum dan sesudahnya. Misalnya ia menceriytakan bahwa Rasul Allah menyuruh Abu Thalib membaca syahadat tatkala ayah Ali itu sedang menghadapi maut, tetapi Abu Thalib menolak, dan karena itu Abu Thalib meninggal dalam keadaan kafir. Katanya, pada wqaktu itulah turun ayat Al Quran :” Kamu tidak dapat memberi hidayah (kepada) siapa saja yang kamu cintai, tetapi Allah-lah pemberi hidayah (kepada) siapa yang Ia kehendaki. Dan Ia telah mengetahui siapa yang menerima petunjuk.(QS 28:56). Anehnya Abu Thalib meninggal tiga tahun sebelum hijriah, sedangkan Abu Hurairah baru muncul dalam masyarakat Islam tujuh tahun setelah Hijriah, yakni 10 tahun setelah Abu Thalib wafat. Dan ia menyampaikan hadis itu sebagai saksi mata . Maka dapatlah dimaklumi apabila Mu’awiyah memberikannya sejumlah uang kepadanya untuk hadis tsb. Banyak sangat hadis Abu Hurairah seperti itu.
6. TERHILAFKAN/ TERKONTAMINASI KEDALAM KARYA2 BUKHARI DAN MUSLIM SEKIAN ABAD KEMUDIAN YANG MEREKA ANGGAP SAHIH :
A. Hadis-hadis Israiliyat banyak disampaikan Abu Hurairah. yang berakibat kehilafan manusiawi pengumpul hadis sekian abad kemudian seperti Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya antara lain meriwayatkan dari Abu Hurairah :” Allah menciptakan Adam seperti bentuk (shurah) Allah, dengan panjang badan 60 hasta (27 m)” Dan tambahan via jalur Sa’id bin Musib :” Lebar badan Adam 7 hasta (dzira), yaitu 2,15 m”. Melalui jalur lain dengan lafal yang lain :” Bila dua orang berkelahi, maka hindarilah memeukul wajahnya, karena Allah membentuk Adam menurtu bentuk-Nya”. Melalui jalur lain lagi , ada yang berbunyi :” Bila memukuil orang , hindarilah menampar wajahnya, dan janganlah berkata :” Mudah-mudahan Allah memburukan wajahmu”, sebab wajah Allah adalah SAMA dengan wajahmu, sebab sesungguhnya Allah membebntuk Adam menurut wajah-Nya.
B. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam sahihnya, dari Abu Hurairah :” Rasul bersabda :” Malaikat maut datsang kepad Musa dan bersabda :” Penuhilah kehendak Tuhanmu !”, maka Nabi Musa pun menampar mata malaekat Maut, sehingga biji mata Malaekat Maut keluar dari rongganya. Maka Malaekat Maut kembali kepada Allah dan berkata :” Sesungguhnya Engkau mengutus kepada hamba-Mu yang tiada menghendaki kematian dan ia mencopot mataku”. Maka Allah mengembalikan biji mata Malaekat Maut kedalam tempatnya semula. Dan berkata :” Kembalilah kepadanya dan katakan agar ia meletakan tangannnya diatas punggung seekor sapi , maka umurnya akan bertambah satu tahun untuk setiap bulu sapi yang melekat ditangannya”. Nabi Musa kemudian bertanya kepada Allah :” Sesudah itu bagaimana ?”. Allah menjawab :” Sesudah itu mati”. Maka Musa bekata :” Jika demikian, maka lebih baik aku mati sekarang saja”. Ia lalu memohon kepada Allah agar ia didekatkan ke tanah suci, sejauh lemparan batu”.
C. Bukhari dan Muslim menulis dalam sahihnya berasal dari Abu Hurairah :” Rasul bersabda :” Bani Israil suatu ketika serdang mandi telanjang dan saling melihat aurat mereka. Dan Nabi Musa tidak akan mandi bersama mereka, karena (beliau malu) kemaluannnya besar, ia menderita hernia (burut).”. Suatu ketika Nabi Musa pergi mandi dan meletakan bajunya diatas batu , maka batu itupun berlari membawa bajunya . Dan setelah Musa menjamah bekas tempat batu itu , dia baru sadar dan melihat batu yang lari . Ia pun keluar dari tempat pemandiannnya dengan telanjang bulat dan mengejar batu itu, sambil berteriak :” Wahai batu , bajuku !! Wahai batu, bajuku !!”. Makam orang Israil pun melihat kearah kemaluan nabi Musa (pen : aneh, tak ada cerita insting menutupi dengan tangannya) dan berkata :” Demi Allah, Musa tidak menderita penyakit”. Maka batu itupun muncul kembali dari persembunyiannya, sehingga terlihat oleh Musa dan Musa lalu mengambil pakainnya . Ia kemudian menampar batu itu sehingga meninggalkan bekas pada enam atau tujuh tempat”.
D. Muslim meriwayatkan dalam sahihnya dari Abu Huarirah :” Allah menciptakan bumi pada hari Sabtu dan menciptakan Gunung pada hari Minggu, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan yang jelak-jelek pada hari Selasa , menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan hewan-hewan pada hari Kamis, dan menciptakan Adam a.s pada hari Jumat, sesudah waktu Asar , sebagi ciptaan terakhir dan pada hari yang terakhir , serta saat yang terakhir, yaitu (waktu) diantara waktu Asar dan Malam”.
———————————————————
NAH…INI DIA BUKTI YANG PENULIS CARI2, YANG MENYEMBUHKAN KEPALA YANG PUSING, MEMPERTANYAKAN KEGANJILAN BUNYI SUATU HADIS DALAM “SAHIH” BUKHARI DAN “SAHIH” MUSLIM. TERNYATA LABEL “SAHIH” TERSEBUT BUKANLAH ATAS KESEPAKATAN UMAT DAN ULAMA. TETAPI HANYA KEHENDAK ATAU KHILAF PRIBADI ATAU KEJAHILAN SEMENTARA ORANG…OK,
Semoga Allah SWT tetap melimpahkan rachmat dan hidayahnya kepada Imam Bukhari dan Imam Muslim atas jerih payahnya selama ini dan semoga beliau di akhirat dapat menyaksikan generasi penerusnya “MEMBERSIHKAN” nama baik mereka…amin.
———————————————————
7. HAL KEUTAMAAN PARA SAHABAT :
A. Abdulah Faraj ibn Jauzi meriwayatkan dari Abu Huraihar : “ Rasul Allah menceritakan kepada saya , Surga dan Neraka saling membanggakan diri . Neraka berkata kepada Surga :” kedudukanku lebih agung dari pada kedudukanmu, ditempatku berdiam Fir’aun, raja-raja dan para penguasa yang jahat, serta kelaurga mereka, Lalu Allah mewahyukan kepada Surga agar ia berkata kapada Neraka :” Tetapi keagungan itu ada padaku, karena Allah telah menghiasi aku dengan Abu Bakar”.
B. Abdul Abbas al- Walid bin Ahmad al-Jauzini menyampaikan dari Abu Hurairah :” Saya mendengar Rasul Allah bersabda bahwa Abu Bakar mempunyai sebuah kubah dari permata putih, berpintu empat. Melalui pintu-pintu itu hemnbusan angin rakhmat . Diluar kubah terdapat pengampunan Allah dan didalam kubah terdapat keridhaan Allah. Setiap kali Abu Bakar merindukan Allah , maka pintun akan terbuka dan dia dapat melihat Allah.”.
C. Ibn Habban meriwayatkan dari Abu Hurairah :” Aku mendengar Rasul Allah bersabda :” tatkala aku bermikraj ke langit , aku tiada menemukan sesuatu dilangit, kecuali aku bertemu dengan tulisan “ Muhammad Rasul Allah, Abu Bakar Shiddiq “.
D. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah :” Setelah salat subuh Rasul Allah menemui orang banyak , maka berkatalah seorang gembala sapi, bahwa tatkala ia mengembala sapi maka ia telah memukul sapinya, dan tiba-tiba sapi itu berkata :” Kami tidak diciptakan untuk diperlakukan seperti itu, kami diciptakan untuk membajak”. Maka orang itu berkata :” Subhanallah sapi bicara”. Maka Rasul Allah bersabda :” Sesungguhnya Aku percaya akan apa yang dikatakannnya, aku, Abu Bakar dan Umar. Padahal Abu Bakar dan Umar tidak hadir diantara kami. Dan seorang diantara kami berkata, bahwa tatkala seseorang sedang mengembala kambing, ia bertemu dengan seekor Srigala yang sedang membawa seekor Kambing. Tatkala ia menuntut kambing itu dari Srigala , maka tiba-tiba Srigala itu berkata :” Rebutlah dariku kalau engkau sanggup, Bukankah hari ini Hari Binatang Buas, hari yang tiada seorang boleh mengembala, kecuali diriku ?”. Maka orang itupun berkata :” Maha suci Allah, Srigala berbicara”. Maka Rasul bersabda :” Sesungguhnya Aku percaya akan apa yang dikatakannnya, aku, Abu Bakar dan Umar. Padahal mereka berdua ,Abu Bakar dan Umar tidak hadir diantara kami”.
Para penulis muslim dijaman dahulu telah melihat kelemahan2 hadis Abu Hurairah. Para peneliti sudah tahu Abu Hurairah mendapatkan kisah-kisah Injil Perjajnjian Lama dari Ka’ah al-Ahbar selama hampir tiga puluh tahun persahabatan diantara keduanya, sebelum dia menyampaikan hadis2nya dijaman Mu’awiyah.
Para peneliti juga mengetahui bahwa Mu’awiyah politikus yang ulung itu telah memerintahkan mengumpulkan “para sahabat” , agar menyampaikan hadis2 yang mengutamakan para sahabat Abu Bakar, Umar, Utman untuk mengimbangi keutamaan Abu Thurab (Ali bi Abu Thalib). Untuk itu Mu’awiyah memberikan imbalan berupa uang dan kedududkan kepada mereka .
Abul Hasan ‘ Ali bin Muhammad bin Abi Saif al-Mada’ini, dalam bukunya Al- Ahdats, mengutip sepucuk surat Mu’awiyah kapada bawahannya sbb:
“ Segera setelah menerima surat ini , kamu harus memanggil orang-orang . agar menyediakan hadis-hadis tentang para sahabat dan Khalifah. Perhatikanlah, apabila seseorang Muslim menyampaikan hadis tentang Abu Turab (Ali), maka kamupun harus menyediakan hadis yang sama tentang sahabat lain untuk mengimbanginya. Hal ini sangat menyenangkan saya dan mendinginkan hati saya dan akan melemahkan kedudukan Abu Thurab dan syi’ah-nya”. Ia juga memerintahkan untuk menghotbahkannnya di semua desa dan mimbar.
Dalam hubungannya dengan peristiwa saqifah dan sejarah lainnya, maka kita akan melihat kesamaan berita tersebut meskipun ada perbedaan dalam detilnya. Kecuali berita yang dibuat oleh penulis bernama Sa’if bin Umar ‘Usayyid Tamimi. Ternyata Sa’if bin Umar merupakan satu satunya orang yang menceritakan adanya seorang tokoh yang bernama “Abdullah bin Saba” yang tidak dicatat oleh penulis lainya manapun. Abdullah bin Saba menurut Sa’if adalah seorang Yahudi dari Shan’a , Yaman yang memeluk agama Islam pada jaman Utsman. Ia bergabung dengan kaum Muslim dan mengembara dari kota ke kota.
Seluruh hadis Abu Hurairah disampaikan di
zaman Mu’awiyah, misal . :
1. Sesungguhnya semarak makan di meja
Mu’awiyah, dan sungguh sempurna shalat di belakang Ali bin Abi Thalib’….
2. Sesungguhnya Allah mengamanatkan wahyuNya kepada tiga oknum, yaitu
saya, Jibril serta Mu’awiyah….
3. Abu Hurairah sekali menyaksikan Aisyah
binti Thalhah yang terkenal cantlk luar biasa maka ia berkata:
“Mahasuci Allah! Alangkah cantiknya. Demi Allah aku tidak (pernah)
menyaksikan wajah secantik wajahmu, kecuali wajah Mu’awiyah (tatkala
berada) di atas mimbar Rasul Allah !….
4. ‘Segala puji bagi Allah yang
telah menjadikan agama ini tegak teguh dan menjadikan Abu Hurairah
sebagai imam’
Sesudah Utsman meninggal, Abu Hurairah membaiat Mu’awiyah. Kepribadiannya yang piknikus itu dapat dilukiskan dengan kata katanya sendiri: ‘Sesungguhnya semarak makan di meja Mu’awiyah, dan sungguh sempurna shalat di belakang Ali bin Abi Thalib’. Dan ia pun memilih makan di meja Mu’awiyah. Ia membaiat Mu’awiyah sebagai khalifahnya. Lalu hadis hadis pun mulai bermunculan. Yang pertama berbunyi: ‘Aku mendengar Rasul Allah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mengamanatkan wahyuNya kepada tiga oknum, yaitu saya, Jibril serta Mu’awiyah. ( Hadis Abu Hurairah ini sangat kuat; diriwayatkan oleh lbnu Katsir melalui dua jalur, Ibnu ‘Adi melalui dua jalur; Muhammad bin ‘Aid melalui lima jalur, Muhammad bin ‘Abdu asSamarqandi melalui enam jalur, Muhammad bin Mubarrak ash Shuri metalui tujuh jalur, Khatib Baghdadi melalui sembilan jalur, semuanya berasal dari Abu Hurairah. Lihat pula Abu Hurairah, oleh Syarafuddin al Mosawi, Beirut, 1977, hlm. 38).
Karena senangnya akan makanan kesukaan Mu’awiyah maka orang menamakannya Syaikh al Mudhirah. Seluruh hadisnya disampaikan di zaman Mu’awiyah.
Mudhirah berasal dari makanan yang disukai Mu’awiyah yang terbuat dari daging dimasak dengan susu. Syaikh Muhammad ‘Abduh telah membuat sindiran tatkala ia menulis tentang Mudhirah: ‘Dan Mu’awiyah mengangkat dirinya menjadi khalifah setelah pembaiatan Ali bin Abi Thalib dan tiada yang mengakuinya selama Ali masih hidup kecuali pemburu kelezatan dan syahwat. Menikmati makanan Mu’awiyah akan menyeretnya mengakui Mu’awiyah sebagai khalifah, sedang Ali masih hidup dan telah dibaiat menurut syariat. (Mahmud Abu Rayyah, Syaikh alMudhirah, Abu Hurairah, Darul Ma’arif, Mesir, hlm. 57).
Abu Hurairah sekali menyaksikan Aisyah binti Thalhah yang terkenal cantlk luar biasa (aljamal alfa’iq), maka ia berkata: “Mahasuci Allah! Alangkah cantiknya. Demi Allah aku tidak (pernah) menyaksikan wajah secantik wajahmu, kecuali wajah Mu’awiyah (tatkala berada) di atas mimbar Rasul Allah!. (Ibnu ‘Abd Rabbih, IqdalFarid, jilid 6, hlm. 101).
Tatkala Mu’awiyah mendengar berita meninggalnya Ali bin Abi Thalib, ia demikian gembira, sehingga ia shalat dhuha enam raka’at. Kemudian Banu ‘Umayyah memerintahkan mengeluarkan hadis tentang kemuliaan shalat dhuha enam raka’at meskipun shalat demikian tidak pernah dilakukan oleh Nabi, tidak oleh Abu Bakar, tidak oleh Umar dan tidak juga oleh Ibnu Umar.
Abu Hurairah lalu membuat hadis yang berbunyi: ‘Sahabatku mewasiatkan kepadaku agar tidak kutinggalkan tiga hal sampai aku mati. Puasa tiga hari tiap bulan, dan shalat dhuha dan tidur sesudah shalat witir.’ (Bukhari, Muslim; lihat juga Mahmud Abu Rayyah, Syaikh alMudhirah, hlm. 236)
Dan A’masy meriwayatkan: ‘Tatkala Abu Hurairah sampai ke Iraq bersama Mu’awiyah pada ‘Tahun Persatuan’ (am jamaah, tahun 41 H/661 M), ia telah pergi ke Masjid alKufah. Dan tatkala ia melihat banyak orang menyambutnya ia lalu duduk bersila, menepuk berkali kalikepalanya yang botak, kemudian berkata: ‘Hai penduduk Irak! aku bersaksi bahwa Ali telah melakukan bid’ah di dalamnya!’ Dan tatkala sampai berita ini kepada Mu’awiyah, ia lalu membenarkan Abu Hurairah, menyambutnya dengan hormat dan mengangkatnya menjadi gubernur Madinah’. ( Ibn AbilHadid, Syarh Nahju’l Balaghah, jilid 4, hlm. 67 ).
Begitu gembira ia menjadi gubernur Madinah sehingga diriwayatkan dalam khotbah pertamanya sebagai gubernur ia telah berkata: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan agama ini tegak teguh dan menjadikan Abu Hurairah sebagai imam’. (Ibn Abil Hadid, Syarh Nahju’lBalaghah, jilid 4, hlm. 69).
Sufyan atsTsauri meriwayatkan dari Abdurrahman bin alQasim dari Umar bin ‘AbdulGhafffar, bahwa suatu ketika Abu Hurairah datangke Kufah bersama rombongan Mu’awiyah. Ia duduk dikerumuni oleh jemaah. Lalu datang seorang pemuda Kufah yang langsung duduk di dekatnya dan berkata: ‘Ya Abu Hurairah, apakah Anda mendengar Rasul Allah saw bersabda mengenai Ali bin Abi Thalib: ‘Allahumma, cintailah siapa yang mencintainya, dan musuhilah siapa yang memusuhinya? Maka Abu Hurairah menjawab: ‘Allahumma, benar!’. Dan pemuda itu melanjutkan: ‘Maka aku bersaksi dengan nama Allah, Anda telah mencintai musuhNya dan telah memusuhi waliNya’.
Kemudian ia bangkit dan pergi.
Abu Hurairah “mantan Yahudi mufti Mu’awiyah” DiGUGAT Sayyid Qutub
FAKTA nya adalah Abu Hurairah pengarang hadis israilliyat, Abu Hurairah “mantan Yahudi mufti Mu’awiyah”
Syi’ah bukan menghujat, tetapi memaparkan fakta bahwa Abu Hurairah adalah mufti Mu’awiyah ketika Mu’awiyah menjadi raja monarkhi absolutAbu hurairah : “Sulaiman mempunyai mukjizat tidur dengan wanita 100x semalam.”
Demi mendukung Hujjah ia ajukan hadits Dari Bukhari sanad Abu Hurairah begini hadithnya :Abu Hurairah telah berkata, “Nabi Muhammad bersabda, `Sulaiman ibn Daud berkata, ‘Aku akan tidur bersama dengan seratus perempuan malam ini. Setiap perempuan akan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan berjihad untuk Allah.’ Malaikat berkata padanya, ‘Ucapkanlah ‘insya Allah’. Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. Tak seorang pun yang melahirkan melainkan seorang, yang melahirkan setengah wujud manusia. Bila ia ucapkan insya Allah, dia tidak akan membatalkan sumpahnya dan hasratnya akan terpenuhi.’”.
NU dan syiah sama sama sepakat Al Karim Surah As Shaad ayat 30 : Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)
Pertama, Abu Hurairah mendapat gelar Mudhalist dari Aisyah dan di Ancam Umar tuk dicambuk karena terlalu seringnya berbohong. Barometer selanjutnya adalah Para Tabi’in yang sejatinya adalah mercu suar para pengikut Salaf mengakui tidak memakai hadits hadits periwayatan Abu Hurairah. (ref to ibn Quthaibah mushaf).
Kedua, Hadist harus diuji dengan Al Quran. Landasannya Aisyah berkata Rasulullah Saww adalah Al Quran berjalan [ Bukhari ].
Ketika disajikan Sebuah Hadits harus di perhatikan Sanad dan Matannya. Lalu gunakan barometer aqli dan Al Quran sebagai Jawaban finalnya.
Saya akan ajukan metode reverse logic bagi kaum ortodoks karena mereka kerap hanya bertumpu pada literature semata. Alasan lainnya, Metode sederhana ini cukup memberi gambaran secara gamblang bagaimana Ke ‘rusakan’ Hadits tersebut.
Al Quran Surah As Shaad ayat 30 :
Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).
Ayat diatas jelas menggambarkan bagaimana Nabi Daud dan Nabi Sulaiman As adalah para pribadi Agung yang toat dan sebaik hamba.
Perhatikan redaksi hadits :
Abu Hurairah telah berkata, “Nabi Muhammad bersabda, `Sulaiman ibn Daud berkata, ‘Aku akan tidur bersama dengan seratus perempuan malam ini. Setiap perempuan akan melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan berjihad untuk Allah.’ Malaikat berkata padanya, ‘Ucapkanlah ‘insya Allah’. Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. Tak seorang pun yang melahirkan melainkan seorang, yang melahirkan setengah wujud manusia. Bila ia ucapkan insya Allah, dia tidak akan membatalkan sumpahnya dan hasratnya akan terpenuhi.’”.
Ia tidak mengatakannya dan pergi ke tempat tidur dengan mereka. (berpaling /cuek/mengabaikan Malaykat ALLAH).
Dalam Hadits ini jelas sekali diperlihatkan bagaimana Nabi Sulaiman As sebagai pribadi pembangkang..
Kedua, redaksi ini berubah ubah, pertama abu hurairah menyatakan 100 wanita, lalu kemudian 70 wanita, lalu di tempat lain 80 wanita, dst.
Hal ini menandakan bahwa ia –Abu Hurairah – hanyalah mengarang Hadits dan ia tidak pernah mendengar langsung dari Lisan Suci Rasulullah Saww.
Ketiga, Hubungan Suami Istri adalah Hubungan yang dilandasi oleh manusiawi, artinya dalam aspek apapun hatta seorang nabi sekalipun tidaklah mungkin dapat berhubungan sebanyak 100x semalaman.
Apakah ini bentuk keraguan pada Nabi ALLAH?
Sederhana menjawabnya, Saya meragui kebohongan pembawa Hadis yang pandai berbohong. Sederhananya pembawa hadis tidak pintar berkreatifitas.
Dan tidak ada hubungannya dengan Nabi ALLAH.
Sebagai manusia yang zohirnya sama seperti manusia pada umumnya, tidaklah ada yang mampu berhubungan 100x semalam..!
Pembahasan :
Saya memaknai hadist ini adalah hadist Israiliyat (Hadist yang di inspirasi dari pemikiran Yahudi lampau) dengan tujuan menjatuhkan martabat Nabi ALLAH dan juga merendahkan Utusan ALLAH.
Dalam makna luas ia akan berakibat fatal, seperti tercerabutnya iman dari dada tanpa ia sadari.
Mengapa ada di kitab Shahih bukhari ?
Shahih menurut Bukhari bukan berarti shahih menurut Al Quran.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hadis ini masuk dikitab bukhari, tekanan penguasa misalnya.
Karena muktabar dikalangan pengkaji rijal bahwa syaikh bukhari sering pingsan karena mengkaji hadist.
Saya katakan, tidak pernah ada orang pingsan karena mengumpulkan hadis, karena ia adalah pekerjaan yang menyenangkan lagi menggembirakan. Pastilah ada factor lain yang mengakibatkan Bukhari pingsan. Stress karena tekanan mungkin, tenggat waktu dari penguasa kala itu. Dan lain sebagainya.
Sesungguhnya keberhati hatian dan sikap kritis amatlah sangat diperlukan dalam pengkajian agama, sesuai dengan Titah Suci Baginda Agung Rasulillah Saww :
“Terimalah apa yang sesuai dengan al Quran, dan tolaklah apa yang bertentangan dengannya”
Salam ya Sulaiman ibn Daud alaihissalam..
Salam sejahtera atasmu duhai Nabi Agung…
Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (QS.Shad:30).
Sebaik baik Hamba tidak mungkin lupa berkata Insya ALLAH dan tidak mungkin berpaling dari Jibril Utusan ALLAH yang terpercaya.
Sayyid Qutub dalam Fii dhilal Al Quran Juz 23 hal 99 setelah mengkaji Hadits Hadist Israiliyah tersebut, Beliau berkata : “Semua hanyalah rekaan dan dugaan (bualan) Abu Hurairah semata”.
(Syiah-Ali/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email