Pesan Rahbar

Home » » 5 Hal yang Harus Disampaikan Menlu soal Rohingya

5 Hal yang Harus Disampaikan Menlu soal Rohingya

Written By Unknown on Thursday, 21 May 2015 | 03:52:00

Sejumlah imigran Rohingya berada di Kantor Camat Pangkalan Susu setelah terdampar di kawasan Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, 15 Mei 2015. (Foto: Antara/Irsan Mulyadi)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dijadwalkan bertemu dengan Menlu Malaysia dan Thailand hari ini terkait kaum Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dan terdampar di tengah laut.

Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, ada lima hal yang perlu disampaikan oleh Menlu Retno dalam pertemuan tersebut.

"Pertama, negara-negara yang bersentuhan dengan kaum Rohingya di tengah laut harus mendahulukan prinsip kemanusian," ucap Hikmahanto dalam siaran persnya, Jakarta, Rabu (20/5).

Menurut dia, negara-negara itu harus membantuk kaum tersebut untuk didaratkan di wilayah negaranya. Namun, ini tidak berarti menjadikan kaum Rohingya warga negara setempat.

Kedua, ketiga negara menjadikan masalah kaum Rohingya sebagai masalah regional di ASEAN dan masalah internasional sehingga Indonesia Thailand dan Malaysia tidak terbebani sendiri-sendiri atas tsunami manusia dari Myanmar.

Ketiga, Myanmar perlu diimbau untuk mengubah kebijakannya yang mendiskriminasi kaum Rohingya sehingga mereka melarikan diri.

Keempat, PBB melalui UNHCR yang secara khusus menangani masalah pengungsi harus berperan aktif dalam penanganan pengungsi Rohingya dan tidak membiarkan masalah ini ditangani oleh negara-negara yang menampung kaum Rohingya.

"Terakhir, Indonesia mengusulkan agar ada tempat penampungan khusus bagi pengungsi Rohingya," jelas Hikmahanto.

Hikmahanto mengatakan Indonesia bisa menawarkan salah satu pulau tidak berpenghuni seperti Pulau Galang di masa lalu.

Namun, pembangunan infrastruktur dan suplai kebutuhan hidup dibiayai oleh negara-negara lain seperti Malaysia Thailand dan lembaga internasional seperti PBB.

Pulau ini digunakan untuk menampung sambil menyaring migran yang hendak ditempatkan di negara lain yang mau menerima.

Pulau ini juga memastikan agar kaum Rohingya tidak berbaur dengan warga setempat, khususnya warga Indonesia.

(Antara-News/Berita-Satu/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: