Seroang anak Rohingya dari Myanmar menerima vitamin A dari petugas kesehatan Organisasi Migrasi Internasional atau International Organisation of Migration (IOM) di tempat pengungsian Kuala Langsa, Aceh, Indonesia, 18 Mei 2015. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
Ribuan pengungsi Rohingnya, yang melarikan diri karena konflik di negara asalnya, Myanmar, kini terdampar di Aceh. Saat ini mereka ditempatkan di tempat pelelangan ikan Kuala Cangkoi, Aceh Utara. Mereka berlabuh di Aceh setelah berminggu-minggu terapung di lautan.
Menurut Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, dengan fasilitas yang masih sangat minim, para pengungsi Rohingnya masih memerlukan banyak bantuan makanan dan obat-obatan.
"Saya turut prihatin dengan situasi yang menimpa saudara-saudara kita, masyarakat Rohingnya. Sebagai warga masyarakat dunia, secara kemanusiaan kita wajib memberikan pertolongan. Untuk jangka pendek, pemerintah Indonesia harus membantu menyelamatkan ribuan nyawa yang membutuhkan bantuan kemanusiaan", ungkap Fadli Zon, Jakarta, Selasa (19/5).
Fadli menambahkan, Indonesia harus mendorong penanganan para pengungsi Rohingnya melalui forum ASEAN, sebab ini sudah menjadi isu kawasan.
Sementara itu, Myanmar sebagai anggota ASEAN juga harus proaktif menciptakan stabilitas kawasan dengan meredam konflik yang terjadi di negaranya. DPR RI, melalui komisi I akan mendorong pemerintah Indonesia untuk proaktif menyelesaikan masalah Rohingnya dalam kerangka ASEAN.
"Walaupun ada prinsip noninterference terhadap urusan politik dalam negeri anggota ASEAN, karena dampaknya sudah dirasakan negara lain, maka hemat saya harus ada tindakan yang lebih tegas dari ASEAN untuk menyelesaikan permasalahan Rohingnya ini," ujarnya.
"Atas nama kemanusiaan dan stabilitas kawasan, semua pihak harus aktif mencari solusi. Pemerintah, ASEAN, maupun masyarakat sipil bisa menghadirkan solusi atas permasalahan Rohingnya ini."
(Berita-Satu/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email