Pesan Rahbar

Home » » Apa Pendapat Lapan soal Suara Terompet dari Langit?

Apa Pendapat Lapan soal Suara Terompet dari Langit?

Written By Unknown on Wednesday 27 May 2015 | 05:50:00

Suara misterius dari langit tak mungkin datang dari luar angkasa (IFoto: lustrasi/Thinkstock/David De Lossy)

Suara seperti terompet dari langit yang memekakkan telinga warga di Jerman, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada beberapa waktu lalu ada yang menduganya berasal dari luar Bumi, tepatnya suara alien. Benarkah demikian?

"Audio atau suara itu butuh perambat, sementara di luar Bumi itu tidak ada atmosfer. Tidak mungkin suara misterius itu datangnya dari luar angkasa, karena tidak ada perambatnya," tutur Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Senin (25/5).

Menurut Thomas, suara terompet seperti Sangkakala tersebut sudah jelas berasal dari Bumi yang dirambat ke atmosfernya. Walaupun ia sendiri belum bisa menyatakan mengenai penyebab pastinya apa, namun ia menekankan sumber suara tersebut datangnya dari planet kita sendiri.

"Belum tahu juga saya apakah itu asalnya dari bencana alam di Bumi atau lainnya, yang jelas bukan dari luar Bumi," tekan Djamaluddin.

Ia menambahkan, apabila ada unsur yang memang berasal dari luar angkasa, kemungkinan besar itu adalah benda antariksa seperti komet, asteroid, hingga meteor yang betul-betul jatuh atau menabrak Bumi, bukan berupa audio atau suara.

Sementara menurut pendapat badan antariksa Amerika Serikat, NASA, suara terompet tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah.

Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi, kata NASA.

"Jika manusia memiliki antena radio--bukan--telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri," juru bicara dari NASA menjelaskan, seperti dikutip dari Tech Times.

(CNN-Indonesia/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: